"I won't forgive you to all the sins you did to me. But I am unforgiven for all the sins I did to you. That's why we don't belong each other."
🥀
Hwang Hyunjin terus mencoba spam call kepada Hwang Yeji berharap ada jawaban. Mobil yang dikemudikan Kim Seungmin melaju menuju markas lama mereka. Itu hanyalah clue atau bisa dibilang perkiraan mereka bahwa Hwang Yeji diculik ke sana. Lee Felix mencoba menelepon Seo Changbin berharap hyung-nya mau memberitahu posisi Hwang Yeji, tetapi tidak ada jawaban juga.
Kim Seungmin mengemudikan mobilnya menuju markas lama mereka di gedung bernama JYP Building. Mereka dulu menggunakan gedung itu sebagai markas karena orang tua Kim Seungmin yang memiliki gedung itu.
Setibanya di sana, yang mereka temukan adalah nihil karena satpam yang berjaga malam di gedung tersebut tidak melihat ada tanda-tanda Bang Chan karena tamu wajib lapor diri.
Kim Seungmin melajukan mobilnya menjauh dari gedung JYP. Mereka benar-benar tidak tahu harus kemana, jadi Kim Seungmin melajukan mobilnya pelan-pelan in case mereka harus putar balik arah atau harus belok mendadak.
Yang Jeongin angkat bicara, "Oh aku baru ingat, aku bisa track ponsel Chan hyung karena email-nya tersinkronisasi di ponselku."
Lee Felix, Kim Seungmin, dan Hwang Hyunjin langsung bernapas lega setelah mendengar kata-kata tersebut keluar dari mulut Yang Jeongin.
"Baiklah, aku akan berhenti sebentar untuk parkir." Ujar Kim Seungmin sembari membelokkan mobilnya ke arah jalan yang terdapat tanda P atau diperbolehkan parkir.
"Ini, hyung, alamatnya." Yang Jeongin menunjukkan layar ponselnya yang menunjukkan titik lokasi ponsel Bang Chan.
Setelah Kim Seungmin memastikan mobilnya sudah direm tangan, ia segera mengecek alamatnya.
"Sepertinya aku familiar dengan alamat ini ...," celetuk Kim Seungmin, "sepertinya ini di sekitar tempat bunuh dirinya mendiang Kim Woo-in hyung?"
"Sh*t." Umpat Lee Felix.
"Tunggu, aku punya pertanyaan. Kenapa kau bisa tahu Yeji diculik oleh Chan hyung?" Timpal Hwang Hyunjin kepada Lee Felix.
Sejenak mereka berempat sunyi, menunggu jawaban dari Lee Felix. Pasalnya, Kim Seungmin dan Yang Jeongin juga tidak tahu mengapa Lee Felix bisa tahu segala rencana Bang Chan.
Lee Felix menarik napas panjang, "Hmmm ... sebenarnya aku sekutu Chan hyung," jawab Lee Felix, "tadinya."
"Aku ditugaskan memata-matai Hwang Yeji, specifically. Sampai akhirnya di hari pertama sekolah kau duduk sebangku dengannya," ujar Lee Felix, "dulu aku juga mengira hal yang sama, bahwa memang Hwang Yeji yang menyebabkan dia meninggal. Akan tetapi, aku baru menyadari bahwa jurnal mendiang ada padaku. Aku membaca semuanya. Aku menyadari bahwa penyebab kematiannya bukanlah Hwang Yeji. Kematiannya adalah salah kita semua."
Hwang Hyunjin yang duduk di kursi penumpang tengah sontak menarik kerah baju Lee Felix, lelaki itu tercekik.
"JADI KAU YANG MENYIMPAN JURNAL ITU?!" Tanya Hwang Hyunjin dengan nada yang sangat marah.
"Ya! Hyung! Hentikan!" Yang Jeongin berusaha melerai Hwang Hyunjin.
"Kau ingat malam ketika Minho hyung menghajarku? Itu semua karena jurnal itu."
🥀
"Yeji-ya ...." Han Jisung menghampiri Hwang Yeji dan jongkok agar bisa melihat wajah Hwang Yeji dengan jelas, "... maaf aku tidak mengira semuanya akan serumit ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty Bad Teenagers : Hyunjin Yeji✔️
Fanficwritten in bahasa 𝙙𝙤 𝙣𝙤𝙩 𝙗𝙚 𝙨𝙤 𝙝𝙖𝙧𝙙 𝙤𝙣 𝙮𝙤𝙪𝙧 𝙥𝙖𝙞𝙣, 𝙘𝙖𝙪𝙨𝙚 𝙬𝙚 𝙘𝙖𝙣 𝙘𝙪𝙧𝙚 𝙩𝙝𝙚 𝙥𝙖𝙞𝙣 𝙩𝙤𝙜𝙚𝙩𝙝𝙚𝙧. 𝙬𝙚 𝙖𝙡𝙡 𝙤𝙣𝙡𝙮 𝙩𝙚𝙚𝙣𝙖𝙜𝙚𝙧𝙨, 𝙬𝙚 𝙖𝙧𝙚 𝙣𝙤𝙩 𝙨𝙩𝙧𝙤𝙣𝙜 𝙚𝙣𝙤𝙪𝙜𝙝 𝙩𝙤 𝙬𝙖𝙡𝙠 𝙖𝙡𝙤𝙣𝙚...