30 : pertemuan (end)

155 13 6
                                    

"After all this time, I just realized I suffered so much without your presence. I know I'm too dumb to understand my own feelings to you."

Yes, he confesses.


🥀


Empat tahun setelah kelulusannya dari SMA. Hwang Hyunjin kini sedang menjalani tahun terakhirnya di Universitas Yonsei jurusan Sastra dan Literatur Inggris. Tepatnya, ia sedang mengerjakan tugas akhirnya di perpustakaan universitas tidak lupa dengan headphone di sepasang telinganya.

Hwang Hyunjin mengetik kata demi kata berharap dokumen berjudul "Tugas Akhir_Hwang Hyunjin_ Revisi" ini cepat selesai dan ia bisa sidang secepatnya.

Sejam mengetik tanpa henti, ia melepaskan headphone di telinganya dan merenggangkan seluruh tubuhnya yang pegal. Ia beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menuju rak buku kategori sastra Inggris.

Tenang saja, meninggalkan alat elektronik di kampusnya tidak menjadi masalah karena Korea Selatan merupakan salah satu negara yang tingkat keamanannya tinggi.

Hwang Hyunjin mencari-cari buku yang bisa ia jadikan referensi untuk tugas akhirnya, "Aaa ... ini dia!" Gumamnya.

Ia mengambil beberapa buku lalu membuka isi lembaran demi lembaran melihat kerelevanan isi bukunya dengan tugas akhirnya.

Tiba-tiba, seorang perempuan memanggilnya.

"Hwang Hyunjin?"

Hwang Hyunjin menoleh, "Ya?"

"Aku mau mengembalikan payungmu yang tempo hari kupinjam. Terima kasih, ya!" Ucap perempuan tersebut yang tidak bukan adalah Nancy Mcdonie.

Ya, akhirnya mereka bersama lagi di satu universitas yang sama setelah menyelesaikan masa studinya di SMA.

"Tidak usah dikembalikan juga tidak apa-apa. Apapun demimu."

Ah, mulai lagi.

Hwang Hyunjin selalu bersikap flirty terhadap Nancy Mcdonie. Ya, mereka akhirnya memutuskan untuk berdamai. Akan tetapi, sikap ganjennya itu tidak bisa diubah.

"Payungku di rumah lebih bagus daripada payungmu!" Balas Nancy Mcdonie dengan nada bercanda, "sudah, ya, aku harus bertemu dengan dosen pembimbingku."

"Mau kutunggu?"

"Tidak usah."

"Baiklah."

Nancy Mcdonie pun pergi meninggalkan Hwang Hyunjin yang masih asyik berdiri di depan rak buku sastra Inggris. Setelah memutuskan buku yang akan dipinjam, Hwang Hyunjin pun akhirnya kembali ke meja di ruang diskusi.

Jam demi jam telah terlampaui, akhirnya bab 4 pembahasan tugas akhir Hwang Hyunjin selesai. Ia mengecek jam, hari telah menunjukkan pukul tujuh malam. Ia memutuskan untuk pergi mencari makan malam sebelum akhirnya pulang ke rumah.

Hwang Hyunjin berdiri di lobi perpustakaan dan meratapi keadaan hujan deras. Payung yang dikembalikan oleh Nancy Mcdonie juga tidak berguna untuk melindunginya dari hujan karena hujan deras ini adalah tipe hujan angin.

Perut kelaparan dan hujan angin adalah kombinasi pas untuk meratapi nasib. Biasanya, hujan angin seperti ini akan bertahan paling tidak 1-2 jam.

Hwang Hyunjin memutuskan untuk menetap hingga hujan reda di kafe yang masih buka di perpustakaan dan membeli roti yang dijual untuk mengganjal lapar. Hwang Hyunjin melamun memikirkan momen ketika ia seminar proposal dan mengingat-ingat perkataan dosen pengujinya terkait apa yang harus diperbaiki.

Pretty Bad Teenagers : Hyunjin Yeji✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang