26 : 180°

99 13 0
                                    

"His death was caused by his careless 'close' friends, so why am I responsible for this?"













🥀

















Hwang Yeji terbangun di dalam sebuah ruangan yang penuh debu, terutama langit-langitnya, dipenuhi oleh sarang laba-laba. Ada sebuah lampu redup berkedip-kedip di atas kepala Hwang Yeji. Oh iya, Hwang Yeji dalam posisi terikat dengan tali tambang sembari duduk di atas kursi kayu reyot.

Hwang Yeji menyadari bahwa jarak beberapa meter darinya ada sosok laki-laki yang familiar.

"Han ... Jisung?" Ucap Hwang Yeji lirih.

Ya, benar sekali. Han Jisung berdiri di antara kegelapan. Namun, cahaya remang-remang tetap dapat menjangkau wajahnya.

Tatapan Han Jisung kosong.
























Tiga orang laki-laki mendekat ke arah Hwang Yeji. Hwang Yeji langsung mengenali salah satu di antara mereka. Bang Chan dan dua orang lainnya.

"Bagaimana perasaanmu?" Bang Chan angkat bicara.

Tatapan Hwang Yeji berubah ketika melihat sosok Bang Chan muncul, "Apa lagi maumu sekarang?"

Bang Chan tertawa renyah mendengar pertanyaan Hwang Yeji.

"Mauku?" Tanya Bang Chan, "Nyawa dibalas nyawa. Rasa sakit dibalas rasa sakit."

Hwang Yeji agak kesal mendengar jawaban yang keluar dari mulut Bang Chan.

Dia mati karena teman-temannya tidak peduli, kenapa harus aku yang merasakan sakit dan membalas nyawa?

"Ah, tapi ... tidak seru kalau kau merasakan sakit lalu mati. Aku hanya ingin hidupmu terasa sakit terus setiap detiknya." Timpal Bang Chan.

"Kau tahu, dia mati karena kalian! Bukan karena aku! Kenapa kau menyalahkan semuanya kepadaku? Kau cuma butuh pelampiasan, kan?!" Balas Hwang Yeji.

"Dia? Mati? Karena kami? Hahaha, omong kosong apa ini." Celetuk Bang Chan.

"Biar kuberi tahu. Sebenarnya, Hwang Hyunjin berteman denganmu karena kusuruh, bodoh."





















Mendengar kalimat itu membuat sesuatu di dada Hwang Yeji mencelos.

"Kau pikir ada orang yang mau berteman dengan pembunuh? Tidak. Aku menyuruh Hwang Hyunjin untuk mencari tahu tentangmu. Mengulik seluruh informasi tentangmu."

"Tapi, si breng-itu malah mengajakmu bermain-main. Lihat akibatnya sekarang? Orang yang berpihak denganmu sekarang berpihak denganku." Ucap Bang Chan sembari melirik ke arah Han Jisung.

Hwang Yeji tidak mau percaya dengan kata-kata Bang Chan. Karena sepertinya Bang Chan hanya ingin mempercayai apa yang mau ia percayai.

Bang Chan berjalan mendekat ke arah Hwang Yeji sembari melepas gespernya. Bang Chan mendekatkan mulutnya ke telinga Hwang Yeji, "Sabuk ini siap membuat bekas di tubuhmu."

"Lepaskan aku. Aku muak dengan segala omong kosongmu." Ujar Hwang Yeji ketus sembari memutar bola mata.

"Hey, hey, hey, miss lady, kita baru mau mulai beromong kosong. Kau mau dengar dari mana? Dari Hwang Hyunjin yang memasang kamera di seluruh rumahmu? Atau Hwang Hyunjin memasang alat penyadap?"

Deg.

Hwang Hyunjin memasang kamera di rumah? Alat penyadap?

"'Hyunjin-ah, cepat keluarkan makanannya dari microwave.' Wah, bukan main. Kalian pasutri atau bagaimana?" Bang Chan menirukan percakapan antara Hwang Yeji dan Hwang Hyunjin tempo hari.

Pretty Bad Teenagers : Hyunjin Yeji✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang