Hingar-bingar di dalam kelas membuat kepala Hwang Hyunjin berdenyut. Ia meletakkan kepalanya di atas meja dan tangannya berusaha menutupi telinganya. Hwang Yeji memejamkan matanya sembari mendengarkan lagu dari ponselnya perantara earphone wireless-nya, mencoba mengabaikan kerusuhan jam istirahat.
"Hyunjin-ah, tidak ke kafetaria?"
Lee Felix muncul di pintu kelas dan berteriak lantang seakan Hwang Hyunjin tidak akan mendengar.
Lee Felix menerobos masuk ke dalam kelas dan menghampiri meja duo Hwang.
"Hai, Yeji-ya!" Lee Felix menyapa Hwang Yeji.
"Hai, Felix."
"Ya, kau tidak mau ke kafetaria?" Lee Felix mengalihkan pembicaraan, menjitak kepala Hwang Hyunjin, kesal karena ajakannya tidak dijawab.
Alih-alih mendengar jawaban Hwang Hyunjin, ia beralih mengajak Hwang Yeji, "Yeji-ya, kau mau makan di kafetaria?"
"Aku akan ke kafetaria kalau temanmu ini pergi juga." Hwang Yeji menunjuk Hwang Hyunjin.
Hwang Hyunjin mengangkat kepala dan angkat bicara, "Aku?"
"Karena kita akan menjadi teman. Terutama karena kita sebangku." Jawab Hwang Yeji sembari tersenyum, licik.
Lee Felix tersenyum penuh kemenangan.
"Baiklah."
Hwang Hyunjin beranjak dari kursi, begitu juga Hwang Yeji. Mereka bergegas menuju kafetaria sekolah.
Kafetaria yang tidak terlalu jauh dari ruang kelas. Kantin pada umumnya yang menyediakan makanan prasmanan.
Lee Felix mengajak duo Hwang ke sebuah meja yang terisi beberapa orang.
Hwang Yeji familiar dengan orang-orang itu. Mereka semua bisa dikatakan terkenal. Na Jaemin, Lee Jeno, Lee Haechan, Kim Chaewon, dan Lee Chaeyeon, dan Huang Renjun.
Melihat Kim Chaewon duduk di sana, terbesitlah rasa lemah di dalam hati Hwang Hyunjin. Ia ingin sekali membalikkan badan dan kembali ke kelas.
Pengecut.
Hwang Yeji melirik ke arah Hwang Hyunjin dan langsung mengerti situasi. Ia berinisiatif merangkul lengan Hwang Hyunjin.
"Butuh bantuan?" Bisik Hwang Yeji.
Hwang Yeji melemparkan pandangan ke arah Kim Chaewon, ekspresi perempuan itu campur aduk.
Tanpa disadari, Hwang Hyunjin mensyukuri kepengertiannya Hwang Yeji.
"Terima kasih."
Hwang Yeji merangkul Hwang Hyunjin hingga akhirnya mereka duduk di kursi kantin.
Di sisi lain ada lelaki yang bertanya-tanya tentang siapa yang Hwang Yeji rangkul. Oh, bukan. Lebih tepatnya, apa hubungan mereka?
"Hello, guys. I think you know each other. Am i right?" Sapa Lee Felix.
"Ya, benar." Komentar lelaki bermata sipit dan tersenyum itu, Lee Jeno.
"Kalian semua populer." Hwang Yeji membaur.
"Kau juga terkenal." Balas seorang lelaki manis, Na Jaemin.
"Yeji-ya," panggil Huang Renjun, "kau-"
Huang Renjun, dia adalah orang yang sekarang bertanya-tanya soal hubungan Hwang Hyunjin dan Hwang Yeji.
"Felix, sebenarnya mau apa kau kumpulkan kami di sini?" Tanya Lee Haechan tanpa basa-basi.
"Aku tahu kita semua terkenal dan aku akan membuat geng-" Kata Lee Felix tanpa basa-basi dipotong oleh Hwang Hyunjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty Bad Teenagers : Hyunjin Yeji✔️
Fanficwritten in bahasa 𝙙𝙤 𝙣𝙤𝙩 𝙗𝙚 𝙨𝙤 𝙝𝙖𝙧𝙙 𝙤𝙣 𝙮𝙤𝙪𝙧 𝙥𝙖𝙞𝙣, 𝙘𝙖𝙪𝙨𝙚 𝙬𝙚 𝙘𝙖𝙣 𝙘𝙪𝙧𝙚 𝙩𝙝𝙚 𝙥𝙖𝙞𝙣 𝙩𝙤𝙜𝙚𝙩𝙝𝙚𝙧. 𝙬𝙚 𝙖𝙡𝙡 𝙤𝙣𝙡𝙮 𝙩𝙚𝙚𝙣𝙖𝙜𝙚𝙧𝙨, 𝙬𝙚 𝙖𝙧𝙚 𝙣𝙤𝙩 𝙨𝙩𝙧𝙤𝙣𝙜 𝙚𝙣𝙤𝙪𝙜𝙝 𝙩𝙤 𝙬𝙖𝙡𝙠 𝙖𝙡𝙤𝙣𝙚...