"We're in a situation which is pretty serious, though."
🥀
Hwang Hyunjin membuka matanya dan tersadar ia terlelap semalaman di ruang tengah rumah Hwang Yeji dengan perempuan itu yang tertidur di atas sofa. Hwang Hyunjin menyadari bahwa sudah hampir telat berangkat ke sekolah.
"Yeji-ya, bangun!" Hwang Hyunjin tanpa basa-basi menarik Hwang Yeji dari sofa agar cepat sadar.
"Sekarang jam berapa?" Tanya Hwang Yeji yang masih setengah sadar.
"Delapan."
Hwang Yeji langsung lompat dari sofa dan berlari ke kamarnya untuk mengganti seragam.
"Hyunjin-ah, kau cepat pulang dan ganti pakaianmu. Nanti, akan kubawakan bekal ke sekolah untuk sarapan."
🥀
Pagi ini tidak seperti biasanya, duo Hwang terlambat dan akhirnya harus menunggu beberapa saat di depan gerbang sekolah.
Dapat terdengar suara bisikan orang-orang yang menggosipi mereka berdua, "Kau sudah dengar? Duo Hwang sebenarnya bukan kembar sungguhan, tetapi mereka datang ke sekolah bersama."
"Ah, sudah kuduga sejak dulu. Hyunjin dan Yeji tidak satu sekolah di sekolah menengah."
"Apa yang mereka lakukan tadi malam?"
Hwang Hyunjin melontarkan tatapan maut kepada orang yang mencoba membicarakan mereka berdua, sementara Hwang Yeji hanya menundukkan kepala.
"Suara mereka terlalu keras untuk orang yang menggosipi orang lain." Celetuk Hwang Hyunjin.
Hwang Yeji tidak menanggapi perkataan Hwang Hyunjin. Ia terlalu rendah diri karena banyak orang yang membuat kepercayaan dirinya turun.
Hwang Hyunjin tidak mengatakan apa-apa lagi kepada Hwang Yeji hingga gerbang sekolah dibuka lagi untuk murid yang terlambat datang dan mendapat hukuman membersihkan gudang sepulang sekolah.
Hwang Hyunjin berjalan terlebih dahulu ke kelas tanpa menghiraukan Hwang Yeji dan duduk di kursinya. Hwang Yeji langsung mengambil buku pelajarannya karena guru mata pelajaran Bahasa Korea telah memulai pelajaran.
"Yeji-ya, maaf aku menghiraukanmu. Aku rasa kita berdua dalam bahaya ...."
Hwang Yeji agak terkejut dengan ucapan Hwang Hyunjin yang terputus.
"... karena melibatkan Han Jisung dalam permainan kita."
🥀
"Yeji-ya!" Panggil seseorang ketika Hwang Yeji sedang berjalan santai menuju lokernya.
Hwang Yeji dapat mengenali suara itu tanpa harus menoleh terlebih dahulu. Han Jisung.
"Hari ini sudah H-14 festival. Kita harus mulai mempersiapkan semuanya." Ujar Han Jisung.
Hwang Yeji mengecek kalender di ponselnya, "Ah, benar. Kita harus menjadwalkan kapan kita akan memasak bersama untuk Festival Awal Tahun. Kita harus rapat lagi, mungkin sore ini."
"Siap, boss," celetuk Han Jisung, "kalau begitu, kuberitahu Nancy, ya?"
"Iya. Terima kasih, Han-ah."
Bagus, dia mendapatkan umpanku.
🥀
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty Bad Teenagers : Hyunjin Yeji✔️
Fanfictionwritten in bahasa 𝙙𝙤 𝙣𝙤𝙩 𝙗𝙚 𝙨𝙤 𝙝𝙖𝙧𝙙 𝙤𝙣 𝙮𝙤𝙪𝙧 𝙥𝙖𝙞𝙣, 𝙘𝙖𝙪𝙨𝙚 𝙬𝙚 𝙘𝙖𝙣 𝙘𝙪𝙧𝙚 𝙩𝙝𝙚 𝙥𝙖𝙞𝙣 𝙩𝙤𝙜𝙚𝙩𝙝𝙚𝙧. 𝙬𝙚 𝙖𝙡𝙡 𝙤𝙣𝙡𝙮 𝙩𝙚𝙚𝙣𝙖𝙜𝙚𝙧𝙨, 𝙬𝙚 𝙖𝙧𝙚 𝙣𝙤𝙩 𝙨𝙩𝙧𝙤𝙣𝙜 𝙚𝙣𝙤𝙪𝙜𝙝 𝙩𝙤 𝙬𝙖𝙡𝙠 𝙖𝙡𝙤𝙣𝙚...