11. Berjalan sendiri

12K 1.3K 48
                                    

Haiiii......

Aya is coming....

Aku lagi fokus di tiga cerita yang semuanya on going....

1. Jejak yang tak hilang
2. Yang Terbaik
3. Kutemukan Diriku

Jadi next aku bakal update secara bergantian, dari hari senin sampai Sabtu.

Sooo...kalian bisa ketemu aku setiap hari yaaa...😁😁😁😁

Mau baca cerita aku yang sudah complete juga ada kok
Judulnya "Journey"
Silakan dibaca sebelum aku unpublish untuk beberapa perbaikan...

Selamat membacaaa
Luv💜

.
.
.
.
.


Entah bagaimana caranya, Andro bertekad menemukan Aya. Andro masih berharap jika Aya hanya pergi ke suatu tempat untuk sementara, mungkin ia butuh waktu untuk sendiri.

Tapi dengan datangnya seorang pengacara beberapa hari yang lalu, tentunya membatalkan teori itu. Tapi Andro tetap berharap dan berdoa jika Aya hanya perlu waktu sendiri. Dan ia akan sabar menunggu itu, sekarang gilirannya bukan?

Ketika Aya memilih pergi
Ia baru tau apa arti Aya baginya. Ia baru menyadari setelah semua terlambat.

Ia berharap sesalnya masih berguna untuk membujuk semesta mempertemukannya dengan Aya.

Dengan keadaan yang masih menggenaskan ia berangkat kerja, tanpa previlige yang biasa ia dapatkan sebagai seorang suami

Dulu ia berangkat dengan outfit yang pantas, dengan perut yang sudah terisi dengan makanan sehat. Dulu pintu depan selalu dibukakan untuknya ketika akan pergi, dengan kecupan-kecupan manis, dengan pelukan hangat dan mata yang memujanya, dan ia  terbuai dengan segala pemujaan Aya. Dengan jumawa ia yakin Aya akan selalu bertahan disisinya.
Tapi Andro lupa Aya juga manusia  biasa yang kesabaran nya juga ada batasnya.

Kini semua begitu hampa...

Andromeda melangkah ke pintu dengan lesu. Dasinya sungguh menganggu, berkali kali ia berusaha merapikan, tapi tetap tidak nyaman, dengan frustasi akhirnya ia menarik lepas dasi itu dan membuangnya begitu saja.

Belum sempat ia meraih handle pintu, pintu itu terbuka dari luar.

Kedua orang yang sama sama terkejut itu saling menatap, kedua mata itu saling bertanya, tapi tak lama keduanya menunduk menghela nafas.

"Belum ada kabar ibu Tari ya pak?" Anin menepi dari pintu, memberi jalan pada Andro. Ditangannya ia menenteng tas belanja merek minimarket ternama.

"Belum Mba...." Andro melangkah keluar menuju carport.

"Ibu pasti sudah ngga percaya sama saya lagi Pak, makanya ibu ngga ngasih tau saya...." Ungkap wanita itu lemah.

Andro menghentikan langkahnya, berbalik menatap Anin yang sedang memasang wajah kecewa.

"Dulu ibu selalu bilang semuanya pada saya, tapi sejak bolak balik saya khianati, ibu sekarang jadi nggak cerita sama saya" Wajahnya marah sambil menatap Andro.

"Saya berkhianat dengan mengatakan pada bapak sesuatu yang ibu bilang ngga boleh...sekarang saya juga bingung ibu kemana....". Mata itu masih berapi api memandang Andro.

Andro tidak tau harus berkata apa, Anin sangat menyayangi Aya, lebih ke memuja Aya karena begitu setia dan sabar menjalani rumah tangganya

"Iya mba...kemarin yang salah saya...." balas Andro pelan.

Yang Terbaik  (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang