22. Terungkap

11.7K 1K 36
                                    

👀

Hai semwa..

Sudah siyap?

Yuk mulai baca..

Luv💜Octoimme
.
.
****

TERUNGKAP
.
Satu minggu di rawat di rumah sakit, akhirnya Aya diperbolehkan untuk pulang. Kondisinya lebih stabil, meskipun belum Sepenuhnya.

Hanya saja Aya sudah tidak betah berada dirumah sakit.

"Sebenarnya, saya lebih tenang jika Mba Tari ada disini". Dokter Tara tak lagi memanggil ibu, dan Aya tak keberatan, bagaimana pun juga dokter itu belakangan cukup akrab dengan mereka. "Tapi HPL nya masih lama . Jadi boleh pulang dengan banyak catatan ya Mba". Dokter Tara tersenyum.

"Baik dok, saya akan perhatikan semua yang dokter sampaikan tadi"

"Jika terjadi sesuatu segera hubungi nomor saya langsung ya, mba Tari masuk list prioritas saya"

"Terima kasih banyak, dok.."

"Sama-sama..tetap semangat dan bahagia ya Mba, apalagi bayi kembar nya sepasang nih.." Imbuh dokter Tara.

Aya langsung tersenyum lebar, hasil USG terakhir menunjukkan  jika ia akan melahirkan sepasang anak kembar, laki-laki dan perempuan. 

Perasaan bahagianya meluap-luap.

Selama ini posisi salah satu bayinya menyulitkan dokter Tara untuk melihat jenis kelaminnya.

"Mungkin karena perempuan, dia malu-malu mba Tari.." Begitu kata Dokter Tara kemarin, yang disambut tawa Aya dan Bi Sari. Tawa penuh haru, penuh bahagia, penuh syukur.

Dan Aya pun boleh pulang, dan terus memperhatikan semua anjuran dokter.

Aya dengan hati-hati memperhatikan pola makan, pola istirahat, lalu obat-obatan dan vitamin sesuai petunjuk.

Aya menjalani harinya dengan satu kekuatan yaitu terus membayangkan betapa bahagianya nanti ia bersama kedua anaknya. Ia sungguh tidak sabar dan untuk mewujudkan hal itu.
.

***
.

Hari sabtu seperti biasa, Daru kembali mengunjunginya. Dan Aya selalu menyambut kehadiran Daru dengan sukacita.

Meskipun setiap hari, saat pagi, siang dan malam, Daru selalu berusaha menghubungi Aya karena kuatir akan kondisinya.

Memastikan Aya melakukan semua instruksi dokter dengan baik.

Daru sudah seperti lebih dari saudaranya sendiri yang tulus memperhatikan dirinya.

Daru juga selalu berkomunikasi dengan Bi Sari membicarakan kondisi Aya dan kebutuhan-kebutuhan rumah.

Dan hari ini Aya senang karena Mang Bagja  menyempatkan datang. Pria tua itu juga tampak senang bisa menemui Aya setelah sekian lama.

"Mamang boleh ikut dok? Sudah lama ngga ketemu Bu Tari.." Tanya Mang Bagja pagi-pagi sebelum ia bersiap-siap.

"Bu Tari, atau bibi nih Mang?". Tanya Daru dengan nada bercanda.

Mang Bagja garuk-garuk kepala
"Dua-dua nya dok...". Jawabnya sambil tertawa kecil.

"Ayuk aja Mang, paling agak siang ya, habis Mamang dari kebun, saya juga mau ke puskes dulu...". Sahut Daru.

"Terimakasih dok, nanti saya datang lagi, mau nyiapin oleh-oleh juga buat Bu Tari.."

Daru mengangguk setuju. Dan dengan semangat Mang Bagja bergegas ke kebun sayurnya.

Selama ini Ia sibuk mengurus kebun sayur mereka yang sedang panen, tapi hari ini sengaja menyempatkan diri untuk ikut ke kota.

Yang Terbaik  (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang