15. SURATAN TAKDIR (1)

9.8K 906 30
                                    

Hayyy...

Boleh ya aku promosiin cerita

      "Kutemukan Diriku"

Ini cerita ketiga yang aku buat, dari banyak draft yang sudah antre di worksheet nya aku, cerita ini termasuk yang paling lancar penulisannya, idenya mengalir dan aku dengan mudah menuangkan dalam bentuk tulisan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini cerita ketiga yang aku buat, dari banyak draft yang sudah antre di worksheet nya aku, cerita ini termasuk yang paling lancar penulisannya, idenya mengalir dan aku dengan mudah menuangkan dalam bentuk tulisan.

Ceritanya ngga terlalu berat, mainstream jugak🤭🤭, pas banget buat kamu yang ngga mau konflik terlalu berat.

Cuma dari antara ketiga cerita aku yang on going, cerita ini tuh yang jumlah pembacanya masih sedikit..

Kalau berkenan, mampir di lapak yang ini yaa..biar ngga berasa lama nunggu Hana dan Aya...😁😁

Oke kita lanjut ya temen temen bagaimana kisah Calon Ibu si Kembar...

Sudah ngga sabar kaaannn????

(Aku pede aja ngomong gitu.🤣🤣)

Selamat membaca
Luv💜
Octoimmee

.
.
.
.
.














SURATAN TAKDIR

Daru tak hentinya berdecak kesal. Bukannya ia tak suka jika kakak tertuanya itu datang. Hanya saja ia kesal karena jika Gani datang rumahnya bakal seperti kapal pecah. Jangan lupa makannya juga banyak, ngemil juga dan kalau tidur, dengkurannya bisa menggetarkan seluruh tembok rumah.

Kepalanya sangat pusing, akibat tak bisa tidur nyenyak, dan pagi ini dengan tak tau diri Gani membangunkannya dan minta dibuatkan sarapan.

Ingin rasanya Daru melempar wajan kewajah Gani. Tapi bayangan bagaimana Gani dulu bekerja keras untuk memenuhi semua kebutuhannya, membuatnya urung melakukan tindakan anarkis itu.

Sejak Ayah meninggal Gani yang menjadi tulang punggung keluarga, kuliah sambil bekerja. Apa saja ia kerjakan, mulai dari  ngojek, kuli angkut di pasar pagi, joki ujian, bengkel apa saja yang penting Daru bisa sekolah dan melanjutkan kuliah di Fakultas Kedokteran.

Pernah Daru bilang ia tak usah langsung melanjutkan kuliah, ia  langsung  ditampar, karena Gani berpikir kalau Daru malas belajar, padahal Daru tidak mau merepotkan Gani.

Ternyata Gani telah menyiapkan semua kebutuhan Daru. Karena jauh jauh hari Gani selalu bertanya mau melanjutkan dimana dan Fakultas apa. Daru pikir itu hanya basa basi saja. Tapi ternyata Gani mencari informasi mengenai universitas yang ditujunya berapa biaya yang harus mereka keluarkan. Dan ketika Daru lulus SMA, Gani langsung mendaftarkan Daru di Bimbingan Belajar dan memastikannya melanjutkan kuliah.

Yang Terbaik  (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang