35. Build Up

11.3K 1K 78
                                    


Haiii...
Terima kasih sudah mau mengikuti cerita ini dari awal.
Terima kasih sudah memberi vote dan Komentar yang bikin aku seneng banget🥰🥰🥰

Tetap dukung aku ya, biar semangat terus mengerjakan proyek cerita YANG TERBAIK sampai akhir. 🤗🤗🤗🙏🙏🙏

Selamat membaca

Luv💜Octoimmee
















"Jadi...kita pernah bertemu Ay...?"
Tanya Andro terbata.

"Ya, saat Cessa memanggil anda papa Andro sedang Tari yang sedang hamil Tama dan Lian. Saat suaminya sedang mendampingi anak orang lain, sementara dirinya dibiarkan sendiri menanggung parahnya efek hormon kehamilan trimester pertama.." Sarkas Daru.

"Mas...." Desis Aya memperingatkan Daru. Tapi Daru terlihat tak peduli.

Bibir Andro kelu. Tubuhnya bergetar menahan emosi akibat kebodohannya.

"Sampai saat ini saya menyesal membawa Tari saat itu. Meskipun saya sama sekali tidak tau, saya membawa Tari menyaksikan betapa brengseknya seorang suami yang memperjuangkan keluarga lain, sementara dia menghancurkan keluarganya sendiri!!". Emosi Daru tak bisa ia tahan lagi. Dengan tajam ia menatap Andro, pria yang seharusnya menjaga Aya.

Andro menatap nanar pada Aya yang terlihat pucat memeluk dirinya sendiri. Wanita yang ternyata sangat ia cintai sekaligus telah ia sakiti sangat dalam.

Andro menggeleng seolah ingin meniadakan hari itu.

Apa yang dipikirkan nya saat itu?

Bayangan Aya yang menyaksikan dirinya menggendong anak dari Nasya, sementara Aya terpuruk sendiri.

Andro membungkuk menahan mual yang membuatnya kehabisan nafas.

Tidak! Ia sangat tidak layak berada disini, ditengah kebahagiaan yang telah susah payah dibangun Aya.

Nafasnya semakin sesak, ia harus keluar, ia harus meninggalkan tempat ini, ia salah telah datang. Harusnya ia tak menemukan Aya, jika ia akan merusak semuanya.

"Ma...maaf....maaf Aya..."

Aya segera menyadari perubahan Andro yang terlihat tidak baik. Apa yang terjadi pada Andro?

Papa dari anak-anaknya itu terlihat kacau.

"Kak...."

Dan Andro tersungkur begitu saja.

"Kak Andro!!!" Aya segera menghampiri Andro yang meringkuk dilantai.

Daru pun mau tak mau segera membantu. Mereka berdua memapah Andro yang terlihat lemas. Nafasnya tersengal-sengal keringat dingin membanjiri tubuhnya.

Daru segera membaringkan Andro disofa. Menyuruh Aya mengambil air putih dan ia segera memeriksa Andro.

"Saya...ngga apa-apa...saya.."
Nafasnya masih tersengal-sengal.

Daru menahan tubuh Andro yang terlihat ingin bangun.

"Berbaring dulu...jangan bangun.. berbaring saja.." Perintah Andro

Dengan ragu-ragu Andro menuruti Daru, Ia memang sedang tak punya tenaga. Ia harus berbaring.

Daru membiarkan Andro agar tenang. Lalu ia memeriksa keadaan Andro, dan ia bisa merasakan Jantung pria itu berdebar kencang, tangan dan kakinya sangat dingin.

Daru menepuk-nepuk pelan pundak Andro.

"Tenang ya, coba bernafas pelan-pelan..."

Daru berusaha menenangkan Andro, dari gejalanya sepertinya ia kena serangan panik. Ia membiarkan Andro menenangkan dirinya.

Yang Terbaik  (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang