38. If I Say.. (Yes)

11.3K 1K 55
                                    

...
Haiii...🥰🥰

Jangan lupa Vote dulu dong...
😄😄

Habis baca, kasih komen ya, atau kamu mau komen di paragraf yang kamu anggap menarik atau mengusik hati dan pikiranmu. Silahkan lho..
Tapi please baca dulu dengan baik, biar ngga salah sangka dan duga sehingga komennya kadang bikin aku nganu...🥺☺😁🙄

Selamat membaca teman-teman

Luv💜Octoimmee












Tak ada yang tau, bagaimana Aya menahan nafasnya ketika Lian meneriakkan I Love You pada Andro.

Aya seperti di tarik kembali ke masa lalu, saat dirinya tak pernah mendapat tanggapan atas ungkapan cintanya.

Andro hanya tersenyum dan memeluknya. Tapi kata cinta itu tak jua terucap. Membuat hati nya mudah terluka melihat perhatian Andro pada Nasya.

Dulu mereka adalah sepasang kekasih, Aya bisa melihat kemesraan Andro dan Nasya sewaktu berpacaran. Pastilah ucapan cinta sering Andro ucapkan pada Nasya. Dan selama ia menikah belum pernah Andro mengatakan itu padanya.

Ketika Lian meneriakkan kata kata I Love You dengan lantang pada Andro, Aya takut Andro tak membalasnya dan itu akan membuat Lian bertanya.

Aya takut jika Andro mengatakan kalau...

"I Love you too....".

Apa?

Andro bilang apa?

Apa telinganya tak salah dengar?

Dan bukan itu saja yang membuat ia tertegun,dirinya  mendapati Andro menatap langsung ke matanya. Meskipun ia melihat Andro berbicara di dekat telinga Lian, tapi matanya...

"I Love you...."

Sekali lagi Andro mengulang dan matanya juga tak melepaskan  matanya.

Aya merasa dirinya terkunci, tak bisa bergerak.

Sesaat Aya merasa dunianya berhenti, tatapan Andro semakin intens, dengan senyum menghiasi bibirnya. Seolah diruangan ini hanya mereka berdua.

"MAMA!!! Aku nanti menikah dengan Papa...hebat kan?" Teriak Lian yang langsung menarik Aya kembali sadar.

Aya mengerjabkan matanya, ia melihat  Lian tertawa dengan penuh semangat dan masih memeluk Papanya erat.

"Ngga bisa Lian...nggak bisa!" Bantah Tama yang tidak bisa menahan ganjalan di hatinya.

"Kok nggak bisa sih Kak? Kata papa bisa!!" Lian tak terima jika Tama tidak setuju dengannya.

"Karena Mama sudah lebih dahulu menikah dengan papa...Papa hanya bisa menikah dengan mama!" Sahut Tama tegas.

Dan itu membuat Andro tersenyum lebar. Ia menepuk pundak Tama dengan bangga, lalu menariknya lebih dekat ke sisinya.
"Kamu benar Kak! Papa hanya bisa menikah dengan mama..." Tama tersenyum puas, karena Papa nya membenarkan ucapannya.

Kini Aya bisa melihat Andro berdiri menjulang diruang keluarga, ada Lian digendongannya dan Tama berdiri disisinya. Ketiga nya memandangi Aya dengan senyum diwajah dengan arti yang berbeda-beda.

Aya gugup melihat itu, ia kembali menunduk, menyelipkan rambut dibelakang telinganya dan terakhir memainkan jari tangannya.

"Bagaimana mama...?" Andro memainkan kedua alisnya, membuat Lian terkikik senang, ia menyentuh alis Andro dengan gemas.

Aya tergagap, Andro tak menyia-nyiakan setiap kesempatan yang ia punya. Karena tidak tau apa yang harus ia katakan, Aya hanya mengalihkan wajahnya kesembarang arah

Yang Terbaik  (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang