40. Closure (2)

10.6K 1K 47
                                    

Haiii...

Terima kasih, buat teman-teman semua 2 karya ku hari ini (15 Juli 2022) berada di peringkat #1 dan #3 kategori Pengorbanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Terima kasih, buat teman-teman semua 2 karya ku hari ini
(15 Juli 2022) berada di peringkat #1 dan #3 kategori Pengorbanan.

감사합니다 Kamsahamnida !!!!!!

💜💜💜💃💃💃💃💃💃💜💜💜💜🥰🥰🥰



Apakah kisah Aya dan Andro hari ini full of Love???

Selamat membaca

Jangan lupa vote
Dan komen yang banyaaakkk teman-teman

Luv💜Octoimmee

.

.

.

.

Andro mengurai pelukannya. Menatap Aya yang bersimbah air mata.

"Apakah dulu....waktu terakhir kita...apakah kamu sudah tau kalau....kalau kamu hamil Ay?"
Setengah berbisik Andro bertanya. Meskipun ia tau ini akan menyakitkan, tapi mereka harus mulai berbicara menyelesaikan masalah mereka

Aya mengangguk. Ia pun tahu ini saatnya mereka harus bicara.

"Aku...aku sengaja menunggu untuk mengatakan itu di hari ulang tahun Kak Andro"

Andro menghela nafasnya kuat. Ia tau sesaknya akan seperti ini.

"Maaf, malam itu aku bodoh Ay, aku meninggalkan kamu, aku bodoh  masuk perangkap, dan begitu sadar kamu sudah pergi, dan aku bisa paham jika kamu memilih pergi Ay...hati kamu pasti terluka, maafkan kakak..."

Kini mengangkat wajahnya saja Andro merasa tidak mampu. Ia hanya bisa menggenggam kedua tangan Aya dengan erat. Kedua pasang tangan itu saling terkait dipangkuan Aya.

Andro hanya bisa menatap tangan kecil Aya begitu pas digengamamnya, dan memberikan rasa nyaman pada dirinya.

"Saat pertemuan Nasya dan Daru di hotel itu....." Andro menarik nafasnya, mencoba menghilangkan rasa sakit karena bagaimana bisa ia tak menyadari ada Aya disana?.

"Itu tidak seperti yang kamu pikir Ay, saat itu aku melakukan itu demi Adelle, Nasya memanipulasi semua cerita tentang suaminya yang sering menyiksanya, aku diminta untuk berpura-pura jadi calon suaminya, agar proses perceraian mereka bisa dipercepat, hanya itu Ay, itu pun aku datang siang itu juga dan setelahnya langsung pergi...."

"Aku tidak membela diri, aku hanya menceritakan versiku agar kamu tidak berpikir lain..."

"Beberapa kali Nasya meminta tolong hal yang sama, dan aku membantu, sampai akhirnya aku bertemu langsung dengan Gani dan dari mulai dari situ  aku menyimpulkan jika Nasya berbohong..."

Yang Terbaik  (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang