8. Flash Back 2

11.9K 1.1K 51
                                    

Sudah siaappp???

Okee lanjuttt ceritanya yaa..

Siapkan hati...jangan emosi..

Jangan lupa bintang dan komennn...

Luv💜

........
.
.
.
.
.
.
.

Jika dulu Aya optimis akan mendapatkan seluruh hati Andro, perlahan terkikis, ia mampu berputar walau lambat, karena Andromeda adalah galaksinya, Semesta nya. Tapi ia bisa apa jika itu tak lagi bisa membuatnya menjejak di lintasan, Aya perlahan mulai mengambang.

Bibirnya kelu ketika ingin bertanya apakah Andro akan terus disisinya?. Sementara Nasya beredar disekitaran mereka dan sangat menarik perhatian Andro.

Aya tertawa sumbang...

Bahkan ketika ia sakit, ia tak berani meminta Andro untuk menemaninya, ia bahkan dengan bodoh membiarkan Andro mendampingi Nasya yang sedang tur di Bali.

Membiarkan Andro tidak tau dengan kondisinya, karena Aya takut jika ia memberitahukan pada Andro, dan tidak memilih untuk menemaninya, tentu akan sakit jika ia dengar itu secara langsung kan?.

Karena itu ia memutuskan untuk bungkam. Demikian juga mba Anin ia pesankan untuk tidak memberitahukan pada Andro, ia pura pura tidak melihat sorot tidak suka pada mata asisten rumah tangganya itu.

Flash Back...

" Ini tur Nasya pertama keluar pulau setelah dia stabil Ay...ga papa kan kalau aku temanin...?". Ucap Andromeda sambil membelai rambut Aya.

Aya hanya bisa mengangguk dalam pelukan Andro.

Mereka sedang berpelukan di peraduan di kamar yang menjadi saksi perjuangan Aya meraih hati Andro.

"Maaf Ay....kamu jangan marah ya...psikiaternya bilang Nasya tidak boleh memikirkan hal hal yang berat, ia ngga boleh sedih, ia harus bersama orang orang yang bisa membuatnya nyaman dan tenang..." .

Aya menggigit bibirnya kuat agar tidak berteriak ' KAK ANDRO MENJAGA SUPAYA NASYA JANGAN SEDIH, AKU APA KABAR KAK? APA TAK TERPIKIRKAN KALAU ITU MALAH MEMBUAT AKU SEDIH?'

Andro mengeratkan pelukannya, berharap penjelasannya bisa membuat Aya tenang, tanpa sadar ia mencabik cabik hati istrinya.

"Kamu aku antar ke dokter sekarang ya...ini hari kedua kan? demamnya belum turun Ay..."

Aya buru buru menggelengkan kepalanya.

"Ngga usah kak, paling demam biasa...besok paling sudah sembuh...aku sudah minum obat sama vitamin..."

"Tapi aku besok subuh aku sudah berangkat, ngga tenang kalau kamu aku tinggalin masih sakit...".

'NGGA USAH BERANGKAT KAK, MASIH ADA YANG LAIN YANG BISA JAGA NASYA' . Tapi lagi lagi Aya hanya bisa berteriak dalam hati. Ia tau sakitnya bukan demam biasa, rasa nyeri menyerang seluruh tubuhnya.

Ia ingin bilang kalau ia sungguh sakit, tapi tak sanggup jika Andro tetap memilih untuk pergi dan menitipkan dirinya pada Mba Anin, itu akan lebih sakit.

"Ngga apa apa kak..."

"Tapi kalau besok masih demam, kamu harus ke dokter Ay...."

SAMA SIAPA? . Jerit Aya dalam hatinya.

Aya hanya mengangguk. Tak mau lagi berkata kata, ia takut jika ia membuka mulutnya ia akan menangis meraung. Ia hanya ingin menikmati tidur dalam dekapan Andro yang mungkin tengah memikirkan Nasya.

Yang Terbaik  (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang