Yang Terbaik (TAMAT)

34. Past (3)

🥰💜

Haiiii.....

Apa kabar ?

Jangan lupa vote dan komen ya teman-teman. PENTING banget buat aku. 🤗🤗🤗⭐⭐✍⭐😍😍

.
.
.
.

Dalam lautan bisa diukur, dalamnya hati tidak ada yang tau.
Tanpa alasan tanpa sebab sesuatu bisa terjadi?
Itu menurutmu yang tidak tau apa-apa,
itu rahasia si empunya hati.
Jadi mengapa tidak kau biarkan saja..
Karena hidupnya bukan hidupmu
Dan isi hatimu tidak menjadi urusannya.

Selamat membaca
Luv💜Octoimmee 🥰🥰
.
.
.
.
.
.

Gani tidak tau apa yang harus ia lakukan lagi. Nasya menjerit-jerit seperti orang gila. Meneriakkan nama Andro dan  dan dengan menangis meraung meminta pria itu datang. Mengancam akan melukai dirinya lagi jika Andro tidak mau datang.

Gani tidak mengacuhkan permintaan itu, bukan saja karena ia benci pada pria itu. Tapi ia juga ingin agar Nasya tak lagi bergantung pada Andro, karena memang tak seharusnya begitu.

Nasya punya andil besar dalam masalah rumah tangga Andro. Dan Ganinl ingin memutuskan rantai itu.

Tapi Nasya semakin histeris, menyerang semua yang mendekatinya.

Dengan berat hati, akhirnya Gani mendatangi alamat yang diberikan Gerry padanya. Gerry tak dapat lagi datang kesana,  karena terakhir kali ia datang, ia sudah diultimatum oleh pihak sekuriti kompleks jika ia tidak lagi boleh masuk.

Ketika Gani mendatangi alamat itu, ia mendapat cerita mengejutkan.

Andro mengalami kecelakaan, pria itu jatuh dari tangga dan keadaannya sangat parah. Bahkan  Ia berada dirumah sakit yang sama dengan Nasya,  Dan sampai saat ini Andro belum sadar.

Gani tidak tau apakah ini yang dinamakan karma?.

Ia tak lebih suci dari Nasya dan Andro. Ia sebenarnya tak pantas menyumpahi Andro dan Nasya, sementara dirinya tak lebih baik dari mereka.

Tapi mengapa kejadian yang menimpa keduanya seperti sebuah hukuman?.

Andro yang terbaring tak sadarkan diri..

Sementara Nasya kini hanya bisa ditenangkan dengan obat yang akan membuatnya tidur.

Dokter masih fokus menyembuhkan luka fisik yang cukup serius pada calon mantan istrinya itu. Baru setelahnya Nasya akan di tangani kembali oleh psikiater.

Gani tau jika Nasya mengalami depresi. Tapi ia tak tau jika akan separah ini. Selama ini ternyata Nasya berobat rutin ke psikiater.

Gani mengutuki kebodohan nya. Jika ia tahu sebelumnya dengan mudah ia akan memiliki hak asuh atas Cessa.

Ia terlalu naif berpikiran jika seorang ibu adalah orang yang tepat untuk mengasuh dan membesarkan anak.

Ternyata ia salah.

Salah besar...

.
.
.
*****
.
.
.
Gani terdiam setelah tau bagaimana hubungan Nasya dan Andro sebenarnya.

Nasya hanya memanfaatkan Andro yang entah terlalu baik atau memang bodoh.

Hubungan Nasya dan Andro tak sejauh yang ia pikirkan. Gerry menceritakan semuanya dengan jujur.