21.MAMPUKAH TERUS BERTAHAN ?

9.8K 879 36
                                    

Haiiiii...

Sudah pada nungguin?

Terimakasih untuk semua bintang kalian..😊😊🙏

Tapi aku lebih suka jika kalian baca ceritanya, bukan sekedar kasih bintang, ngga mungkin kan baca 1 bab cuma satu menit🙄🙄🤭

Terimakasih yang sudah follow juga🥰

Fyi:
Hana hadir senin dan kamis
Aya hadir selasa dan jumat
Abby hadir rabu dan sabtu.

O, ya untuk JOURNEY Mulai aku UNPUBLISH hari senin (16 mei) nanti yaa..

So yang belum baca, segera kesana..💃💃💃
Luv  💜
Octoimmee

.
.
.
.

MAMPUKAH TERUS BERTAHAN..

Aya hanya bisa terdiam ketika mendengar penjelasan yang cukup panjang dari dokter kandungan nya itu.

Sejak satu minggu ini Aya sudah bisa merasakan jika kondisinya tidak baik,ia berharap jika semua itu hanya pikirannya saja. Dengan segala permasalahan yang dihadapinya, ia kadang merasa lelah.

Tapi...

Kini dihadapannya sang dokter  mencoba menggunakan kata-kata sederhana yang mudah dimengerti,memastikan jika dirinya paham akan apa yang dihadapinya kini.

Dengan wajah serius menjelaskan kondisinya dirinya dan kedua janin dalam rahimnya.

Meskipun menjelaskan dengan perlahan dan nada lembut, tetap saja membuatnya terkejut.

"Ini sudah pemeriksaan kedua dan tekanan darah Ibu tetap tinggi, hasil tes darah dan urine juga memperkuat dugaan Preeklamsia.."

Aya  menelan ludahnya, tangannya gemetar. Bi Sari yang mendampingi Aya segera menangkupkan tangannya diatas tangan Aya.

Bi Sari yang memaksa Aya untuk segera periksa, ketika Aya mengalami sakit kepala yang hebat.

Wanita paruh baya yang setia itu juga bersikeras agar Aya di rawat.

Aya melarang Bi Sari memberitahukan hal ini pada Daru, dan sebagai gantinya ia harus mau dirawat untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Padahal baru satu minggu yang lalu mereka baru saja memeriksakan kandungannya yang sudah memasuki trimester ketiga.

Saat itu tekanan darah Aya tinggi, sehingga dokter Tara berpesan agar segera langsung periksa jika ada tanda-tanda seperti nyeri kepala, nyeri Ulu hati, nyeri perut bagian kanan atas.

Dan kecemasan dokter Tara terjadi, tekanan darah Aya tetap tinggi.

Dan dokter Tara juga melakukan tes urine dan tes darah pada Aya dan hasil tes itu yang kini berada ditangannya.

"Kita akan terus awasi kondisi Ibu, kita akan lakukan penanganan dan pengobatan agar bisa sehat ya bu..."

Aya hanya bisa mengangguk.

"Jangan kuatir, itu akan mempengaruhi kondisi ibu, berpikir positif agar kondisi ibu cepat membaik, kita sama-sama lakukan yang terbaik untuk ibu dan si kembar ya?" Dokter Tara menatapnya dengan senyum menenangkan.

Aya berharap nada optimis dari dokter Tara bisa menular padanya. Ia mengangguk, membalas senyum dokter Tara.
.
.
.
*****
.
.

Tara mengetahui jika kondisi Aya sangat serius, maka ia tidak bisa tidak memberitahukan pada Darius tentang kondisi Aya. Daru  telah 'menitipkan'Aya padanya.

Yang Terbaik  (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang