Fav - Eleven

5.6K 986 213
                                    

Tiga menit berlalu sejak Jaehyun pergi, Jeno masih berdiam di posisi berdirinya. Memandang lurus ke arah Rayana yang tengah asyik bermain dengan kucing abisinia di atas pangkuannya.

Ini beneran nggak dianggap kayaknya.

Lagi, untuk pertama kalinya, Jeno tidak suka dengan kucing. Terkhusus kucing gemuk yang dibawa lelaki bernama Jaehyun itu.

"Nggak capek berdiri terus? Sini duduk."

Ini.

Ini yang Jeno tunggu. Pasalnya, sejak tadi gadis di hadapannya ini tidak ada menawarinya duduk. Terlalu fokus dengan kucing titipan Jaehyun.

Jeno nggak suka.

"Kok bisa ke sini?" tanya Rayana sesaat setelah Jeno mendaratkan tubuhnya di bangku teras minimarket.

"Feeling."

"Bohong. Sejak kapan kamu jadi orang perasa?"

Jeno menghela napas pelan. "Disuruh Bang Yuta."

"Nurut banget, Jen. Dijanjiin apa, deh?" tanya Rayana setelah tertawa renyah.

"Izin dan restu."

Rayana menoleh sejenak, lalu terkekeh lagi. "Bisa aja."

Padahal, selama beberapa hari minim interaksi, Jeno sangat berharap dirinya yang akan menjadi wadah berkeluh kesah Rayana.

Siapa sangka lelaki seperti Jaehyun muncul dan menyaksikan air mata yang seharusnya dilihat pertama kali oleh Jeno.

"Kamu nangis, ya?"

Rayana yang baru saja mengambil pet cargo di bawah bangku, lantas mendongak, menatap Jeno bingung. "Nangis?"

"Tadi, kata dia."

Rayana diam sejenak, lalu tertawa. "Kelilipan itu. Kak Jaehyun aja yang berlebihan bilang aku nangis. Tapi nggak salah sih, sama-sama ngeluarin air mata, kan, ya?"

Oke. Satu hal yang dapat disimpulkan Jeno. Lelaki berkaus hitam itu hanya melihat air mata Rayana, tapi tak tahu apa sebabnya.

Dalam artian, Rayana belum cerita apa-apa.

Sedikit lega.

"Ucul banget nggak, sih? Tadi Kak Jaehyun turun dari mobil bawa pet cargo ransel ginian. Tapi nggak disandang. Sayang banget, ya? Padahal lebih kiyowok kalo dipake." Gadis itu terkekeh di akhir kalimat.

Lucu katanya.

Jeno yakin, kalau dirinya yang pakai pasti bakal jauh lebih lucu.

"Aku aja yang bawa sini."

Rayana mengerjap kaget. "Kamu? Bawa ginian?"

"Masalah?"

"Kamu kan alergi bulu?"

Jeno diam.

Iya juga. Tadi lelaki berkaus hitam itu pakai masker karena ini, ya?

"Oh, wait. Aku beli masker dulu di dalem. Kamu pengen banget ya gendong Leon?" tanya gadis itu lagi.

Jeno mengangguk asal.

"Tunggu ya, jaga jarak dari Leon. Nanti repot kalo kamu bersin-bersin," ucap Rayana sebelum masuk ke dalam minimarket, meninggalkan dua makhluk yang tampak tak bersahabat itu.

Jeno menatap sinis makhluk berbulu yang tengah duduk anteng di dalam pet cargo.

Kenapa harus dititip ke Rayana?

Favorite | Jeno✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang