Fav - Sixteen

4.4K 825 494
                                    

Line

Aya
YUT
YA ALLAH
BUKU GW TINGGAL DI MOBIL

Abwang
M a m p u s

Aya
Astaghfirullah
/kray/

Abwang
/hepi smail/

Aya
/kray estetik/
/ngaca/
/bangga/

Abwang
Oalah
Seenthink

Aya
^Mengumpat dengan gaya

Abwang
/bangga/

Aya
SERIUS BANG ANJIR
ITU LATIHAN BAHASA
BU LUNA WOYY

Abwang
Lo juga gblk
Bisa bisanya tinggal

Aya
Td kan ngerjain tugas di mobil
Lo ga liat?

Abwang
Ck nyusahin anj
Gw masi ada kelas
Mapel ke brp?

Aya
Abis istirahat

Abwang
Istirahat jamber?

Aya
Tarlagi
Eh
Skrg
Baru bel

Abwang
Yauda gosend
Sekolah lo masi yg kemaren kan?

Aya
/nangis beneran/

Abwang
/ketawa beneran/

Rayana menghela napas berat, lalu menyimpan ponselnya ke dalam saku rok. "Capek juga punya abang kayak Yuta."

"Dianter?"

"Gosend."

Radea tersenyum tipis. "Abang lo baik tau, Ya."

"Ambil aja kalo mau, ikhlas gue."

Radea melirik sekilas gadis yang berjalan di sebelahnya, hingga tawa renyah mulai terdengar. "Bener?"

"Nggak."

Radea tergelak. "Malu-malu, ih. Padahal saling sayang."

Rayana tak menyahuti. Lagipula, saudara mana yang tidak saling sayang? Walaupun tampang kakaknya itu menakutkan, ia yakin hatinya masih seperti Hello Kitty.

"Mantan, tuh." Radea menyenggol pelan lengan Rayana, membuat gadis itu sedikit tersentak kaget.

Netranya mengikuti arah pandang Radea, mengabsen satu persatu penghuni meja kantin di pojok sana. Rayana mungkin tidak terlalu cerdas, tapi ia ingat dengan jelas yang kerap memanggilnya Tuan Putri hanya salah satu dari mereka.

Tapi, Rayana lupa orangnya siapa. Yang pasti bukan Jeno.

"Duduk, Mbak," titah Radea seraya menarik lengan Rayana untuk duduk di sebelahnya.

"AYAAAA!" pekik lelaki berambut coklat yang duduk di pojok sana. Senyumnya merekah.

Melihat itu, Rayana mendekat ke gadis di sebelahnya. "Gabung sama mereka mau, nggak?"

"Hadeh, masih aja ngajakin. Rame banget, berisik lagi. Lo aja sana, gue pesenin dari sini," kata Radea setelah menggeleng ampun.

Rayana terkekeh. Teman sebangkunya itu selalu menolak setiap diajak bergabung dengan Jeno dan kawan-kawan. Radea suka lelaki tampan, tapi say no untuk yang berisik.

"AYA, AYA, AYA! SINI GABUNG! AYA, WOY! GESER, KASIH TEMPAT!" Haechan menyambut dari jarak yang terbilang masih cukup jauh.

Malu diterima di muka ini, mah.

Favorite | Jeno✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang