𝐉𝐀𝐍𝐆𝐀𝐍 𝐋𝐔𝐏𝐀 𝐔𝐍𝐓𝐔𝐊 𝐕𝐎𝐓𝐄 𝐃𝐀𝐍 𝐊𝐎𝐌𝐄𝐍𝐍𝐘𝐀😺
Pagi ini, Renata atau yang biasa dipanggil Rena sedang bersiap ingin berangkat ke sekolah. Dengan senyum yang tak luntur dari wajahnya. Setelah siap, ia pun keluar kamar dan jalan kearah meja makan untuk sarapan bersama Bunda dan Ayah nya.
"Pagi bun, yah." ucap Renata sambil mendudukkan diri.
"Pagi, nak." ucap Bundanya. Setelah itu, mereka pun memakan sarapan. setelah sarapan, Renata pun salim ke orang tuanya. Lalu berangkat menggunakan mobil nya. Sesampainya di sekolah, Renata pun memarkirkan mobilnya, lalu mematikkan mobilnya dan turun dari mobil. Ia pun berjalan menuju kelasnya. Namun, ketika hampir mendekati kelas, ia melihat guru kesayangannya yang tidak lain adalah Ardelio.
"Pagi, Pak Lio." sapa Renata sambil tersenyum manis ke arah gurunya itu.
"Pagi." ucap Ardelio seadanya.
"Bapak, kenapa bisa ganteng sih?" Ucap Renata. Sambil memperhatikan wajah pak gurunya.
"Ga tau, sana masuk kelas." ucap Ardelio dengan wajah datarnya. lalu pergi memasuki ruang guru.
Sedangkan Renata, hanya melihat kepergian guru 𝘬𝘦𝘴𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢. Sambil tersenyum, lalu melanjutkan jalannya menuju kelas. Ia tak peduli, tadi dilihat oleh murid yang lain. Setelah itu, ia memasuki kelas nya dan menyapa teman temannya sambil tersenyum.
"Pagi semuanya!" sapa Renata.
"Pagi, Ren." ucap beberapa murid yang berada di kelas Renata.
Renata pun berjalan ke kursinya, lalu mendudukkan diri di kursi tersebut. Setelah beberapa menit, bel pun berbunyi dan pelajaran pun dimulai. Semua murid kini fokus dengan materi pelajaran tersebut.
Bel istirahat pun berbunyi. Seluruh murid menuju kantin, termasuk Renata. Ia menunggu ke 4 sahabat nya disalah satu kursi yang ada di kantin. Setelah menunggu, beberapa menit ke 4 sahabat nya pun akhirnya datang.
"Sorry ya Ren lu nunggu lama, biasalah gurunya lupa waktu." ucap Indri.
"Nah iya. Guru kita keasikkan ngajar, jadi lupa waktu." ucap Nana sebal.
"Hahhaa iya gapapa, sans aja. Lu pada gk mau beli jajan dulu?" tanya Renata sambil meminum es jeruknya.
"Males, mau ngebaca novel aja." ucap Rere sambil duduk dan membaca novel yang sudah ia bawa tadi.
"Lu beneran, gak mau jajan Re?" tanya Nana dan dibalas anggukkan oleh Rere.
"Ya udah deh. Ayo Nana, Indri kita beli seblak sama es teh." ucap Gea sambil menarik tangan kedua sahabatnya.
Di kursi tersebut, hanya ada Renata yang sibuk makan mie dan juga Rere yang asik membaca novel.
"Re, lu mau mie gw gak?" tawar Rena dan dibales gelengang oleh Rere.
"Gak Ren. Lu makan aja, ouh iya gimana tuh guru, udah lu luluhin belum?" tanya Rere yang masih sibuk dengan novel nya.
"huh makin hari, makin dingin dia sama gw. Mau nyerah tapi udah keburu sayang. Gw bego ya, bisa sampe segini nya suka sama guru sendiri. Bahkan dia keliatan risih pas gw sapa atau deketin." ucap Renata sendu. Rere yang hanya mendengar keluh kesah Renata pun iba.
"Udah lah Ren, lu cari cowo yang lain aja. Lo berhak bahagia sama cowo lain, jangan stuck di satu orang aja. Siapa tau itu guru udah punya pacar atau bahkan istri." ucap Rere sambil menepuk pelan punggung sahabat nya itu.
"iya deh. Nanti gw coba buat jauhin hati dan pikiran gw dari Pak Lio, tapi gw masih gak bisa. Buat gak cemburu pas Pak Lio dekat sama cewe lain." ucap Renata.
"Pelan-pelan, pasti bisa kok." ucap Rere sambil tersenyum.
Setelah itu Nana, Indri dan Gea pun datang. Sambil membawa seblak dan es teh di tangan mereka.
"Ada apa nih. Tadi gw denger, ada yang nyebut nama Pak Lio." tanya Gea.
"Biasalah, sahabat lo tuh masih gak bisa buat ngejauh dari Pak Lio." ucap Rere santai.
"Owh Pak Lio, lagian lu sih Ren jadi cewe bar-bar banget ngedeketin Pak Lio. Coba lu ubah sikap lu jadi cuek, saat ada Pak Lio. Pasti nanti, dia ngerasa kehilangan lu. " ucap Nana memberi saran. Yang dikasih saran hanya bisa mengangguk.
"Lu mah. Ngangguk doang, dilakuin kaga." dengus Nana kesal. sedangkan Renata, hanya nyengir kek kuda.
Mereka, asik mengobrol sampai akhirnya bel masuk pun berbunyi.
"Eh udah bel aja. Ya udah gw masuk kelas duluan ya," ucap Renata. Kemudian berlalu dari kantin dan menuju kelas nya sambil bersenandung. Saat sedang asik bernyanyi, ia tanpa sengaja menabrak dada bidang seseorang.
"Aduh." ucap Renata lalu mengelus keningnya. sambil mendongakkan wajahnya dan ketika ia melihat siapa orang yang ia tabrak, Renata pun langsung menunduk.
"M-maaf Pak." ucap Renata takut.
"Iya, makanya kalo jalan hati hati." ucap orang tersebut. Yang tidak lain adalah Ardelio, guru yang ia sukai dari kelas 11 sampai sekarang ia kelas 12.
"Sekali lagi, saya minta maaf ya Pak." ucap Renata melihat guru tampannya itu. Tanpa sadar Renata melamun.
"G𝘪𝘭𝘢. G𝘬 𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘨𝘸, 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘯𝘪𝘩 𝘨𝘶𝘳𝘶 𝘨𝘢𝘯𝘵𝘦𝘯𝘨." Batinnya. Tidak sadar, kalo ia melamun sambil senyum-senyum.
"Renata." panggil Ardelio. Karena melihat Renata senyum-senyum sendiri, takut kalo siswi nya ini kesambet.
"𝘌𝘩, 𝘪-𝘪𝘺𝘢 𝘱𝘢𝘬." 𝘶𝘤𝘢𝘱 𝘙𝘦𝘯𝘢𝘵𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘴𝘢𝘥𝘢𝘳 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘭𝘢𝘮𝘶𝘯𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢.
𝑇𝐵𝐶
16112021
KAMU SEDANG MEMBACA
ARDENATA [𝑂𝑁 𝐺𝑂𝐼𝑁𝐺]
Humor[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] *Slow update gimana jadi nya seorang 𝗔𝗿𝗱𝗲𝗹𝗶𝗼 𝗘𝗱𝗴𝗮𝗿 𝗔𝗿𝗯𝗶𝘆𝗮𝗻 yang seorang CEO dan juga guru tampan yang banyak di sukai oleh siswi" namun memiliki sifat cuek dan dingin, ia harus selalu sabar mel...