11

1.5K 120 45
                                    

𝐔𝐇𝐔𝐘 𝐃𝐄𝐋𝐋𝐀𝐍 𝐁𝐀𝐂𝐊

𝐒𝐀𝐘𝐀 𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐔𝐏 𝐏𝐀𝐑𝐓 𝐁𝐀𝐑𝐔 𝐘𝐀 𝐈𝐍𝐈 𝐏𝐀𝐑𝐓 𝐘𝐀𝐍𝐆 𝐒𝐀𝐘𝐀 𝐏𝐈𝐍𝐃𝐀𝐇𝐈𝐍 𝐊𝐄 𝐀𝐊𝐔𝐍 𝐈𝐍𝐈

𝐓𝐔𝐍𝐆𝐆𝐔𝐈𝐍 𝐀𝐉𝐀 𝐏𝐀𝐑𝐓 𝐓𝐄𝐑𝐁𝐀𝐑𝐔𝐍𝐘𝐀 𝐀𝐑𝐃𝐄𝐋𝐈𝐎 𝐃𝐄𝐍𝐆𝐀𝐍 𝐑𝐄𝐍𝐀𝐓𝐀 𝐘𝐀😀

𝐉𝐀𝐍𝐆𝐀𝐍 𝐋𝐔𝐏𝐀 𝐃𝐈 𝐕𝐎𝐓𝐄 𝐃𝐀𝐍 𝐒𝐏𝐀𝐌 𝐊𝐎𝐌𝐄𝐍 𝐘𝐀 𝐁𝐀𝐁𝐄

𝐉𝐀𝐍𝐆𝐀𝐍 𝐋𝐔𝐏𝐀 𝐃𝐈 𝐕𝐎𝐓𝐄 𝐃𝐀𝐍 𝐒𝐏𝐀𝐌 𝐊𝐎𝐌𝐄𝐍 𝐘𝐀 𝐁𝐀𝐁𝐄

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


 

  

Kini, Ardelio sedang termenung di meja kerja nya. Memikirkan omongan orangtuanya yang akan menjodohkannya, dengan anak rekan bisnisnya. Ardelio takut ia akan menyakiti hati wanita itu. Karena, Ardelio saja tidak tau sifat dan wajah wanita itu.

"Gimana, kalo orang yang mau dijodohkan dengan saya. Punya pacar dan terpaksa nerima perjodohan ini." Ucap Ardelio dengan sedikit resah.

"Astaga. Kenapa saya jadi panik sendiri." Ucap Ardelio sambil berjalan mondar mandir dari tadi. Ia pun, menghela nafas untuk menenangkan diri nya.

"Saya harus tenang. Lagian, 2 minggu lagi saya bakal tau. Orang yang di jodohkan dengan saya." Ucap Ardelio. Sambil kembali mengambil laptop nya untuk melihat dokumen dokumen perusahaan nya. Namun, tetap saja ia tidak bisa fokus. Karena pikirannya masih sibuk dengan perjodohan itu.

"Arghhh.., kenapa saya jadi kepikiran sih." Ucap Ardelio sambil mengacak rambutnya prustasi. ia mencoba untuk menidurkan diri nya sendiri, tapi matanya ini enggan untuk menutup. Akhirnya, Ardelio pun tidak tidur semalaman karena memikirkan itu.

  (Padahal, ga usah di pikirinin. Aku cuman mau ngejodohin kamu sama cewe kiyowok :v)

Kini Ardelio, sedang siap-siap untuk ke kantor terlebih dahulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini Ardelio, sedang siap-siap untuk ke kantor terlebih dahulu. Untuk mengechek pemasukkan perusahaan nya seminggu ini. Ia pun, langsung keluar rumah dan memasuki mobilnya. Setelah itu Ardelio melajukan mobilnya, ke kantor. Setelah sampai, di kantor dan memasuki kantor. Seluruh karyawan pun menunduk hormat, pada Ardelio. Tidak ada yang berani menatap Ardelio.

ARDENATA [𝑂𝑁 𝐺𝑂𝐼𝑁𝐺]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang