21

1.3K 64 22
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


   
Tak terasa, sudah 5 bulan pernikahan mereka walau sering berantem kecil. Tetapi, ada yang membuat Renata sedih. Karena ia sampai saat ini, belum di beri kesempatan. Untuk hamil dan suaminya yang semakin sibuk, mengurus perusahaannya, ia takut Ardelio mulai bosan dengannya.

  
"Mas, maaf karena aku belum bisa ngasih kamu anak." ucap Renata sambil menundukkan kepalanya.

"Gapapa sayang, kamu gak usah merasa bersalah. Mungkin Tuhan belum ngizinin kita," ucap Ardelio sambil menangkup pipi Renata dan menatap matanya.

"Tapi mama. Udah berharap dapat cucu." ucap Renata dengan mata yang sudah ber kaca-kaca.

"Mama pasti ngerti kok, kita harus rajin bikin. Biar curut cepet tumbuh disini." ucap Ardelio sambil mengelus perut Renata.

"Tapi.., mas ga ada niatan, buat nikah lagi kan?." tanya Renata dengan air mata yang sudah tidak bisa ia tahan. Ardelio yang mendengar pertanyaan Renata, langsung melotot kaget dan langsung menyentil kening sang istri.

"Gak bakal lah, ngapain mas nikah lagi. Kalo udah dapet istri yang sempurna dan sabar kaya kamu." ucap Ardelio sambil menghapus lembut air mata yang berada di pipi Renata.

"Masa, mas nikah lagi cuman karena belum dapet keturunan dari kamu. Kalo kita belum dapet keturunan kita masih bisa adopsi baby, jadi kamu jangan sampai kepikiran kaya begitu." ucap Ardelio dan langsung mengecup kedua mata sang istri.

"Janji ya, ga nikah lagi?" ucap Renata. Sambil mengarahkan jari kelingkingnya dan langsung Ardelio tautkan dengan jari kelingking miliknya.

"Janji sayang." ucap Ardelio.

"Sekarang, kamu tidur. Jangan pikirin hal itu lagi, mas ga mau kamu sakit gara-gara mikirin begituan." ucap Ardelio dan melepaskan tautan kelingking mereka kemudian menyelimuti tubuh mereka berdua.  "t-tapi mas.." ucap Renata terputus karena Ardelio memotong pembicaraannya.

"Ga usah tapi-tapian, sekarang tidur." ucap Ardelio tetapi sekali lagi Renata hanya menggelengkan kepalanya.

"Tapi, aku laper mas. Mau mie, boleh?" tanya Renata sambil mengeluarkan jurus puppy eyes nya.

"Setelah makan langsung tidur ya." ucap Ardelio dan langsung di angguki Renata. Ia langsung, menggendong tubuh Renata kemudian membawanya ke dapur.

"Kamu, mau mie apa?," tanya Ardelio setelah menurun kan Renata.
  
"Biar aku buat sendiri, kamu duduk sana hush hush.." usir Renata menyuruh suaminya untuk duduk di kursi.

"Mas mau, nemenin kamu masak." ucap Ardelio dan langsung memeluk pinggang sang istri.

"Mas ga mau tidur? Kan, capek habis pulang dari kantor." ujar Renata membiarkan suaminya memeluk pinggangnya sembari menunggu airnya mendidih.

"Mas tidurnya nanti aja. Mas ga bisa tidur, kalo ga meluk kamu." ucap Ardelio sambil memeluk tubuh istrinya.
  
"Aku bikin 3 ya, mie nya. Biar makan bareng." ucap Renata dan mendapatkan anggukan dari Ardelio di bahunya.

ARDENATA [𝑂𝑁 𝐺𝑂𝐼𝑁𝐺]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang