Bel pulang sekolah pun bunyi, dan para murid-murid segera bergegas pulang ke rumah untuk beristirahat. Sedangkan Ardelio, ia sedang bersiap untuk menjemput dan mengantar Rara ke butik. Tetapi saat sampai di gerbang sekolah, Ardelio melihat ada siswi yang sepertinya sedang kebingungan. Ardelio memberhentikan mobil nya di depan siswi tersebut.
"Kenapa, kamu belum pulang?" tanya Ardelio pada siswi yang tak lain Renata.
"Itu Pak, motor saya ga bisa nyala. Jadi saya bingung mau pulang sama siapa," ucap Renata.
"Ya sudah. Kamu pulang bareng saya saja." ajak Ardelio. Karena memang para siswa dan siswi sudah pulang setengah jam yang lalu. Jadi sekolah ini, hanya ada beberapa guru dan murid yang sedang eskul.
"Ga usah Pak, saya takut ngerepotin." ucap Renata malu malu kecebong. Padahal mah asli nya mau banget.
"Gapapa, kan ini saya yang nawarin." ucap Ardelio sambil menyuruh Renata masuk kedalam mobilnya. Akhirnya Renata pun masuk dan duduk di bangku mobil belakang.
"Rumah kamu, di mana?" tanya Ardelio sambil melajukan mobil nya. Renata pun memberi tahu alamat rumah nya. Namun, tiba-tiba hp Ardelio berbunyi mau tak mau Ardelio memberhentikan mobil nya di pinggir jalan, untung jalan sedang sepi jadi ia tak takut untuk membuat macet.
"Saya angkat telpon dulu ya," ucap Ardelio. Sambil turun dari mobil nya dan mengangkat telpon tersebut, Renata pun hanya menunggu di mobil. Sambil memperhatikkan guru nya yang sedang telponan.
"Ini beneran Pak Lio kan?, masa sifatnya beda pas di sekolah." ucap Renata bingung. Karena yang ia tau Pak Lio itu orang yang cuek dan ga pedulian. Lagian kenapa Pak Lio mau nganterin dia, padahal Renata kira guru nya itu bakal risih setelah ia godain atau gangguin di sekolah. Saat sedang memikirkan hal itu, ia tersentak karena guru nya sudah selesai telponan dan sudah masuk ke dalam mobil.
"Pak, saya boleh tanya?," ucap Renata ragu.
"Tanya apa?" ucap Ardelio sambil melajukan mobilnya.
"Pak Lio risih ga, sama saya? Soalnya kan saya sering gangguin bapak. Kalo Pak Lio, risih bilang aja." ucap Renata sambil melihat guru nya itu menyetir.
"Risih. Lagian kamu tidak ada kerjaan apa, selain gangguin dan ngelarang orang lain buat dekat sama saya?" ucap Ardelio yang terdengar tidak bersahabat.
"Maaf Pak kalo Pak Lio risih. Saya janji deh gak bakal gangguin bapak lagi," ucap Renata sambil tersenyum paksa.
"dan bakal, ngelupain perasaan saya ke Pak Lio." batin Renata."Bagus lah, kalo kaya gitu." ucap Ardelio seolah tak perduli oleh apa yang di ucapkan Rena.
Di mobil, hanya hening karena Renata sudah tidak mood berbicara oleh guru nya itu. Dan Ardelio yang pikirannya sedang memikirkan ucapan Renata tadi, sampai mereka tidak sadar kalo mereka sudah sampai di depan rumah Renata.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARDENATA [𝑂𝑁 𝐺𝑂𝐼𝑁𝐺]
Humor[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] *Slow update gimana jadi nya seorang 𝗔𝗿𝗱𝗲𝗹𝗶𝗼 𝗘𝗱𝗴𝗮𝗿 𝗔𝗿𝗯𝗶𝘆𝗮𝗻 yang seorang CEO dan juga guru tampan yang banyak di sukai oleh siswi" namun memiliki sifat cuek dan dingin, ia harus selalu sabar mel...