Pagi ini, Renata terbangun dan langsung berlari ke arah kamar mandi karena mual ingin memuntahkan sesuatu. Ardelio yang merasakan dingin di sampingnya pun terbangun, dan panik mendengar orang sedang muntah. Ia langsung menuju kamar mandi dan melihat istrinya sedang memuntahkan cairan bening.
"Sayang." panggil Ardelio sambil menghampiri Renata yang terlihat lemas.
"Kamu udah minum obat maag nya?" tanya Ardelio sembari mengurut pelan tengkuk Renata agar ia bisa memuntahkan kembali isi perutnya.
"Belum mas," ucap Renata lemas dan hampir terjatuh. Untung saja Ardelio dengan sigap menahan tubuh istrinya itu, lalu menggendongnya kemudian menidurkannya di kasur.
"Mas, pakein minyak kayu putih ya." ucap Ardelio dan Renata menggeleng lemah.
"Mau peluk mas aja. Mas jangan ke kantor ya temenin Rena." ucap Renata langsung memeluk suaminya manja.
"Tapi, mas masih ada meeting Ren." ucap Ardelio yang membuat Renata mendongak melihat wajah suaminya.
"Ga boleh, mas di sini aja." ucap Renata memeluk suaminya erat.
"Tapi - " ucap Ardelio terhenti ketika melihat mata Renata yang sudah berkaca kaca.
"huftt oke, mas ga ke kantor." ucap Ardelio yang membuat Renata tersenyum.
"Sayang mas." ucap Renata mengecup pipi suaminya.
"Kita berobat ya, biar kamu cepat sembuh." ucap Ardelio.
"Gak mau mas, nanti di suntik dokter." ucap Renata menyembunyikan wajahnya di leher sang suami.
"Ga bakal di suntik." ucap Ardelio tetapi tetap saja Renata menggelengkan kepalanya.
"Pokoknya ga mau ish." ucap Renata sambil menatap sinis ke arah suaminya.
"Oke, kalau ga mau ke dokter. " ucap Ardelio pasrah.
"Aku mau masak dulu ya mas." ucap Renata.
"Ga usah, biar bibi aja yang masak." ucap Ardelio.
"Tapi bibi tadi izin libur. Karena anaknya sakit mas." ucap Renata memberitahu suaminya.
"Oh gitu, ya udah mas aja yang masak." ucap Ardelio yang hendak berdiri dari kasur.
"Gak, Rena aja yang masak." ucap Renata.
"Kamu ga usah masak, kan bunda udah ngebungkusin lauk semalam buat kita." ucap Ardelio yang baru ingat bahwa mertuanya sudah membungkuskan makanan untuk mereka.
"Ya udah, mau aku angetin dulu." ucap Renata yang langsung ke luar dari kamar. Ardelio pun mengikutinya dari belakang.
"Loh, mas ngapain ikut? Mandi aja sana." ucap Renata yang baru menyadari suaminya mengikutinya hingga dapur.
"Mas mau bikin kopi." ucap Ardelio.
"Owalah, ya udah aku mau angetin masakan bunda dulu." ucap Renata mengambil masakan bundanya dan langsung menghangatkannya. Setelah dirasa masakan bundanya sudah hangat Renata pun menaruhnya di meja makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARDENATA [𝑂𝑁 𝐺𝑂𝐼𝑁𝐺]
Humor[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] *Slow update gimana jadi nya seorang 𝗔𝗿𝗱𝗲𝗹𝗶𝗼 𝗘𝗱𝗴𝗮𝗿 𝗔𝗿𝗯𝗶𝘆𝗮𝗻 yang seorang CEO dan juga guru tampan yang banyak di sukai oleh siswi" namun memiliki sifat cuek dan dingin, ia harus selalu sabar mel...