2

2.6K 218 163
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"𝘌𝘩, 𝘪-𝘪𝘺𝘢 𝘱𝘢𝘬." 𝘶𝘤𝘢𝘱 Re𝘯𝘢𝘵𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘴𝘢𝘥𝘢𝘳 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘭𝘢𝘮𝘶𝘯𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢.

"Kamu, gak lagi kesambet kan?" tanya Ardelio.

"Enggak kok Pak. Saya izin ke kelas dulu ya Pak." ucap Renata. Lalu di angguki oleh Ardelio, dan Renata pun melanjutkan jalan kearah kelas nya. Sesampainya dikelas, ia langsung menduduk kan diri di bangku dan mengambil komik untuk di baca. Ketika sedang asik membaca, ia tidak menyadari kalau guru mapel tersebut sudah datang.

"Renata, taruh dulu buku nya." ucap tegas guru nya yang merupakan Pak Ardelio.

"Baik pak." ucap Renata. Sambil memasuk kan komiknya, dan langsung menyimak materi yang sedang di jelaskan oleh guru 𝘬𝘦𝘴𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 itu sambil tersenyum.

"Baik. Tugas yang kemarin, jangan lupa untuk di kumpulkan ke Renata." ucap Pak Ardelio sambil melirik Renata. Renata yang disebut namanya pun mendongak.

"Buku nya nanti, di taro dimana pak?" tanya Renata pada Ardelio.

"Nanti, kamu langsung taruh di ruangan saya." ucap Ardelio dengan muka datarnya.

"Baik pak." ucap Renata. Bel pulang pun berbunyi, lalu semua murid mengumpulkan tugasnya ke Renata. Ketika semua sudah mengumpulkan tugas, Renata pun membawa buku tugas tersebut ke ruangan Pak Ardelio. Sesampainya di depan ruangan tersebut, ia mengketuk dan membuka pintu nya.

"Permisi Pak. Saya mau menaruh semua buku tugas, dari kelas 12 MIPA." ucap Renata sopan.

"Silakan kamu taruh disana." ucap Ardelio sambil menunjuk meja yang tersusun banyak buku tugas. Renata pun mengangguk, lalu menaruh buku tersebut ke meja yang terdapat banyak buku.

"Sudah pak. Oh iya, saya mau nanya Pak, boleh?" ucap Renata.

"Mau nanya apa?" tanya Ardelio.

"Kenapa bapak nyuri?" tanya Renata.

"Saya gak pernah nyuri. Kamu tidak usah nuduh." ucap Ardelio datar.

"Loh nuduh apaan, kan bapak udah mencuri hati ku." ucap Renata sambil menutup mulutnya.

"𝘈𝘯𝘺𝘪𝘯𝘨. Ng𝘰𝘮𝘰𝘯𝘨 𝘢𝘱𝘢𝘢𝘯 𝘨𝘸 𝘵𝘢𝘥𝘪, 𝘨𝘪𝘭𝘢 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘪𝘭𝘧𝘦𝘦𝘭 𝘯𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘪𝘯𝘪 𝘨𝘶𝘳𝘶." batin Renata.

"Apa yang tadi, kamu bilang?" tanya Ardelio. Karena, ia tidak terlalu mendengar apa yang Renata bilang.

"A-anu..., Pak gak jadi hehe." ucap Renata sambil nyengir cap kuda.

"Saya, permisi dulu ya pak." sambung renata dan berjalan keluar ruangan pak Ardelio.

Sedangkan, Ardelio sedang tersenyum tipis melihat tingkah laku Renata. Lalu melanjutkan kerjaan nya, yang tadi sempat tertunda.

Dilain tempat, Renata sedang ngumpul dengan sahabat-sahabatnya di rumah Gea. Ia dari tadi tidak henti-hentinya tersenyum, membuat sahabatnya bingung.

"Woy, lu kenapa dah senyam senyum mulu, gak lagi kesambet kan?" tanya Rere pada Renata.

"GW LAGI SENENG AAAAA." heboh Renata. Membuat para sahabatnya semakin bingung.

"Seneng kenapa? Cerita dong." ucap Indri.

"Nih. Jadi tadi tuh kan, gw ngumpulin buku tugas kan, nah terus gw disuruh ke ruangan Pak Ardelio. GILAAA, RUANGANNYA WANGI LAKIK BANGET. MANA KANCING KEMEJA DIA TUH KE BUKA DUA!! " heboh Renata yang membuat para sahabatnya kaget.

"Astaghfirullah, lu cerita bisa gak usah, ngagetin kita gk sih. Untung, disini gak ada yang punya penyakit jantung." sinis Gea dan di bales cengiran oleh Renata.

"Terus, gimana abis itu? Dia, masih cuek sama lu?" tanya Indri ke Renata.

"Masih anj, lama-lama gw tabok juga tuh guru ganteng. Ngacangin gw mulu." dengus Renata. Kemudian di tertawakan oleh para sahabatnya.

"Lagian lu, udah tau si 𝘥𝘰𝘪 cuek. Masih aja mau makan hati buat deketin dia." ucap Nana.

"Salahin dia lah, udah mencuri hati gw." ucap Renata sok dramatis.

"Lebay." ucap para sahabatnya serentak.

"Dahlah, mending kita makan, daripada ngomongin Pak Ardelio terus." ucap Nana dan di angguki para sahabatnya.

Di sinilah Ardelio, sedang mengerjakan kerjaan. Capek? tentu, tapi ia tetap harus menghandle pekerjaan. Saat sedang mengurus dokumen, tiba-tiba pintu ruangan terbuka dan menampilkan sosok cewe cantik yang merupakan sekertaris Ardelio. Bernama Dessy yang ternyata, diam-diam ia menyukai bos nya tersebut.

"Permisi Pak. Saya ingin memberitahu, bahwa 10 menit lagi ada rapat penting dengan klien." ucap Dessy sopan. Dan hanya di jawab angguk kan oleh Ardelio, Dessy pun langsung keluar dari ruangan bos nya.

Ardelio melihat jam tangannya. Kemudian, segera memakai jas nya untuk rapat dengan klien nya tersebut. Setelah beberapa jam, rapat tersebut pun selesai. Ardelio memutuskan, untuk langsung pulang kerumahnya menggunakkan mobil yang ia bawa.

Setelah sampai di gerbang rumah, satpam pun membuka kan pintu gerbang dan mempersilakan untuk Ardelio masuk. Habis memarkirkan mobil, Ardelio masuk kedalam rumahnya dan melihat mama nya sedang minum teh sambil menonton tv.

"Assalamualaikum, mah." ucap Ardelio menyalim tangan mama nya.

"Wa'alaikumsalam, nak." ucap Mama nya Ardelio sambil tersenyum.

"Lio kekamar dulu ya ma." ucap Ardelio dan diangguki oleh mama nya. Ia pun naik tangga dan jalan menuju kamar nya, ketika sampai di depan kamar nya, ia membuka pintu dan masuk ke dalam kamar nya tak lupa menutup pintu nya kembali. Ia pun bergegas untuk mandi membersihkan diri. Kemudian, merebahkan tubuhnya ke kasur sambil memikirkan siswi nya yang bernama Renata.

"𝘙𝘦𝘯𝘢𝘵𝘢 𝘭𝘢𝘮𝘢-𝘭𝘢𝘮𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘨𝘦𝘮𝘢𝘴𝘬𝘢𝘯 𝘫𝘶𝘨𝘢, 𝘸𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘴𝘪𝘧𝘢𝘵𝘯𝘺𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘨𝘢𝘬 𝘣𝘢𝘳-𝘣𝘢𝘳. E𝘩 𝘢𝘴𝘵𝘢𝘨𝘢, 𝘮𝘪𝘬𝘪𝘳 𝘢𝘱𝘢𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘮𝘶 Lio. " batin Ardelio.





𝑇𝐵𝐶

16112021

ARDENATA [𝑂𝑁 𝐺𝑂𝐼𝑁𝐺]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang