Day 8

1K 107 52
                                    

VOTE & KOMEN!

||||

Pandu:
Kaia, besok temenin beli sepatu bisa?

Kaia berpikir sejenak, dia memikirkan agendanya di esok hari sebelum mengiyakan chat dari Pandu.

Rencananya dia akan mendatangi salah satu acara disebuah kafe yang didatangi oleh Zayn. Gadis itu masih berusaha pendekatan dengan cowok urakan yang ucapannya sangat frontal.

"Iyain jangan, ya?" Mata Kaia fokus kepada layar ponselnya. "Kalau gak diiyain kan sayang, siapa tau dia bakal traktir gue sepatu atau apa kek gitu"

Akhirnya setelah lama berpikir, Kaia pun mengetikkan balasan untuk Pandu.

Kaia:
Besok jemput aja ke rumah.

Kontak Zayn yang disematkan membuat Kaia terdiam. Dia masih diblok oleh cowok itu, padahal niatnya baik ingin bersilaturahmi.

"Besok gue bakal minta dia buat buka blokannya. Lagian itu orang jutek banget deh, untung ganteng."

Sebenarnya Kaia hanya penasaran dengan Zayn, cowok itu berbeda dari korban-korban Kaia yang sebelumnya. Jika sudah berhasil menaklukkan Zayn, rasa penasarannya akan hilang.

Soal yang di kafe kemarin, sewaktu Damon bilang usianya jauh lebih muda dibandingkan Zayn, dia jadi penasaran berapa umur Zayn saat ini.

"Kalaupun dia udah tiga puluh tahun keatas ya gapapa. Lo dapet sugar daddy, Kaia!" serunya sambil cengar-cengir sendirian.

Setelah asik berkhayal tentang Zayn, Kaia memutuskan untuk segera pergi ke kedai Meme-nya. Malam ini adalah jadwalnya untuk membantu Larva di kedai.

Jarak dari rumah ke kedai tidak jauh, Kaia hanya perlu berjalan selama 15 menit saja.

Jalanan yang Kaia lewati cukup ramai, ada banyak orang yang masih jalan-jalan di malam hari ini.

"Kiw, cowok!" goda Kaia saat melihat cowok ganteng.

Niatnya Kaia hanya menyapa saja, tapi ternyata cowok itu malah menghampiri Kaia dan mereka berujung kenalan satu sama lain. Gadis itu dengan mudahnya memberikan kontak yang bersifat pribadi kepada cowok tersebut.

"Kalau mau ajak jalan jangan sungkan buat chat aja," kata Kaia lalu kembali melangkahkan kakinya.

Satu hal yang membuat Kaia bersyukur tinggal di Bali, cowok-cowok lokal di sini rata-rata mempunyai wajah manis juga dompetnya tebal.

"Kaia!"

Langkah Kaia terhenti lagi, matanya memutar dengan malas ketika melihat Agatha menghadang jalannya.

"Kalau gak penting minggir," ucapnya yang membuat kepala Agatha menggeleng.

Entahlah, melihat wajah Agatha selalu membuat rasa kesal Kaia muncul tiba-tiba. Padahal Agatha ini adalah tipe sahabat yang baik juga sering menolong.

Apa karena gebetan gue malah suka dia, ya? Jadinya gue kesel, Kaia bertanya dalam hati.

Dulu sewaktu Kaia juga Agatha masih SMP, Kaia suka juga cinta kepada salah satu anggota OSIS. Gadis itu selalu berusaha agar bisa dekat dengan si cowok, tetapi sayangnya cowok itu malah suka Agatha.

30 DAYS WITH ZAYN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang