✨VOTE & KOMEN✨
||||
"Selamat siang, Zayn!"
Zayn yang semula sedang asik duduk beralaskan pasir pantai langsung mendongak. Matanya yang tadi biasa saja jadi berubah tajam ketika melihat Kaia kini sedang tersenyum menyebalkan kepadanya.
Tanpa basa-basi cowok itu segera membawa jaket kulit kesayangannya yang ia simpan begitu saja di pasir. Dia berniat berdiri dan pergi dari sini jika saja Kaia tak menahannya untuk tetap duduk bersama gadis itu sekarang.
"Jangan sentuh gue!" desisnya sembari menghempaskan tangan kanannya yang dipegang Kaia.
Zayn heran kenapa bisa dipertemukan lagi dengan gadis aneh itu. Bali sempit sekali memang, ya?
"Balas dulu ucapan selamat siang gue."
Mendengar itu Zayn tersenyum sinis. "Ini udah sore. Buta mata lo?"
Kaia langsung menatap ke depan, dan dia meringis kala senja sudah menunjukkan kecantikannya. Bisa-bisanya ia tadi percaya diri mengucapkan selamat siang kepada Zayn.
"Ya maaf, tadi gue typo."
"Cantik tapi tolol."
Mendengar kata cantik sontak mata Kaia langsung membulat, ia bahkan menutup mulutnya dengan sebelah tangan.
"Makasih loh, udah bilang gue cantik. Selain cantik gue juga pinter acak-acakin rumah–"
"Gak sekalian makasih lagi ke gue karena udah bilang kalau lo tolol?" sela Zayn sembari menatap Kaia dengan sebelah alisnya yang terangkat naik.
Bukannya menjawab Zayn, Kaia malah sibuk memperhatikan setiap lekuk wajah cowok dihadapannya. Ia berdecak kagum dalam hati. Wajah Zayn tegas dengan alis tebal, hidung mancung, bibir tipis dan mata tajamnya yang membuat Kaia terpesona.
"Kayaknya yang jadi istri lo nanti beruntung banget ya," gumam Kaia sembari menatap tepat di mata Zayn.
"Gak usah ngomong hal gak penting."
"Istri lo setiap bangun tidur pasti bisa ngeliatin muka ganteng lo itu. Bisa jadi asupan pagi. Ah, beruntung banget gue nanti."
"Maksud?" Zayn bertanya sembari tambah menatap sinis Kaia.
"Kan yang bakal jadi istri lo itu gue," jawabnya dengan percaya diri yang meningkat.
Zayn tertawa meremehkan. Dia membasahi bibir bawahnya dulu sebelum mengikis jarak agar lebih dekat dengan Kaia. Matanya menatap mata gadis itu sebelum ia menepuk pipi kirinya.
"Gak usah mimpi, selera gue bukan yang kayak lo."
Setelah mengatakan hal yang membuat Kaia sedikit terpaku, Zayn langsung berdiri dan meninggalkan Kaia sendirian. Cowok itu risih dan dia merasa bahwa Kaia asing untuknya.
Lagipula kenapa dia terus dipertemukan dengan Kaia? Tidak mungkin ini semua rencana dari Tuhan.
Keluar dari area pantai, Zayn memutuskan untuk memasuki salah satu restoran yang ada dan dia harap Kaia tak akan bisa mengejarnya. Tetapi harapan itu sirna saat Kaia kini duduk dihadapannya sembari menyeringai.
"Niat kabur dari gue lo, ya?" tanya Kaia dan hanya dijawab oleh diamnya Zayn.
"Zayn."
Mendengar nama itu disebut lagi oleh Kaia, Zayn langsung berdecak. "Stop panggil nama gue! Lagian lo tau dari siapa?"
"Gue cenayang, loh. Jadi tanpa dikasih tau, gue bakal tau sendiri."
Kepala Zayn menggeleng, matanya bahkan menatap jengah Kaia. "Gak waras."
![](https://img.wattpad.com/cover/286976138-288-k396795.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
30 DAYS WITH ZAYN (END)
RomantizmNiat Zayn ingin ke Bali untuk menghibur dirinya sendiri juga menghilangkan rasa stressnya hancur begitu saja, hanya karena seorang gadis yang terkena pelet Zayn sejak pertama kali melihat matanya. Gadis itu selalu mengganggu juga mengikuti Zayn kem...