Day 18

840 86 3
                                    

Zayn pulang subuh dan saat sampai di villa, ia tidak menemukan keberadaan Navali.

Villa ini sepi, tidak ada orang selain Zayn yang kini kebingungan di ruang tamu.

Biasanya jika subuh begini Navali sedang sibuk masak untuk sarapan, tetapi di dapur tidak ada siapa-siapa. Zayn cek ke kamar juga kosong.

"Apa jangan-jangan dia lagi lari pagi, ya?" Zayn berusaha berpikiran positif.

Akhirnya cowok urakan itu memilih untuk masuk ke kamar dan tidur sampai siang. Badannya terasa pegal semua karena semalam main ke klub setelah selesai membagikan makanan.

Tanpa melepas sepatu yang masih membalut kakinya, Zayn langsung rebahan. Mata cowok itu terpejam dan dalam hati dia terus bergumam kalau Navali pasti sedang lari pagi.

•••

Sore ini Kaia di antar pulang oleh Pandu. Mereka mampir terlebih dahulu ke kedai Meme karena katanya Pandu ingin nasi goreng.

"Gratis gak nih?" Pandu bertanya dengan nada bercanda.

Kaia duduk di depan Pandu, gadis itu cengengesan. "Meski lo selalu traktir gue, tapi pesen ni nasi goreng harus bayar. Gak ada kata gratis."

Lantas tawa Pandu pun terdengar. Cowok itu merasa gemas sendiri dan jika boleh, ia ingin mencubit pipi Kaia.

"Kaia, Mama gue katanya pengen ketemu sama lo."

Mata gadis itu langsung melotot. Dia menunjuk dirinya sendiri sampai membuat Pandu mengangguk.

"Buat apa?" tanyanya panik.

"Gak tau. Mama sempet liat isi chat gue sama lo dan dia pengen ketemu sama cewek yang bisa bikin gue nyengir," jawab Pandu sambil tersenyum tipis.

Pandu rasa Kaia akan dengan cepat disukai oleh mama karena sifatnya yang humoris dan menyenangkan.

"Duh, jangan-jangan dia ngarepin gue jadi mantunya."

Tawa Pandu lagi-lagi terdengar. Dia suka jika Kaia tidak jaim.

"Mau gak ketemu sama Mama?" tanya Pandu yang membuat Kaia berpikir.

"Mama lo tipe-tipe galak gak?"

"Enggak. Dia baik kok."

"Rempong?"

"Enggak, Kaia."

Kaia memiringkan kepalanya sembari menatap lekat Pandu. "Dia suka nyinyir?"

Dengan sabar Pandu menggeleng. Jika dipikir-pikir, Pandu terlalu sabar untuk Kaia.

"Mama gue baik, selalu diem di rumah dan gak suka nyinyir. Mama juga tipe yang lemah lembut dan welcome sama orang baru," ucap Pandu yang menjelaskan tentang sosok Mama-nya.

Akhirnya Kaia pun mengangguk paham. Fyi, Kaia paling malas jika harus punya mertua yang ribet dan nyinyir. Jauhkan Kaia dari mertua macam itu.

"Atur aja jadwalnya, gue pengen liat Mama mertua juga."

Tanpa bisa ditahan, Pandu langsung salah tingkah karena Kaia menyebut 'Mama mertua'. Kasihan sekali Pandu, diterbangkan lalu dijatuhkan oleh Kaia.

Saat keduanya sedang asik makan dan sesekali mengobrol, tiba-tiba Zayn datang. Muka cowok itu seperti orang panik.

"Kaia," panggilnya sampai membuat Kaia juga Pandu mendongak untuk menatap Zayn.

Kening Pandu mengerut saat Kaia dengan tampang terkejut namun gembiranya berdiri. Cowok itu diam dan memperhatikan interaksi antara Kaia juga cowok itu.

30 DAYS WITH ZAYN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang