VOTE & KOMEN!
||||
Pasti Kaia mempunyai mata-mata. Zayn berpikiran seperti itu sejak menerima chat dari Kaia, yang dianggapnya bocah aneh.
Tidak mungkin 'kan, Kaia tahu nomornya begitu saja jika tidak ada yang memberitahu gadis itu?
"Tapi siapa yang ngasih tau dia?" gumam Zayn dengan kening mengernyit.
Zayn ingin hidup tenang, dan dia tidak mau ada siapapun masuk ke dalam kehidupannya. Meski Zayn akui Kaia cantik, tetapi tetap saja dia tidak menarik. Tidak ada cinta yang akan Zayn berikan untuk Kaia, ataupun gadis lainnya.
Rokok, minuman beralkohol, nongkrong, dan Athena. Cukup itu saja yang ada di kehidupannya, jangan ada cinta untuk siapapun.
"Mau sosis bakar?"
Mata cowok itu yang terlihat sinis menatap sosis bakar dihadapannya. Dia melirik Navali, lalu menggelengkan kepala.
"Buat lo aja," katanya sembari menghisap rokok yang tinggal setengah.
Navali tersenyum tipis, wanita itu duduk disebelah Zayn dan mulai memakan sosis bakarnya. Dia beli dua sosis bakar, tidak mungkin dia makan dua-duanya karena sedang diet.
"Gue lagi diet, jadi gak bisa makan dua sosis ukuran jumbo ini. Nanti gue buang aja deh sosisnya."
Zayn berdecak. "Gak boleh buang-buang makanan."
"Ya abis gak ada yang mau makan satu sosisnya lagi, jadi bu–"
"Diluar sana banyak banget orang yang susah buat beli makanan. Lo harus bersyukur," sela Zayn yang berhasil membuat Navali terdiam.
Kedua orang itu saling tatap dengan pandangan yang berbeda-beda. Zayn menatap Navali dengan pandangan tajam juga sinisnya, sementara Navali menatap Zayn dengan kagum.
Meski galak dan arogan, Zayn itu sangat baik. Bahkan Navali tahu diam-diam Zayn menjadi donatur di salah satu rumah panti jompo.
Tersadar dari lamunannya, Zayn segera mengalihkan pandangan. Cowok itu berdehem sembari menghisap rokoknya lagi.
"Rokoknya ganti pake sosis." Navali berucap dengan pelan. Wanita itu membawa rokok yang tengah ada dibibir Zayn untuk setelahnya dia buang.
"Lo kenapa hobi ganggu gue?"
Navali tidak menjawab pertanyaan itu, dia malah memberikan satu tusuk sosis kepada Zayn yang menerimanya.
"Makan ya," ujarnya lalu kembali memakan sosisnya. Navali beberapa kali melirik Zayn yang kini mulai memakan makanannya.
Sosis ini enak juga dan poin utamanya gratis. Kenapa Navali hobi sekali masak atau membelikan dia makanan?
"Lo bersikap kayak gini ke gue karena pengen deketin Kafka, 'kan?" tanya Zayn dengan entengnya.
"Loh, kata siapa tuh?"
"Gak kata siapa-siapa."
Navali tertawa pelan. "Gue udah lupain Kafka dari lama. Gue juga gak ada niatan buat deketin dia lagi."
![](https://img.wattpad.com/cover/286976138-288-k396795.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
30 DAYS WITH ZAYN (END)
RomansaNiat Zayn ingin ke Bali untuk menghibur dirinya sendiri juga menghilangkan rasa stressnya hancur begitu saja, hanya karena seorang gadis yang terkena pelet Zayn sejak pertama kali melihat matanya. Gadis itu selalu mengganggu juga mengikuti Zayn kem...