Day 7

1K 104 57
                                    

VOTE & KOMEN!

||||

"

Banyak cewek cakep, mau bule mau lokal ada semua noh." Damon menatap Zayn. "Gak ada yang menarik gitu?"

Zayn meminum air kelapa dari kelapanya langsung, matanya menyapu pantai dengan pandangan tajamnya. Keadaan pantai memang sedang ramai, banyak wanita juga, tetapi sama sekali tidak ada yang menarik.

"Gak ada."

Damon berdecak. "Yah, payah. Padahal yang pakek kacamata item cakep tuh."

Kening Zayn mengernyit, dia menyipitkan mata dan melihat ada banyak sekali wanita yang tengah memakai kacamata hitam.

"Yang pakek kacamata item hampir semua di sini," katanya.

Damon terkekeh, cowok itu kembali memfokuskan matanya menatap deburan ombak dari dalam kafe bersama Zayn.

"Selama ditinggal Azella, lo sama sekali gak jalan sama cewek?"

"Gak."

"Having sex?"

"Gak ya, Setan."

Jangankan jalan dan having sex dengan para wanita, melirik mereka saja Zayn tidak minat. Zayn malas berurusan lagi dengan wanita.

"Bro, lo masih normal kan?" tanya Damon tiba-tiba.

Zayn dan Damon saling pandang, tanpa disangka tangan Zayn menangkup salah satu pipi Damon sampai membuat yang ditangkup kebingungan.

"Kalau gue gak normal, lo mau jadi uke gue?"

Mata Damon terbelalak, cowok itu menepis tangan Zayn yang berada di pipinya. Geli sendiri dia dipegang seperti itu, apalagi Zayn menatapnya dengan tatapan yang dibuat sesayu mungkin.

"Gila lo!" cibirnya sambil menatap Zayn.

Plak!

Satu tamparan Zayn layangkan untuk Damon. Cowok itu menatap tajam tangan kanan abangnya tersebut.

"Jangan karena gue gak jalan sama cewek selama bertahun-tahun, gue jadi disangka gak normal! Bangsat emang, gak lo gak semuanya nyangka gue gak normal. Apa salahnya sih ngejomblo kayak gini? Lo juga jomblo, sadar diri napa sih?"

Damon melongo, mulut cowok itu terbuka sedikit ketika mendengar celotehan penuh kekesalan yang diucapkan oleh Zayn.

"Buset, belajar dari siapa lo nyeloteh kayak gitu? Sumpah, lo udah mirip kayak mak-mak yang lagi marahin anaknya–"

"Diem atau gue timpuk?" Zayn mengangkat batok kelapa dengan satu tangan.

"Galak banget lo," ucap Damon sambil tertawa puas karena berhasil membuat Zayn kesal.

Sudah lama dia tidak melihat Zayn kesal seperti tadi, jadi ketika dia disuruh Kafka untuk memantau dan menemani Zayn di Bali– dia dengan segera menjahili cowok itu.

"Whatever, intinya gue normal."

"Iya, iya. Btw nanti malem mau main ke klub gak?"

"Ogah, gue mau tiduran aja daripada ke klub."

"Kek anak perawan lo sekarang."

Zayn mendelikkan matanya. "Lo diajarin sama si Kenzo ya? Kelakuan lo kayak anjing sumpah."

Lagi-lagi Damon tertawa, dia rindu Zayn seperti ini. Kafka ada sedikit bercerita kepadanya soal Zayn yang berbeda. Meski masih toxic, sinis dan arogan, tetapi Zayn tidak seperti dulu lagi.

30 DAYS WITH ZAYN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang