Day 5

1.2K 119 54
                                    

VOTE & KOMEN!

||||

Navali itu adalah gadis feminim dan cara makan juga minumnya sangat amat tertata rapi, jadi ketika sekarang ia melihat Kaia minum soda miliknya dengan rakus, Navali segera mengernyitkan kening karena merasa aneh.

"Lo tuh cewek, kalem dikit dong kalau minum." Navali berkomentar.

Kaia berdecak sembari mengusap area dagunya yang basah karena soda. Gadis yang baru pulang kuliah itu menghiraukan protesan dari Navali.

"Gue mau ngamuk sama lo," kata Kaia yang membuat kedua alis Navali naik.

"Silahkan."

Kaia menarik napas terlebih dahulu, matanya bahkan menatap wanita didepannya dengan sangat tajam.

"Lo kok gak bilang sih, kalau Zayn ternyata udah punya anak? Lo sengaja mau jadiin gue pelakor, hah?!"

Kening Navali mengernyit, lalu sedetik kemudian dia tertawa dan Kaia dibuat tambah kesal karena itu. Padahal tidak ada yang lucu, kenapa Navali tertawa?

"Zayn emang udah punya anak–"

"TUH, 'KAN!" Kaia menggebrak meja. "Lo mau nipu gue, ya? Lo mau buat gue ngejar-ngejar Zayn yang udah punya anak sama istri? Jahat lo!"

Reaksi Navali sangat amat santai. Dia malah tertawa sembari memperhatikan Kaia yang menurutnya sangat lucu sekarang.

"Dengerin dulu penjelasan gue," ucapnya dengan tenang.

Kaia mendengus. Gadis itu melipat kedua tangannya didepan dada, matanya masih menatap tajam Navali.

"Zayn emang punya anak, tapi itu bukan murni anaknya dia. Bisa dibilang anak yang dimaksud Zayn itu adalah anak dari kakaknya Zayn." Navali menjelaskan.

"Masa, sih?"

Melihat bahwa Kaia masih ragu, akhirnya Navali menghela napas. "Terserah mau percaya apa nggak. Zayn belum punya anak, bahkan dia gak pernah nikah. Zayn masih bujangan lapuk sampe sekarang."

"Berarti Zayn bohongin gue dong?" tanya Kaia pada dirinya sendiri.

Sialan. Sepertinya cowok itu tidak nyaman dan benar-benar ingin menjauhkan dia dari hidupnya. Tapi Kaia tidak akan menyerah, dia akan mendapatkan perhatian Zayn. Jangan panggil dia Kaia kalau dia tidak bisa menaklukan hati cowok.

"Zayn susah dideketin, dia juga susah buat jatuh cinta. Jadi daripada nyiksa diri lo, mending jauh-jauh aja dari–"

Kaia melotot. "Enak aja! Gue gak mau ngejauh gitu aja. Lo liat aja ya, gue bakal bikin Zayn jadi bucin."

••••

Zayn menyedot susu kotak rasa cokelat yang ia beli di warung pinggir jalan. Cowok itu duduk di atas kap mobilnya dan menikmati pemandangan pantai dari kejauhan. Di sore hari ini, ia rindu Azella lagi.

Kepala Zayn mendongak, matanya mengamati awan.

"Kocheng Garong, apa lo betah di sana?" tanyanya tanpa mengalihkan pandangan.

30 DAYS WITH ZAYN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang