Day 30 (END)

3.9K 140 29
                                    

"Zayn? Hei!"

"Zayn!"

Zayn tersentak, matanya terbuka seketika bersamaan dengan badannya yang langsung bangun untuk duduk.

Tenggorokannya terasa sakit dan kering, kepalanya berdenyut hebat dan badannya terasa sakit semua.

"Lo cosplay jadi orang mati, hah?" Kafka bertanya dengan matanya yang menatap sinis ke arah Zayn.

Sementara yang ditatap, dia hanya bengong sembari memperhatikan sekitar.

"Lo ... lo ngapain ke sini?" tanya Zayn yang membuat Kafka kebingungan.

"Kita udah di sini beberapa taun, bego!"

"Hah? Beberapa taun?"

Kafka berdecak. "Ini Swiss. Lo lupa ingatan?"

Zayn bengong, tetapi sedetik kemudian dia bangkit dari ranjang. Cowok itu berjalan ke arah jendela dan matanya terpaku saat melihat salju sedang turun di luar sana.

"Gue ... gue ada di Bali."

Zayn ingat bahwa dirinya sedang berada di Bali, dia pelukan bersama Agatha di depan pagar rumah gadis itu.

"Lo di Swiss."

"Gue di Bali! Gue di sana buat liburan. Sendirian. Gue satu bulan di sana, Ka."

Tawa meledek Kafka langsung terdengar. Cowok itu berjalan ke arah pintu dan memanggil Artyn untuk menyadarkan Zayn.

"Zayn, kamu mimpi." Wanita itu berkata dengan lembut, namun tetap saja reaksi Zayn malah kebingungan.

Tidak mungkin, kan? Zayn pasti pernah liburan ke Bali, ia pasti pernah kenal dengan Agatha dan Kaia.

"Lo tidur dari jam 12 malam kemarin, dan baru bangun di jam 7 malam ini. Pasti lo ngalamin mimpi panjang," sahut Kafka.

Melihat anaknya malah linglung, Artyn langsung membawa Zayn untuk duduk di sofa. Dia menyuruh cowok itu agar minum supaya relax.

"Zayn kenapa? Cerita sama Ibu."

Setelah menghela napas dan mengusap muka bantalnya dengan frustasi, Zayn pun menatap Artyn.

"Zayn ke Bali, di antar sama Ibu. Zayn liburan di sana selama satu bulan. Zayn ... Zayn ketemu dan lumayan akrab sama cewek yang namanya Kaia sama Agatha, Zayn juga sempet tinggal bareng sama Navali karena dia lagi kabur dari rumahnya. Sempet ada Damon kok nemenin Zayn. Itu semua bukan mimpi kan, Bu?"

Artyn dan Kafka saling tatap sebelum akhirnya fokus ke Zayn lagi yang terlihat kebingungan juga shock.

"Kita masih ada di Swiss, Damon juga ada di sini. Cuma dia lagi nemenin Athena ke MCD. Ibu gak pernah antar kamu buat liburan ke Bali, dan Navali ada di Jakarta. Hei, it's just dream. You slept long enough," ucap Ibu dengan nada pelan agar Zayn paham dan tidak terkejut lagi. Tangan hangatnya mengelus rambut sang anak yang berantakan.

Badan Zayn hangat, mungkin dia sakit.

"Tolong ambilkan obat pereda demam." Ibu berkata tanpa suara kepada Kafka yang untungnya mengerti.

"Itu bukan mimpi, Bu. Zayn ada di Bali sama Kaia dan Agatha."

Kepala Ibu menggeleng, tetapi ia tidak berbicara apapun selain menenangkan Zayn.

"Ibu ngasih list oleh-oleh yang harus Zayn beli buat kalian. Athena juga minta dibeliin kaos Bali sama gantungan kunci. Gak mungkin cuma mimpi, Bu."

Pintu kamar terbuka, Kafka muncul bersama Athena yang menatap khawatir ke arah Zayn.

Gadis kecil itu berlari untuk setelahnya berdiri di depan Zayn.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 31, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

30 DAYS WITH ZAYN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang