Pagi ini Pandu sudah menjemput Kaia untuk pergi bersama ke kampus.
Dapat rezeki nomplok begini mana bisa Kaia tolak, 'kan? Sekarang dia sudah menghampiri Pandu dan memberikan senyuman paling manis untuk cowok itu.
"Pandu seger banget pagi ini," kata Kaia sambil menerima helm yang diberikan Pandu.
"Efek ketemu lo, jadi keliatan seger."
Mendengar itu Kaia langsung tertawa. Dia naik ke atas motor dan motor matic milik Pandu pun berjalan untuk membelah jalanan di Bali.
"Lo punya mantan berapa, Ndu?" Kaia bertanya. Kedua tangan gadis itu melingkar di perut Pandu.
"Belum punya mantan."
Kedua alis Kaia naik. "Masa, sih? Berarti lo belum pernah pacaran?"
"Belum, tapi otw mau punya pacar."
Kedua alis Kaia makin naik, gadis itu penasaran dengan jawaban Pandu yang tadi.
"Lo lagi deket sama cewek mana aja, Ndu? Terus yang mana yang mau lo jadiin pacar?"
Cengiran Pandu terlihat, untung saja Kaia tidak bisa melihatnya.
"Gue lagi deket sama lo doang, Kaia."
Kaia merenungi jawaban Pandu, matanya tak lepas dari bahu cowok itu yang lebar.
Apa Kaia yang akan dipacari oleh Pandu?
Sewaktu itu, saat Pandu bertanya soal Kaia yang ingin diseriusi atau tidak– Kaia tidak menjawab dan memilih untuk mengalihkan topik.
Fokusnya saat ini adalah Zayn, dia sangat penasaran dengan cowok yang lebih dewasa darinya itu.
Kaia semakin mengeratkan pelukannya. Soal cowok tulus yang saat ini sedang ia peluk biar menjadi urusan belakangan.
"Udah sampe!" ucap Pandu menyadarkan Kaia yang tadi melamun.
Motor matic milik Pandu sudah terparkir rapi diparkiran kampus. Suasana kampus pagi ini sedikit lenggang, tidak seramai saat siang nanti.
"Pandu, gue mau jajan es krim dulu. Lo kalau mau duluan ke kelas gapapa kok," kata Kaia sambil menyerahkan helm ditangannya kepada Pandu.
"Masih pagi loh ini, udah jajan es krim aja."
Kaia nyengir. "Lagi pengen es krim. Lagian ini gak pagi-pagi amat kok."
Pandu menyimpan helm yang Kaia pakai ke salah satu spion, lalu cowok itu turun dan berdiri dihadapan Kaia.
"Ya udah, ayo, kita beli es krim."
Mata Kaia berbinar, gadis itu langsung menggenggam tangan Pandu dan membawa cowok itu ke kantin.
Setelah ada di kantin, Kaia mengambil satu es krim cup berukuran sedang. Dia menatap Pandu sambil mengacungkan es krimnya sebatas dada.
"Ini lo yang bayarin, kan?" tanyanya dan Pandu hanya mengangguk.
"Iya, gue yang bayarin."
"Aaa, makasih banyak Pandu!"
Kekehan Pandu terdengar. Dia merasa gemas akan tingkah Kaia saat ini.
"Nanti siang temenin gue makan di kafe seberang, ya? Sekalian sambil ngerjain tugas," ucap Pandu setengah meminta.
"Ayo, ayo! Tapi nanti ditraktir makan gak?"
"Iya Kaia, gue traktir."
••••
KAMU SEDANG MEMBACA
30 DAYS WITH ZAYN (END)
RomansaNiat Zayn ingin ke Bali untuk menghibur dirinya sendiri juga menghilangkan rasa stressnya hancur begitu saja, hanya karena seorang gadis yang terkena pelet Zayn sejak pertama kali melihat matanya. Gadis itu selalu mengganggu juga mengikuti Zayn kem...