Bab 4

962 177 10
                                    

Flash light kamera dan suara hasil pemotretan terdengar memenuhi studio yang terletak di lantai 25 sebuah gedung. Seorang fotografer sibuk menggambil gambar dari berbagai angle selagi mengarahkan kedua model yang tengah beradu pose. Kali ini wajah mereka akan muncul di katalog edisi terbaru dari perusahaan penghasil parfum. Terbukti, penjualan produk bulan lalu meningkat, dan tipe parfum yang mereka peragakan laris di kalangan konsumen. Oleh sebab itulah, D&K memperpanjang kontraknya dengan kedua model tersebut. Sayang, kontrak mereka akan habis bulan ini sehingga ini adalah pemotretan mereka yang terakhir.

"Bagus! Sekarang, buat pose kalian terkesan lebih menggoda." Arahan fotografer itu disambut senyuman oleh Taehyung.

Dengan lihai, ia menarik paha dari lawan modelnya sementara sebelah tangannya meraih pinggang sang wanita. Taehyung memejamkan mata seolah-olah tengah menghirup aroma dari lawan modelnya. Parfum kali ini bertemakan Romantic Night yang cocok bagi pasangan newly wed yang akan melancarkan malam pertama.

"Sial, kau seksi sekali," bisik Taehyung yang dapat didengar jelas oleh si model wanita.

"Bukan aku, tapi kau yang lebih seksi," balas wanita itu tak kalah memuji. Tangannya kini meremas bagian belakang kepala Taehyung—tampak menikmati sentuhan Taehyung di tengah-tengah pemotretan.

Merasa memperoleh hasil foto yang sangat bagus, fotografer menghentikan aktivitasnya. Dengan wajah semringah, mulutnya tiada henti memuja-muja potret yang ada di layar kameranya.

"Luar biasa! Kau selalu memberikan yang terbaik, Kim Taehyung! Aku yakin, wanita mana pun akan tergila-gila melihat foto ini!"

Taehyung puas. Ia suka dengan sanjungan. Selain ketampanan yang ia miliki sejak lahir, ia juga dianugerahi tubuh yang atletis dan mengagumkan. Bermodalkan dua poin tersebut, siapapun jelas akan bertekuk lutut padanya.

Pria itu kembali mengenakan pakaian yang sebelumnya ia tanggalkan. Ya, pemotretan tadi mengandalkan bagian tubuh atasnya yang shirtless. Mempertontonkan abs yang selama ini ia bentuk dan jaga baik-baik. Bahkan jadwalnya setelah ini adalah pergi ke gym.

"Kau akan langsung pulang?"

Berada sendirian di ruang ganti, Taehyung menyeringai. Wanita itu menghampirinya dengan berani. Pakaiannya belum diganti. Masih mengenakan mini dress merah dengan bagian punggung terbuka dan belahan dada yang rendah.

"Kau tampak kecewa," respon Taehyung singkat. Dirinya terlihat fokus memasukkan kaos melalui kepalanya.

Wanita model itu menelan liur. Melakukan hal biasa seperti ini pun, Taehyung tetap terlihat seksi dan menggoda. Akal sehatnya pun lenyap. Wanita itu tak kuasa menahan hasrat untuk tidak menyentuh Taehyung. Ia memeluk Taehyung dari belakang, meraba perut lelaki itu lalu menciumi punggungnya.

"Sayang, kau nakal sekali."

"Aku tidak bisa diam saja melihat santapan lezat yang ada di depan mata."

"Ah, tapi tidak hari ini." Taehyung menghentikan gerakan nakal wanita itu yang kini mengincar tubuh bagian bawahnya.

"Kenapa? Kau mau pergi ke mana?"

Sejujurnya Taehyung bosan. Minggu lalu ia telah meluangkan waktunya untuk wanita itu. Hari ini, ia sedang ingin menghabiskan waktunya sendirian. Kalaupun ingin bersama wanita, ia lebih memilih mencari yang baru. Bermain ke kelab malam, atau tinggal menghubungi salah satu gadis dari nomor yang ia simpan di ponsel lain—tentu tanpa sepengetahuan manajernya.

Berhubungan dengan satu wanita? Itu tidak mungkin. Hanya mendengarnya saja, Taehyung alergi. Bulan ini ia sudah kencan dengan enam wanita. Termasuk Esther yang ia temui ketika di Prancis.

DECADE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang