Bab 38

631 82 18
                                    

Nicholas Chwe sepengetahuan Taehyung merupakan seorang pengusaha dan pemilik Reagan Departement Store. Melihat pria itu duduk duduk di ruang pertemuan Hotel X, lantas membuat Taehyung kebingungan. Bukankah seharusnya ia bertemu dengan perwakilan dari Briggs Ventures.

"Apa yang Daddy lakukan di sini?"

"Bukankah sebaiknya kita tidak mencampurkan urusan pribadi dengan pekerjaan? Panggil aku dengan benar," tegas Nicholas.

"Ah, maaf atas kelancangan saya, Mister. Jadi, apakah saya boleh langsung menanyakan alasan Anda mencabut investasi di perusahaan kami?"

"Alasannya sederhana. Perusahaan kalian tidak memenuhi target yang kami harapkan. Penjualan produk dari tahun ke tahun menurun. Saya tidak peduli penyebabnya, yang jelas kami sudah pernah mentoleransi hal ini namun tak kunjung ada perbaikan."

"Kami paham garis besarnya, Mister. Yang ingin saya sampaikan adalah tolong beri kami kesempatan sekali lagi untuk menaikkan penjualan dan membuktikan kelayakan perusahaan kami. Berhubung saya baru bergabung dengan Geumtae Group, apakah Anda tidak ingin melihat bagaimana kinerja saya?" bujuk Taehyung.

Sebenarnya di luar konteks. Taehyung memanfaatkan hubungannya dengan Nicholas untuk mempertahankan investasi dari pria itu. Ia tahu ini sedikit curang, tetapi Taehyung tidak ada pilihan.

"Apa maksud Anda? Yang saya tahu, bukankah Anda tidak punya pengalaman sama sekali di dunia bisnis? Bagaimana Anda akan mengatasinya?"

"Daddy, aku membutuhkan bantuan," ujar Taehyung yang tampak pasrah. Ia meninggalkan formalitas dan berbicara santai pada Nicholas, membuat Nicholas mengerutkan keningnya.

"Kita sedang bekerja."

"Saya tahu, tetapi ini penting. Ini menyangkut masa depan saya dan Sohyun. Daddy, tolong kami."

Nicholas meregangkan duduknya. Padahal tujuannya datang ke Seoul adalah untuk membahas pembatalan investasi. Namun tanpa ia ketahui, ia malah bertemu dengan Kim Taehyung—yang ia tahu telah meninggalkan dunia modelling.

"Baiklah, katakan apa yang bisa kubantu untuk kalian."

***

Hari itu, acara makan malam di kediaman Taehyung benar-benar mencengangkan. Tanpa seizin ayahnya, Taehyung mengundang Sohyun ke rumah. Seperti yang Taehyung duga, ayahnya tidak menyambut ramah Kim Sohyun. Justru, kehadiran wanita itu seolah tidak digubris.

"Ayah, Sohyun memasak masakan ini untukmu. Cobalah."

Taehyung terus berusaha meluluhkan hati ayahnya agar menerima Sohyun sebagai menantu. Meski Sohyun tak yakin akan berhasil, ia ikut berjuang membantu Taehyung. Kemarin sore, Taehyung memberitahu Sohyun tentang makanan apa saja yang disukai ayahnya. Ayahnya paling suka yukgaejang buatan sang ibu. Berhubung Taehyung tidak terlalu pandai memasak sup, ia melakukan percobaan bersama Sohyun. Sohyun yang mengetahui resepnya, lalu memasak mangkuk demi mangkuk yukgaejang sampai Taehyung merasa yukgaejang tersebut sama persis seperti buatan ibunya.

"Aromanya sedap sekali, hm...." Taehyung mengiming-imingi.

Di luar ekspektasi Taehyung, ayahnya berhenti menguyah dan meletakkan sumpit di atas meja. Kim Taehyung dan Kim Sohyun saling berpegangan tangan. Tegang. Mereka menunggu reaksi dari ayah Taehyung yang tampak marah.

"Kau lanjutkan saja makanmu, Ayah kenyang."

Ayah Taehyung meninggalkan meja makan, namun buru-buru Taehyung cegah karena rencananya hari itu tidak boleh gagal. Ia harus berhasil membuat ayahnya menyetujui pernikahannya dengan Sohyun.

DECADE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang