Keadaan hening. Hanya suara dengung AC yang memenuhi telinga, diselingi oleh suhu udara yang teramat dingin. Listrik di ruang VIP itu bekerja secara normal. Hanya saja, door lock-nya yang bermasalah. Seumur-umur, baru kali ini Taehyung menemukan kecacatan di club milik Namjoon, yang katanya terkenal seantero Seoul itu. Situasi lebih mencekam lagi ketika wanita yang datang ngamuk-ngamuk tadi terdiam bisu. Taehyung menelan ludahnya bermaksud mencari tahu.
"Hei." Ketakutan yang besar menelan rasa ingin tahunya. Boro-boro bertanya, mengucap satu patah kata pun dia sampai kehilangan napas.
Kim Sohyun berdiri dengan kepala tertunduk. Masih di posisi semula. Pria itu pun memperpendek jarak. Beberapa saat lalu wanita tersebut bahkan tak bisa diam. Namun anehnya, suaranya menghilang seperti dirampas Madame Medusa.
Bisa-bisanya di saat begini Taehyung malah memikirkan salah satu karakter disney yang pernah ditontonnya waktu kecil, si putri duyung berambut merah bernama Ariel. Jangan menganggapnya cupu karena menyukai karakter Princess. Namun kita semua tahu, bahwa Taehyung adalah si tukang mesum. Penggemar film "biru" yang otaknya kotor sudah dari kecil. Ia bahkan pernah menempel beberapa poster Ariel yang hanya memakai bra itu di sepanjang dinding kamarnya. Sungguh hiasan yang "nyleneh" untuk kamar anak usia 6 tahunan.
"Hei ... kau ... baik-baik saja?" Akhirnya mulutnya berhasil meloloskan sedikit–banyak kata.
"Berisik," ucap Sohyun lirih.
"Apa? Tidak dengar."
"Berisik!" Sohyun mengeraskan suara. Membuat Taehyung tersentak kaget.
"Calm down.... Aku cuma nanya, okay?"
Taehyung tidak habis pikir. Ke mana nyalinya pergi? Bertemu dengan Sohyun yang galak dari 10 tahun lalu sungguh membuatnya pasrah dan kehilangan harga diri. Kesombongannya seakan tak berarti. Ayolah, dibandingkan Elena Kim, ia bukan apa-apa melainkan setitik debu yang terbang tertiup angin.
Taehyung mau mengabaikan wanita itu saja, namun ia mengurungkan niatnya. Melihat tetes demi tetes cairan merah kental berjatuhan tepat di bawah kaki Sohyun, lantas Taehyung syok. Ketika diperhatikan lebih dekat, wajah wanita itu memang tampak pucat. Sejak kapan? Taehyung bahkan tak sempat menyadarinya.
"Kau sakit?"
Sohyun menggeleng. Sebelah tangannya bergerak menutup hidung. Ia pasti kelelahan. Seharian bekerja tanpa jeda, semua demi mengebut tujuan utamanya. Yaitu, sukses mengadakan fashion week di Paris. Setelah itu, semua mimpinya akan terkabul. Menjadi the next creative director menggantikan Elise serta mengalahkan si centil Chloe.
"Duduklah, jangan berdiri terus." Taehyung mengarahkan Sohyun untuk duduk di atas kasur.
Diam-diam, ia merasa kasihan. Sudah salah Taehyung mengambil kesimpulan tanpa pikir panjang. Padahal, Sohyun susah payah bekerja untuknya tetapi ia malah berprasangka lain.
"Kau jangan terlalu memaksakan diri begitu. Kalau sakit, gimana?" Omel Taehyung selagi memberikan tisu yang ia temukan di atas nakas.
"Memangnya untuk siapa lagi aku begini? Tetapi lihatlah, kau justru tidak menghargai keputusanku."
Taehyung tak akan bertanya-tanya maksud dari kalimat Sohyun. Iya, sudah pasti Sohyun membicarakan soal keputusannya untuk meminta agar Taehyung menjauh dari para wanita. Namun, ia malah tak mengindahkannya.
Apa sekarang aku benar-benar menyesal?
"Maaf. Tapi sungguh, kukira kau pergi makan siang dengan pria itu. Aku melihatnya di depan kantor tadi."
"Jangan mengalihkan pembicaraan. Sekarang katakan padaku, apa kau akan mengulanginya lagi atau tidak?"
Taehyung berjongkok di depan Sohyun. Kedua tangannya meraih tangan wanita itu. Dengan tatapan mata yang tulus, Taehyung mengatakan, "Tidak. Janji, aku tidak akan melakukannya lagi. Sesuai keinginanmu, sampai tujuan kita tercapai, aku tidak akan membuatmu repot dengan urusanku."
KAMU SEDANG MEMBACA
DECADE ✓
RomanceElena, seorang fashion designer super sibuk yang umurnya kini menginjak 27 tahun. Wanita asal Seoul bernama asli Kim Sohyun itu telah lama pindah dan menetap di London, dilatarbelakangi oleh pengalaman cintanya yang gagal di masa SMA dan masalah kel...