Sohyun keluar dengan pakaian rapi, namun tak cukup menonjol untuk diperhatikan orang lain. Pergi untuk menemui seseorang—yang merupakan kerabat Sana di Jepang—Sohyun diminta sahabatnya itu untuk mengambilkan sesuatu yang sangat penting. Dokumen perjanjian kerjasama yang harusnya Sana bawa ke Seoul, tetapi dengan cerobohnya malah tertinggal di kantornya, di Tokyo.
Begitu keluar dari kamar hotelnya, seseorang yang berdiri dengan pakaian aneh menyita atensi Sohyun. Pria berperawakan tinggi, rambut panjang dikuncir setengah, beberapa tindik yang terpasang di telinganya, pun dengan kaos tanpa lengan yang bagian pinggirnya tampak compang-camping. Gembel dari mana ini?
"Siapa Anda?" tanya Sohyun penasaran.
Pria itu melambaikan tangannya, seolah mengenal Sohyun dekat. "Yo, apa pria bernama Taehyung tinggal di kamar ini?"
Sohyun mengerutkan dahinya. Pria itu mengenali Taehyung. Di dalam pikirannya, Sohyun tidak berhenti merenungkan circle pertemanan Taehyung. Apakah semua yang berteman dekat dengan Taehyung adalah berandalan? Sekarang, kalau dihitung-hitung, ada dua pria berambut panjang yang menjadi teman Taehyung. Yang kali ini lebih parah, apalagi dengan tindik-tindik itu, Sohyun berasa dicegat oleh preman.
"Katakan dulu, Anda siapa? Nama yang Anda sebut tadi bukan pria sembarangan. Sebaiknya Anda pulang, atau saya panggilkan security," ancam Sohyun dengan nada halus.
Pria itu membuang muka. Menyandarkan satu lengannya ke tembok, sementara tangan yang lain berkacak pinggang. Meski berwajah tampan, Sohyun tidak menjamin kepribadian orang di hadapannya baik. Ia tetap waspada dengan menjaga jarak. Taehyung kan playboy, kemungkinan besar pria ini lebih playboy lagi. Mungkin saja.
Taehyung sekarang adalah modelnya. Bagaimanapun juga, Sohyun tidak ingin Taehyung terlibat skandal atau kasus yang dapat mencemari nama baiknya maupun El-Roux. Sebaiknya kuusir pria seram ini.
"Anda—"
Sebelum Sohyun mengatakan kalimatnya, Taehyung terlanjur membuka pintu kamarnya. Sempat bertemu pandang dengan Sohyun, wanita itu tampak membelalak ke arah Taehyung. Memperingatinya bahwa lebih baik Taehyung jangan dekat-dekat dengan pria itu. Namun, seolah mengerti ke mana jalan pikiran Sohyun, Taehyung terang-terangan mengabaikannya. Ia mempersilakan Yuta masuk ke kamar.
"Yuta-san! Kau sudah datang, teman? Masuklah. Pintu kamarku selalu terbuka untukmu."
Taehyung pun mengabaikan desainernya. Ia melirik wanita itu dengan senyuman sinis. Tepat sebelum pintu tertutup, jari tengahnya tampak mengintip. Sohyun menendang pintu itu, sayangnya Taehyung benar-benar sukses menghindarinya.
"Dasar model tidak tahu diri! Aku berusaha membantunya, tapi dia malah menggali kuburannya sendiri."
***
Sohyun menunggu seseorang di izakaya yang terletak tak jauh dari gedung hotelnya. Mereka janjian pukul delapan malam. Wanita itu di sana sekitar sepuluh menitan dan belum ada tanda-tanda seorang pria berwajah cantik muncul. Iya, setidaknya itulah yang Sana deskripsikan.
Sana memiliki sepupu yang berkuliah di Jepang. Umurnya sekitar 17 tahun. Sana bilang sepupunya itu memiliki wajah yang mulus dan cantik, apalagi memiliki dimples di kedua pipinya. Sana bilang, Sohyun akan langsung mengenalinya meskipun keduanya belum pernah bertemu karena sepupunya itu memiliki wajah Korea Selatan yang khas.
Dan benar kata Sana. Sohyun langsung berdiri dari kursinya begitu seorang pemuda memasuki tempat itu. Ia pun meneriakkan nama yang Sana sebut di chat.
KAMU SEDANG MEMBACA
DECADE ✓
RomantikElena, seorang fashion designer super sibuk yang umurnya kini menginjak 27 tahun. Wanita asal Seoul bernama asli Kim Sohyun itu telah lama pindah dan menetap di London, dilatarbelakangi oleh pengalaman cintanya yang gagal di masa SMA dan masalah kel...