Bab 19

690 150 25
                                    

Orang boleh mengatakan kalau Kim Taehyung adalah model yang sangat berbakat dan berkualitas tinggi. Caranya berpose di depan kamera, ekspresi wajahnya, postur tubuhnya, bahkan bisa dikatakan ia mampu mempresentasikan setiap style yang ia bawa. Baju apapun terlihat cocok dikenakan Taehyung. Namun sayang, di hari pertama pagelaran busana dimulai, Sohyun baru menyadari satu hal. Katakanlah ia ceroboh. Ia percaya betul kata-kata Elise dan menganggap misi yang diberikan atasannya itu akan terasa sangat mudah.

Bagaimana aku bisa lupa, Taehyung itu model majalah dan iklan. Belum punya pengalaman apapun berjalan di panggung runaway.

Taehyung tampak cemas. Meski pria itu menahannya, Sohyun dapat mengangkap kegugupan Taehyung begitu melihat para model yang melakukan catwalk di atas panggung. Berbeda pada saat rehearsal. Sohyun tak sempat memperhatikan cara Taehyung berjalan. Sekarang tak hanya modelnya, Sohyun pun ikutan panik. Bagaimana kalau fashion show Taehyung tak seperti yang diekspektasikan?

Malamnya, Sohyun memutuskan untuk menemui Taehyung. Tersisa dua hari sebelum giliran brand perusahaannya tampil. Sejujurnya, Sohyun sudah memikirkan hal ini cukup matang. Tetapi, selain latihan selama satu bulan, tidak mungkin model dengan pengalaman minim seperti Taehyung bisa melakukan catwalk dengan sempurna dalam sekali coba. Satu-satunya solusi adalah menyerahkan semua keputusan pada Kim Taehyung.

"Ada apa?"

"Ayo, ngobrol sebentar." Sohyun mengangkat sebotol wine di tangannya. Taehyung mengernyit, namun beberapa detik kemudian mempersilakan Sohyun masuk.

Kebetulan, lagi bosan.

"Tumben kau ke kamarku. Kangen?"

Sohyun menyodorkan botol wine cukup keras mengenai dada Taehyung, sampai-sampai pria itu terdorong ke belakang. Sia-sia Sohyun khawatir padanya, rupanya Taehyung tetap narsis seperti biasa. Benar-benar memuakkan.

Inisiatif, pria itu pun mengambil dua gelas. Ia menyusul Sohyun yang duduk menunggu di sofa. Jujur saja, Taehyung clueless. Seorang Sohyun mencarinya malam-malam, apalagi yang ingin dibicarakan kalau bukan bisnis?

"Soal fashion week lusa nanti...."

Tuhkan, pasti urusan kerjaan.

"Apa ... kau siap?"

Taehyung menyeringai. Ia duduk bersandar di sofa selagi menyilangkan kakinya. Berlagak seperti seorang bos.

"Tentu. Kau jangan cemas, serahkan semuanya padaku!" sombongnya.

Gemas, Sohyun mencubit perut Taehyung hingga pria itu kesakitan. Sudah jelas pria itu gugup, masih saja meninggikan dagu. Apa mukanya setebal itu?

"Jangan bercanda. Aku lihat, tangan dan kakimu gemetaran tadi di lokasi. Wajahmu tiba-tiba pucat. Sepertinya, kau takut kalau fashion week pertamamu akan gagal."

"Eh, mana ada?! Seorang Kim Taehyung, model yang sempurna dan dicintai banyak orang ini melakukan kesalahan? Never ever."

"Kau masih mengelak?"

"Mengelak apanya. Kau saja yang terlalu parno."

Sohyun mendesah frustrasi. Ia memijit kepalanya. Ya Tuhan, susah sekali membuat mulut pria ini berbicara jujur. Apa salahnya sih sedikit terbuka?

"Kalau kau gagal, bukan hanya kariermu yang akan kubuat hancur. Tapi, juga ketenaranmu."

"Ma–maksudnya?"

"Kalau sampai kau gagal, dan menjatuhkan nama baikku, El-Roux akan bertindak. Bisa-bisa kau di-black list di mana-mana. Kau tahu kan, seberapa besar perusahaanku?"

DECADE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang