Bab 39 [END]

1K 101 20
                                    

Berita pernikahan antara pewaris Geumtae Group dan designer ternama, Elena Kim menjadi topik hangat di berbagai media. Tepatnya hari ini, upacara sakral tersebut dilaksanakan. Resepsi digelar di ballroom sebuah hotel bintang lima yang berdiri di tepi Sungai Han. Hangang Bridge berdiri pongah nan estetik, mencuri mata setiap tamu yang hadir dengan cahaya-cahaya lampu di sekitarnya.

Kedua mempelai tampak tertawa gembira, menyambut para undangan. Dulu Taehyung iri melihat sahabatnya menikah duluan, sekarang akhirnya dirinya bisa merasakan berdiri di depan banyak orang berbalut pakaian pernikahan. Berbanding terbalik dengan kebahagiaannya, Yoon Jeonghan tampak merana.

"Astaga, kau sendirian?!" kaget Taehyung yang didatangi oleh sahabatnya itu. "Bukankah hubunganmu dan Yuri ada perkembangan ya?"

"Perkembangan apanya, pacaran aja nggak!" sahut Jeonghan.

"Kenapa?" Taehyung kini menuntut jawaban. Bukan dari pihak yang bersangkutan, melainkan dari Taeyong yang rupa-rupanya mengerti persoalan hidup Jeonghan.

Moon Chaerin kelihatan asyik mengobrol bersama Sohyun. Usia kandungan wanita itu kini sudah tiga bulan. Perutnya sejak tadi dielus-elus oleh Sohyun, menyita sejenak perhatian Kim Taehyung. Tenang saja, Sayang. Habis ini, perutmu akan kubuat lebih besar dari itu, batinnya. Ia begitu tak sabar menunggu berakhirnya resepsi agar bisa melakukan malam pertama bersama sang istri.

"Heh! Dengar nggak?! Ya ampun, gila ya! Percuma aku ngomong panjang lebar kalau kau terus memperhatikan istrimu! Sialan."

"Eh, eh. Jangan marah, oke-oke. Aku minta maaf, sampai mana tadi? Yoon Jeonghan dan Yuri kenapa?"

"Jadi tuh, Yuri ternyata udah ditembak duluan sama temen cowoknya yang awalnya php–in dia. Ya Yuri terima lah, orang dua-duanya saling cinta."

"Kok gitu? Aku pikir, Yuri cukup tertarik pada Jeonghan?"

"Tertarik apanya! Ini sih namanya aku dijadiin pelarian doang," seru Jeonghan menahan tangis.

"Ya Tuhan, nasibmu sial sekali sih. Udah nggak bisa move on, di-ghosting, sekarang malah dijadiin pelarian. Ini karma nih pasti karena kau dulu jadi playboy," ujar Taehyung.

"Si Brengsek ini! Kau nggak punya kaca, ya? Memangnya kau dulu apa kalau bukan playboy? Ini sahabatmu broken heart loh, disemangatin gitu. Dicariin yang baru atau gimana kek?"

Taehyung memeluk Jeonghan. Menepuk-nepuk punggungnya. Kasihan juga Yoon Jeonghan. Sebagai sahabat, Taehyung hanya dapat mendoakan yang terbaik untuknya.

Acara terakhir adalah melempar bunga. Kali ini, target Taehyung dan juga Sohyun adalah Yoon Jeonghan. Mereka berharap, dengan menangkap buket itu, Jeonghan menemukan belahan jiwanya dan segera menyusul ke pernikahan.

"Siap? Satu ... dua .... tiga!" Hitung mundur oleh Taehyung pun dimulai.

Buket bunga itu terlempar jauh ke belakang. Jeonghan berusaha untuk menangkapnya dan agar buketnya tidak jatuh ke tangan orang lain.

"Hup! Dapat! Yes!" serunya.

"Eh?" Ternyata bukan cuma Jeonghan yang menangkap buket itu. Ada orang lain yang ikut menangkapnya bersamaan dengan Jeonghan.

DECADE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang