Hari-hari sibuk dimulai. Sohyun mengunjungi kantor barunya, cabang perusahaan El-Roux yang ada di Seoul. Gedung berlantai 25 itu tergolong megah, melebihi ekspektasinya. Didukung oleh fasilitas yang lengkap, bahkan terdapat satu lantai yang difungsikan sebagai galeri yang memamerkan desain pakaian sampai aksesoris unggulan keluaran El-Roux. Tak hanya karya tim desainer Seoul saja yang dipajang, tetapi juga karya tim desainer dari cabang perusahaan di negara lain, termasuk Elena-yang mewakili perusahaan induk El-Roux di Paris.
Setibanya di kantor, Sohyun langsung naik ke lantai 20, di mana ruang kerjanya berada. Hyanggi, sebagai asisten kepercayaannya, mengabdikan diri dengan totalitas. Sebagai wanita yang memperhatikan kesehatan dan ketenangan, Sohyun meminta Hyanggi untuk meletakkan beberapa tanaman hias indoor. Mulai dari tanaman pakis asparagus-untuk menangkal polusi udara, tanaman jade dan lucky bamboo-yang katanya dapat mendatangkan rezeki dan keberuntungan, serta lavender yang diletakkan di dekat jendela-untuk membantu pikirannya tenang apabila sewaktu-waktu terpaksa lembur mengerjakan setumpuk sketsa desain pakaian baru.
Usai meletakkan tasnya, Sohyun melirik jam tangan. Sudah pukul 09.00 pagi dan kliennya belum juga datang. Benar-benar tidak bisa diandalkan. Selagi menunggu Taehyung, Sohyun kedatangan seorang tamu wanita yang dengar-dengar merupakan sekretaris direktur di kantor barunya.
"Selamat pagi, Miss Elena. Bagaimana kabar Anda?" Seorang wanita cantik dengan kulit cerah dan rambut yang panjang dikuncir kuda menyapa.
"Oh, selamat pagi, Nona Boreum? Saya tidak salah panggil, kan?"
Wanita yang sama sekali tidak terlihat tua itu tertawa anggun. Mereka pun berjabat tangan. Di belakangnya, berdiri seorang pria yang memegang sebuah kamera.
"Betul, saya Hwang Boreum, sekretaris direktur yang sudah membuat janji dengan Anda. Maaf sebelumnya, saya harus datang mendadak seperti ini. Saya ingin memperkenalkan dia." Boreum menunjuk sosok pria muda yang berdiri tegap di belakangnya.
"Namanya Ryeo Un. Fotografer yang akan bekerja sama dengan Anda ke depannya."
Sohyun mengalihkan pandangan pada pemuda itu. Dengan sopan, Ryeo Un membungkukkan badannya. Sohyun pun membalas dengan cara yang sama.
"Dia masih muda, tapi jangan meremehkan bakatnya. Dia adalah fotografer terbaik yang kami punya. Karena project ini sangat penting bagi Anda, maka direktur sendiri yang menugaskan Ryeo Un untuk bekerja bersama Anda."
"Nona Boreum, boleh saya tahu berapa umur Anda?"
"Saya 27 tahun, Miss."
"Astaga, kita seumuran. Sebaiknya bicaranya informal saja, ya. Soalnya, aku ingin dekat denganmu," ucap Sohyun terang-terangan.
Sejak bertemu dengan Boreum hari ini, Sohyun sudah menyukainya. Boreum yang apabila tersenyum seakan-akan menebarkan semangat, kepribadian Boreum bersinar seperti namanya-yang berarti bulan purnama. Ditambah mereka yang seumuran membuat Sohyun semakin yakin, kalau mereka bisa lebih dekat dan menjadi sahabat.
"Baiklah, Miss. Atau, mulai sekarang aku panggil kau Elena, ya?"
"Sohyun, namaku Kim Sohyun. Kalau di kantor kau panggil saja Elena, di luar urusan pekerjaan, aku harap kau memanggilku Sohyun."
"Wah, itu nama yang cantik, seperti orangnya."
Sohyun tertawa geli. "Kau jauh lebih cantik Boreum, sampai-sampai membuatku terpukau."
Setelah urusan keduanya selesai, Boreum pamit undur diri. Masih banyak pekerjaan yang harus ia lakukan. Bersamaan dengan Boreum yang membuka pintu ruangan Sohyun dan hendak keluar, dari arah luar muncullah seseorang yang Sohyun nanti-nantikan. Wanita itu pun berdecak sambil menggelengkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DECADE ✓
RomanceElena, seorang fashion designer super sibuk yang umurnya kini menginjak 27 tahun. Wanita asal Seoul bernama asli Kim Sohyun itu telah lama pindah dan menetap di London, dilatarbelakangi oleh pengalaman cintanya yang gagal di masa SMA dan masalah kel...