Bab 28

697 135 50
                                    

H-7 menjelang Paris Fashion Week

Sohyun dan krunya baru saja menyelesaikan meeting terkait keberangkatan mereka ke Paris besok lusa. Dalam pertemuan itu, ia membahas mengenai siapa saja yang akan ikut, akomodasi mana yang akan mereka tuju, dan jadwal-jadwal penting lainnya. Dari pembicaraan tersebut sudah jelas, Sohyun akan mengajak asisten kesayangannya—Hyanggi, Hyeri—si make up artist, dan Ryeoun—si fotografer mumpuni yang dalam waktu singkat berhasil memukau Sohyun dengan keterampilannya. Sisanya, ia akan meminta bantuan rekan kerjanya dari kantor El-Roux yang ada di Paris.

Sementara itu, dari pihak Taehyung, Sohyun akan mengajak Seojun—sang manajer. Selebihnya, Sohyun tidak peduli Taehyung mau merekomendasikan siapa. Yang terpenting bagi wanita itu adalah kehadiran manajer Taehyung alias pawang yang mengurus jika sewaktu-waktu Taehyung berkeliaran dan hilang di Paris. Tetapi beruntungnya, orang yang Taehyung rekomendasikan tidak lain adalah sahabatnya sendiri, Yoon Jeonghan.

Seperti yang Sohyun ketahui, Jeonghan merupakan CEO dari perusahaan yang bergerak di bidang TI. Dan dengan mudahnya pria itu mendeklarasikan diri untuk mensponsori El-Roux pada acara Fashion Week nantinya. Tentu hal ini menguntungkan bagi Sohyun sekaligus Jeonghan. Melalui ketenaran Sohyun dan acara bergengsi seperti Paris Fashion Week, itu akan membantu Jeonghan mengangkat kembali nama perusahaannya sehingga akan sulit disaingi oleh perusahaan start-up yang baru berdiri.

Di tengah-tengah meeting, beberapa kali ponsel Taehyung berdering. Akhirnya, begitu meeting selesai, pria itu tampak terburu-buru pergi seakan ingin menemui seseorang.

"Ke mana dia pergi?" tanya Sohyun pada Seojun yang menatap Taehyung khawatir.

"Ah, itu Miss ...."

Sohyun menyadari bahwa Seojun tak bisa menjawab pertanyaannya. Kalau begitu, kemungkinannya hanya satu. Hal ini pasti menyangkut privasi Taehyung yang tidak Sohyun ketahui.

"Baiklah, tak perlu menjelaskannya. Anda bisa pulang dan menyiapkan barang-barang yang ingin Anda bawa besok."

"Baik, Miss. Saya permisi."

Berharap bersikap acuh tak acuh, Sohyun tidak ingin tahu ke mana Taehyung pergi. Sayangnya, ia sangat penasaran. Jangan-jangan Taehyung menemui wanita secara diam-diam padahal ia sudah janji tidak melakukannya sampai peragaan busana selesai. Secara nekat, Sohyun pun membuntuti pria itu. Masih belum terlambat, pikirnya.

Firasat wanita memang tidak pernah salah. Sekali mereka mengendus ada yang tidak beres, maka detik itu juga kecurigaannya terbukti. Taehyung menemui seorang wanita muda di suatu restoran. Anehnya, Taehyung tak memesan meja VIP atau setidaknya memilih tempat yang agak tertutup untuk ketemuan. Seolah-olah, pertemuan mereka hari itu terjadi tiba-tiba tanpa ada perencanaan. Taehyung duduk di meja hanya dengan mengenakan masker dan kacamata hitam.

Mau menyamar seperti apapun, tinggi badannya itu sudah tidak wajar untuk pria biasa. Pakaian yang dikenakannya juga terlalu mencolok, semua mata pasti akan memandang ke arahnya.

Memang, begitulah pesona yang Taehyung pancarkan. Ia bersinar seperti bintang di antara keramaian orang-orang. Dan tak lama setelah itu, wanita muda dengan pakaian yang tak kalah mewah datang dan duduk di meja yang sama dengan Taehyung. Wanita muda dengan makeup seperti tante-tante. Tebal dan menor. Sohyun sampai geleng-geleng kepala. Meragukan selera Kim Taehyung.

"Ada apa, Bitna? Kenapa kau mengajak ketemuan tiba-tiba? Kau juga meneleponku berkali-kali, aku tidak bisa mengangkatnya karena sedang rapat penting."

"Oppa, aku baru datang tapi kau mencercaku dengan berbagai pertanyaan. Apa itu penting sekarang?"

DECADE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang