"Soooo... Lo berdua udah baikan nih? " tanya Anggi saat ia, Jeno, Jennie, dan Alfa berkumpul di kantin siang itu. Saat itu jam istirahat kedua. Entah kenapa hari itu kantin tersebut tidak seramai biasanya.
Sosok Jennie hanya tersenyum simpul menanggapi pertanyaan Anggi. Sebenarnya dia tidak cerita secara detail kepada Anggi tentang masalah yang sebenarnya. Ia hanya cerita kalau dia marah pada Alfa karena cowok itu terus mengabaikannya akhir-akhir ini. Hal itu membuat mereka nyaris saja putus.
Sementara itu Alfa seperti biasa terlihat tidak tertarik mengikuti percakapan apa pun. Cowok itu selalu saja sibuk dengan ponselnya. Bahkan saat ini ia sedang mengetik sesuatu disana. Sepertinya dia sedang chating dengan teman game onlinenya.
"Jangan berantem lagi ya Jen. Pusing gue ngadepin mood si Alfa waktu dia berantem sama lo, " ucap Jeno dengan maksud menggoda Alfa.
"Emangnya dia kenapa? " tanya Jennie penasaran sambil menatap Alfa dan Jeno bergantian. Sepertinya ada sesuatu yang tidak diceritakan Alfa padanya. Jennie berdesir oleh rasa ingin tahunya.
"Dia tuh-Aggghhhh! " Jeno meringgis karena kakinya tiba-tiba ditendang oleh Alfa dari bawah meja. Cowok itu mendelik padanya penuh permusuhan. Sepertinya dia keberatan rahasianya dibocorkan oleh Jeno. "Ahhh santai dong lo Al! " decak Jeno, kesal sekaligus senang melihat ekspresi Alfa yang ketakutan.
"Siapa suruh lo ngomong ga penting! " decak Alfa. Berusaha agar terlihat tidak peduli.
"Ya kan emang bener lo ngeselin waktu itu! "
"Ga usah dibahas! "
"Kenapa? Malu ya lo?! "
"Diam gak lo? " Alfa mengancam dengan mengangkat botol saos yang ada di hadapannya, membuat Jeno mengunci mulutnya rapat-rapat. Sepertinya kali ini Alfa takkan ragu-ragu melempar benda itu ke kepalanya.
Jennie dan Anggi tersenyum melihat interaksi kedua cowok itu.
"Eh, Ngi. Jadi ga kita nonton minggu ini? " tanya Jennie tiba-tiba.
"Ah iya, " Anggi ingat rencana mereka minggu ini. Janji yang sudah mereka buat dua minggu sebelumnya. "Hmm.. Gimana kalau kita ajak cowok-cowok juga?" usul Anggi. Dia menjadi bersemangat membayangkan mereka berempat pergi bersama.
"Cowok-cowok? Siapa? " tanya Alfa dengan paras tidak sukanya.
Anggi senyum, dia paham apa yang ada dipikiran Alfa. Cowok itu cemburu rupanya. "Ya kalian berdua lah. Siapa lagi? Ya gak Jen? "
Mendengar itu, Jennie tersenyum kikuk. Apa Alfa akan setuju ya? Pikirnya. Seingatnya Alfa tidak terlalu suka menonton film. Kalau pun dia nonton, film yang ditontonnya itu bergenre thriller dan action. Sementara dia dan Anggi ingin menonton film bergenre romance comedy.
"Gue sih oke oke aja, " ujar Jeno. "Lo gimana Al? " tanyanya pada Alfa.
Alfa tampak berpikir sejenak. Ia mengangkat sebelah alisnya menatap Jennie. Akhirnya dia berkata, "Gue sih terserah Jennie. "
"Cieeee bucin, " ledek Jeno.
"Emangnya kamu ga ada kegiatan hari itu? " tanya Jennie.
Pertanyaan itu membuat perhatian Alfa kembali fokus pada cewek yang ada disebelahnya. Ya, sejak bertengkar waktu itu Alfa mulai menggunakan aku-kamu. Jennie sama sekali tidak keberatan. Bahkan cewek itu membalasnya dengan melakukan hal yang sama.
Alfa menggedikkan bahunya. "Ga ada sih. "
"Ya udah. Kalo gitu kamu ikut aja. Tapi jangan kecewa ya kalau filmnya ga sesuai selera kamu. "
Alfa mengangkat sebelah alisnya. Well, dia tidak peduli film apa pun yang akan ditontonnya. Bahkan jika itu film dokumenter yang sangat membosankan sekali pun dia akan tetap datang. Selama dia bisa menghabiskan waktu bersama Jennie.
![](https://img.wattpad.com/cover/285127824-288-k934862.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
JeNa (Jennie and Alfa) || COMPLETE ||
Teen Fiction"Gue tau lo kesulitan di mata pelajaran eksak, dan gue ahli dibidang itu. Gue bisa bantu lo jadi tutor lo supaya misi lo semester ini berhasil. " Ucapan Alfa tersebut berhasil menarik perhatian Jennie. Cewek itu terlihat tengah memikirkan ide yang d...