Jennie mengulurkan flashdisk kepada Meisya --adik kelasnya. Remaja yang rambutnya dikuncir itu menunggunya di depan kelas. Ia tidak berani masuk ke kelas Jennie. Entah kenapa ia merasa terintimidasi memasuki ruang kelas kakak kelasnya itu. Mungkin karena MIPA terkenal dengan siswinya yang suka melabrak adik kelas.
"Disini udah semua, " jelas Jennie pada cewek berponytail itu. Flashdisk berisi file laporan kegiatan osis itu kini berpindah tangan pada Meisya.
"Makasih ya kak, " ucap cewek itu seraya tersenyum. "Aku bingung karena gak punya referensi. Untung aja ada kak Jennie, " ucap cewek itu dengan wajah memelas. Pasalnya baru dua bulan ia menjabat sebagai sekretaris OSIS yang baru dan dia sudah kelimpungan dengan tugas-tugas yang harus dikerjakan sekretaris OSIS.
Jennie balas tersenyum. "Santai aja, " ucapnya.
"Tapi ngomong-ngomong kak, aku kaget loh kak, kakak jadian sama kak Alfa, " ucap Meisya tiba-tiba. Cewek itu tertawa kecil mengingat bagaimana permusuhan Jennie dan Alfa saat mereka masih dalam satu kepengurusan OSIS.
Sebenarnya tidak ada satu pun pengurus OSIS yang percaya awalnya kalau kedua orang itu berpacaran. Tapi melihat Jennie dan Alfa yang selalu datang dan pulang bersama ke sekolah, mau tidak mau mereka menjadi percaya. Mereka belum pernah melihat Alfa seperhatian itu pada cewek selama ini. Meski pun tetap saja hal itu masih sulit untuk dipercaya.
"Tapi kakak cocok banget sama kak Alfa. Udah kayak pasangan di film-film. " Meisya mengacungkan jempolnya.
Jennie mengulas senyum terpaksa mendengar hal itu. Tanpa ia sadari ia mengusap belakang lehernya. "Gitu ya? " tanyanya dengan tidak yakin.
"Iya, semoga langgeng ya kak! " ucap Meisya. Cewek itu pamit meninggalkan kelas Jennie bertepatan dengan kehadiran Alfa yang sedang melangkah ke arah MIPA 5. Meisya tersenyum sopan ke arah Alfa. Cowok itu balas menatapnya heran.
"Kenapa? " tanya Alfa melihat ekspresi Jennie yang aneh setelah kepergian Meisya.
Jennie hanya mengibaskan tangannya. Cewek itu bersandar ditembok kelasnya sambil memandangi taman kelasnya yang kurang terawat. Dibandingkan kelas lain, kelas MIPA 5 adalah kelas yang paling acuh tak acuh dengan keindahan kelas mereka. Jika saja ada perlombaan taman kelas yang paling tidak terurus, mungkin MIPA 5 lah yang akan jadi pemenangnya.
Alfa memandangi Jennie. Cowok itu terlihat penasaran dengan apa yang tengah berputar dikepala cantik cewek satu itu.
"Trus gimana belajarnya? " tanya Alfa setelah beberapa detik mereka hanya saling diam.
Jennie menggedikkan bahunya. "Ke Hungry Beams lagi aja gimana? Gue lagi kepengen minum kopi. "
Alfa mengangguk-angguk. Cowok itu tidak mengatakan apa-apa, hanya berdiri disebelahnya sambil menatap orang-orang yang berlalu lalang. Jennie menengadahkan wajahnya menatap Alfa.
Memandangi rahang tegas cowok itu, Jennie menelan liurnya sendiri. Entah kenapa rahang cowok itu sangat menarik baginya. Rahang itu membuat sosok Alfa terlihat lebih err... sexy?
"Ga makan? " tanya Alfa memecah keheningan. Suara cowok itu menarik Jennie dari keterpesonaannya.
Jennie menggeleng. "Lagi diet," jelasnya.
Kedua alis Alfa terangkat heran. "Badan kayak ranting pohon gitu masih mau diet?" tanyanya dengan rasa tak percaya. Cowok itu menatap tubuh Jennie yang menurutnya ringkih --seakan tubuh itu akan terbang jika tertiup angin.
Jennie memutar bola matanya malas mendengar ucapan cowok itu. "Jangan mulai deh. "
Alfa menggedikkan bahunya. Dia sering tidak paham dengan tingkah laku Jennie selama dia mengenal cewek itu. Jennie itu terlalu peduli dengan penampilan. Sering kali Alfa mendapat pertanyaan, "Gue gendutan gak sih?" dari cewek itu. Padahal Alfa tidak melihat perbedaan yang signifikan dari penampilannya. Atau terkadang dia juga mendengar keluhan "Muka gue kering gak sih? Duh jelek banget. " Atau, "Kemaren habis panas-panasan jam olah raga. Muka gue jadi rada gelap. Padahal udah pake sunscreen. Duh, gimana nih. "
KAMU SEDANG MEMBACA
JeNa (Jennie and Alfa) || COMPLETE ||
Novela Juvenil"Gue tau lo kesulitan di mata pelajaran eksak, dan gue ahli dibidang itu. Gue bisa bantu lo jadi tutor lo supaya misi lo semester ini berhasil. " Ucapan Alfa tersebut berhasil menarik perhatian Jennie. Cewek itu terlihat tengah memikirkan ide yang d...