Renata's Last Fight

9.7K 289 1
                                    

“Hrrrgh!” Renata berusaha melawan pegangan itu. “Dasar brengsek! Aku tak akan pernah memohon padamu, meski tubuhku hancur!”

“Kalau begitu aku tidak akan segan-segan menghancurkanmu!” Darren semakin mencengkeram leher Renata dengan posisi memeluk dari belakang.

Sungguh, ia meringis dengan gairah, sebab perlawanan yang tak biasa, dari wanita yang juga sudah berada dalam pelukannya itu.

Dengan kekuatan otot-ototnya, Darren meraih dress di atas bahu Renata, lalu menariknya turun dengan kasar. Hal tersebut membuat setengah sembulan dada atas Renata keluar dan mengintip di sana.

“Ssshhh!” Darren meringis. Kembali tercekik hasrat dan libidonya sendiri.

Dengan sengaja ia menempelkan bibirnya ke daun telinga Renata. Sengaja menderukan napasnya di sana, dan menggoda pula bagian sensitif itu.

Sungguh, Renata mencoba menggoyangkan tubuhnya agar bisa terlepas. Namun, Lelaki ini begitu kuat, dan kodrat alam tak bisa terbantahkan.

Wanita mungkin bisa menang dalam sebuah pertarungan tangan kosong dengan menggunakan kecepatan, dan teknik, tapi tidak dengan beradu kekuatan.

Darren bernapas berat dan cepat di belakang Renata.

Wanita itu mengerutkan wajah, bahu telanjangnya terekspos sebab ulah Darren. Lelaki itu mencengkeram bajunya, hingga sisi yang lain tertarik, mengencang, dan cukup menyakitinya.

“Kau akan menyesal telah melawanku, Renata,” geramnya lagi sambil menggigit kecil cuping telinga mafia wanita itu.

Sambil mengembuskan napas-napas berat, Darren segera mengangkat rok dress Renata hingga ke atas pinggang. Membebaskan kaki jenjang itu dengan leluasa.

Sementara sebelah tangannya tetap menahan tubuh wanita itu agar tak menghindar dari aksi selanjutnya.

Renata hanya bisa menggeram pasrah, saat bagian bawahnya tersingkap, lalu Darren memasukan tangannya lewat panty yang wanita itu kenakan.

“Errgghh.”

Dicengkeram Darren erat-erat, bokong padat dan liat itu. Sembari ia menyusurkan hidung dan bibirnya, menyapu dan mencіumi kasar bahu polos Renata. “Oh, aku suka ini. Kau sangat padat dan berisi di bagian-bagian yang terbaik,” ungkapnya gemas di belakang telinga.

Jari-jari kekarnya benar-benar menangkup sembulan di sana. Meremas erat hingga jemarinya masuk ke padatan kenyal itu, lantas membentuk cekungan-cekungan kecil dan sedikit memanjang searah jari.

“Brengsek! Aaarggghhhh!” Renata tak tahan dilеcehkan seperti ini. Meski tubuhnya malah merasa dualisme haus dan benci. Namun, ia belum benar-benar siap.

Seharusnya ia pasrah, tapi ia tidak mau pula terlena oleh pria biadab ini.

Amarahnya terkumpul, dengan segera Renata melemparkan sikunya, ke belakang, mengarah ke atas, dan menargetkan pipi Darren sebagai sasaran.

Buk!

“Egh!” Darren mengeluh kaget. Hidung mancungnya terkena hantaman siku Renata.

Dengan lincah tubuh ramping itu bergerak melepaskan diri. Lalu serangan tangannya melaju dengan penuh emosi.

GRAB!

SREK!

Darren berhasil menangkapnya dengan cepat. Membalikkan keadaan dan mengunci tangan Renata di belakang punggung wanita itu.

“Errrghhh!” Sakit. Renata hanya bisa menggeram saat tangannya terkunci. Sialan!

“Berani-beraninya, kau!” Darren menggeram marah. Hidungnya sakit, dan bahkan terasa berdenyut.

THE BEAUTIFUL MAFIA (EROTICA ROMANCE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang