Renata makin memperlambat makannya.
Darren tersenyum sinis, sementara sebelah alisnya terangkat. “Sampai kapan kau akan melakukannya?”
Renata terdiam. Benar-benar terbaca, ya?
Diangkat Renata dagunya tinggi-tinggi, lalu memotong daging yang tinggal seperempat itu, kemudian menggigitnya kecil sambil memandang Darren tanpa rasa takut. Padahal dalam hatinya tetap saja waspada. Ia hanya tak ingin lelaki itu memandangnya rendah.
“Ch!” Darren melepaskan tawanya. Itu terlihat tampan, tapi Renata tak mau mengaguminya.
“Kau tahu, semakin lama kau menunda. Semakin terkumpul juga gairahku untuk menghancurkanmu. Kau tidak akan bisa menghindar dariku, Renata.” Ia memandang gelas anggur di tangannya sesaat. “Kau tahu? Aku bahkan siap menyambung malam dengan malam, dan pagi dengan pagi,” ancam Darren sambil tersenyum sinis. Ia meminum lagi anggur dari gelasnya sambil menatapi Renata dengan tatapan yang penuh kabut gairah.
Renata pun hanya bisa mendengkus. Mengeratkan rahangnya dan tak menjawab. Sedikit banyak perkataan itu masuk mengguncangkan jiwa terdalamnya.
Tentu saja tidak ada cara untuk kabur.
“Lima menit, Renata!” susul Darren berucap, sambil menaruh gelasnya yang sudah kosong ke atas meja. “Aku sudah memberimu banyak waktu. Selesai atau tidak. Kau milikku!”
Renata menjepit bibirnya. Ia pun mempercepat makan. Sungguh, Renata perlu energi atau apa pun agar bisa lebih kuat dan tak berpasrah begitu saja.
Darren memang bajingan! Dan semua tahu itu, lelaki tersebut mengakui dirinya seperti itu.
Renata baru meminum seteguk anggurnya, saat Darren berjalan ke arahnya dengan begitu tiba-tiba.
Mata biru itu lantas membulat, saat begitu cepat Darren menarik kursi Renata mundur. Bahkan mengangkat serta sang Beautiful Mafia ke belakang. Menjauhi meja.
Entah tenaga apa yang dimiliki lelaki ini sampai sekuat itu mengangkat dirinya dalam posisi sulit di atas kursi.
Darren membungkuk kemudian, ia merangkul Renata, dan dalam sekejap mata saja. Dunia Renata jadi terbalik. Rambut Renata berayun ke bawah. Dengan jelas ia jadi bisa menatapi kaki Darren yang melangkah dengan kokohnya.
Ya! Darren mengangkat wanita itu ke atas bahunya. Ia memegang paha Renata. Mengancingnya dengan siku, bahkan menampar bokong yang berada di samping wajahnya keras.
Plak!
“Aaakhh! Sialan kau, Darren! Siapa yang mengizinkanmu mengangkatku?! Turunkan aku!” maki Renata.
Darren hanya tersenyum menyeringai dan terus membawa Renata seperti memikul karung beras.
Sungguh, lelaki itu tampak begitu enteng membawa tubuh ramping Renata.
Kaki jenjang dan indah wanita itu memencak, Renata memukul bahu Darren. Namun, otot perutnya tertahan dengan posisi ini. Sanggat sulit untuk memberikan dampak yang berarti.
Darren hanya meredamnya dengan enteng. Mungkin hanya terasa seperti pijatan oleh punggung kekarnya.
“Aargh! Darren! Turunkan aku! Biarkan aku berjalan sendiri, Brengsek!”
Darren sama sekali tak peduli lagi dengan makian itu. Ia hanya menggeram dengan hasrat yang sudah menuntut dengan gila sejak tadi.
Renata harus bertanggung jawab dengan semua ini. Dia wanita yang membuat Darren pusing seharian. Membuat kepalanya bergulir di seputar wanita itu.
Oh, dia akan benar-benar kejam jika Renata terus melawan.
***
Brak!
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BEAUTIFUL MAFIA (EROTICA ROMANCE)
RomanceBLURB: Darren menginginkan Renata sejak awal kekuasaannya. Ia mendapatkan semua yang diinginkannya, kecuali Renata. Mafia cantik dari klan Louise yang memiliki satu per tiga wilayah San Fransco. Sesuatu tiba-tiba terjadi, Renata terjebak. Darren men...