Jangan lupa akunya diFollow, ya, Kakak. Hehehe.
❤️❤️❤️
Sehabis membersihkan diri, makan siang dan semuanya. Renata malah jatuh lelap.
Dirasainya badan itu segar, ringan, dan nyaman. Seprei di tempat tidur pun sudah diganti dengan yang baru. Beraroma bersih dan menenangkan.
Renata merasa sangat lelah. Kelopaknya berubah berat. Ia lelah dengan emosi, lelah dengan gairah, dan juga semua pergulatan yang terjadi dalam dirinya.
Ia tak sadar telah jatuh nyenyak di ranjang Darren. Seperti sedang setengah pingsan.
Matahari hampir tenggelam saat Darren kembali dari markas utamanya. Pelayan segera menyambut lelaki itu dengan bungkuk hormat.
Rosita pun bergegas datang dan menunduk.
Melihatnya, Darren segera membuka jas dan memberikan outer tersebut pada pelayan wanita itu. “Bagaimana, Renata?” tanyanya menyusul kemudian.
Rosita melipat jas beraroma sandalwood yang maskulin dan manly itu ke lengannya, sembari menjawab pertanyaan Darren dengan lugas. “Tak ada permintaan lagi setelah selesai makan siang. Sepertinya, Nona Renata semakin tenang.”
“Hmm. Baguslah.” Darren bergumam sembari membuka satu kancing bajunya. Ia benar-benar telah menyelesaikan semua urusan di luar.
Khusus malam ini. Ia tidak mau diganggu. Darren pun telah menyerahkan sisanya pada para anak buah kepercayaan. Bahkan mematikan semua alat komunikasi, agar malam ini adalah benar-benar miliknya dengan sang Beautiful Mafia.
Tidak ada yang akan mengganggunya lagi untuk menaklukkan wanita angkuh itu malam ini. Dan mungkin, nanti, ia tak akan menahan diri, apalagi melunak.
Sungguh pun, sehabis mengganggu Renata, pening di kepalanya terasa hanya memudar sedikit. Semua terasa berdenyut. Tubuhnya ada di luar, tapi pikirannya tetap berada di sini. Merencanakan segala hasrat tak bermoral untuk dilampiaskan pada tubuh wanita itu.
“Bagaimana dengan makan malamnya, Rosita?”
“Sudah selesai, Tuan Darren. Seperti yang Anda minta. Apa saya perlu menyiapkannya sekarang?”
“Ya. Tapi aku akan menemui Renata dulu.”
“Baik, Tuan.” Rosita mengulurkan tangannya ke belakang. Sebuah paper bag, kembali diberikan oleh pelayan yang lain. Kemudian diserahkan Rosita langsung ke tangan Tuannya. “Dan ini juga pesanan Anda.”
Darren mengambilnya dan tersenyum tipis. Senyuman jahanam yang terlihat benar-benar licik. Namun, menawan.
Ia pun berjalan dengan ketenangan. Menuju kamar pribadinya yang kini tak lagi kosong.
***
Clek!
Darren membuka pintu perlahan.
Didapatinya seorang wanita tidur memunggungi area pintu masuk.
Ia tengah menggunakan bathdrobe putih. Namun, pakaian tersebut pun tak bisa menutupi lekuk indah milik Renata.
Kakinya terlihat mulus dan nyaman saling menyilang. Beristirahat di atas ranjang yang empuk. Rambut hitam bergelombangnya tampak tergerai ke belakang.
Sementara ia tak bergerak sama sekali saat Darren melangkah makin dekat.
Darren berdecak kecil.
Ia lalu menaruh paper bag yang dibawanya ke atas nakas samping tempat tidur.
Dengan gerakan yang hati-hati, meski tanpa bisa benar-benar meniadakan suara pantofelnya yang menginjaki karpet lantai di sekitar area ranjang. Darren terus berjalan ke sisi Renata menghadap.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BEAUTIFUL MAFIA (EROTICA ROMANCE)
RomansaBLURB: Darren menginginkan Renata sejak awal kekuasaannya. Ia mendapatkan semua yang diinginkannya, kecuali Renata. Mafia cantik dari klan Louise yang memiliki satu per tiga wilayah San Fransco. Sesuatu tiba-tiba terjadi, Renata terjebak. Darren men...