Bunyi kucuran air dingin menghinggapi kepala Darren.
Ia mandi di kamar mandi yang lain.
Sungguh, memancing hasrat Renata, dan menjebak wanita itu dalam gairahnya sendiri, seperti melakukan penyerangan dengan pedang bermata dua.
Nyatanya, Darren juga tersiksa untuk menurunkan nafsunya yang mengamuk.
Kegagahannya menegak maksimal. Berdenyut dengan aliran darah yang deras dan terpusat di sana. Semua mengalir dalam urat-urat yang melilit kejantanannya, dan bersemayam dibalik kulit tipis, licin, nan sensitif yang mengandung jutaan saraf dan reseptor rangsangan.
Sungguh, ia jadi perlu banyak air dingin untuk mendinginkan otak dan tubuhnya.
Suhu badannya naik drastis saking bergairah. Sungguh, Darren tersiksa. Namun, ia tak mau melepaskannya pula pada siapa pun. Termasuk pada tangannya sendiri.
Ia ingin memupuk marah dan hasrat keji pada wanita itu saja. Biar Renata yang bertanggung jawab atas semua ini.
Ya! Harus wanita angkuh dan agung itu.
Sungguh pun, dengan kekuasaan yang ia miliki, telah begitu banyak kenikmatan persetubuhan yang Darren dapatkan dari tubuh wanita. Tapi semua tak ada yang seperti Renata.
Penolakan wanita itu, amarah yang terpendam di dalamnya. Tatapan mata biru yang tajam dan membakar. Wajah angkuh serta semua kebanggaan yang dimiliki Renata, serta kualitasnya, sungguh membuat Darren semakin ingin menaklukkannya.
Perasaan dendam yang mengikuti, nyatanya sama kuat dengan hasrat dan ketertarikan seksualnya pada wanita itu.
Sosok Renata membuat libidonya makin menjadi. Menatapnya membuat Darren semakin ingin meremukkan, menghancurkan, dan membuat sang pemimpin Klan Louise benar-benar berantakan.
Hasratnya mengerang. Menuntut. Seakan kata ‘mohon’ dari Renata adalah surga yang dirindukan telinganya, dan juga menjadi salah satu tujuan, ia menawannya.
“Errghhh.” Darren menggeram dengan gairahnya sendiri. Wanita itu seperti penjerat pula di otaknya.
Tak pernah ada yang bisa menjerat seorang Darren Ludovic sebelumnya, dan khusus untuk wanita itu, jiwa dan pikirannya telah terjerat sejak dulu. Baik oleh dendam, amarah, dan sekarang dengan gairah membara.
***
Di sisi lain.
Sebuah rumah di kawasan pinggiran kota San Fransco.
“Sampai kapan aku akan tinggal di sini, Claire?!” Raylie protes pada Claire yang malah menyembunyikannya di sebuah rumah dan tinggal dengan seorang pria paruh baya yang dikenal dengan panggilan Paman Sam.
Sam sendiri adalah seorang pensiunan polisi yang tentunya mempunyai banyak kenalan aparat serta koneksi. Dia cukup dihormati dan terhindar dari banyak masalah. Istrinya sudah meninggal dan anak mereka, yang juga memiliki profesi yang sama seperti Sam dulu, juga telah meninggal dalam tugas.
Hidup sebatang kara, membuat Sam menjalin pertemanan khusus dengan Claire. Gadis yang pernah diselamatkannya dari sebuah kecelakaan parah di San Fransco.
Di tengah kesendiriannya, Claire sering berkunjung meski hanya sekadar menyapa atau membawakan makanan.
Sam adalah orang netral yang paling dipercayai Claire. Dia juga termasuk mantan polisi yang tak punya keberpihakan pada klan mana pun.
Rumah ini, serta Paman Sam yang ada di dalamnya, benar-benar jadi tempat yang teraman untuk Raylie saat ini.
Meski tindakan Claire akan membawa masalah pula pada lelaki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BEAUTIFUL MAFIA (EROTICA ROMANCE)
RomanceBLURB: Darren menginginkan Renata sejak awal kekuasaannya. Ia mendapatkan semua yang diinginkannya, kecuali Renata. Mafia cantik dari klan Louise yang memiliki satu per tiga wilayah San Fransco. Sesuatu tiba-tiba terjadi, Renata terjebak. Darren men...