Erangan dan desahan tertahan menjadi bukti kacaunya Claire yang didera ombak kenikmatan.
Seluruh tubuhnya bergetar merasakan Raylie mencintainya di sana. Ia meremas rambut di kepala kekasihnya itu. Tak karuan menggeliat, menjauhi lalu mendekati. Entah apa yang diinginkannya. Semua terasa melunak dan berputar.
Semakin dalam Raylie menjelajah, semakin meleleh pula setiap persendiannya.
Claire menggigiti bibir bawahnya saat merasakan getaran yang luar biasa. Tubuhnya terhentak-hentak mengerjap. Sungguh, ia merasa tubuhnya berantakan, nyawanya terbang entah ke mana.
Mungkin ke segala penjuru. Lalu kembali dengan cepat untuk menyadari ini nyata.
Raylie pun menyudahinya, saat dirasa area itu makin licin dan lembab. Serat erangan panjang dan cengkeraman Claire melemah. Ia pun menegakkan lagi punggungnya. Lalu tersenyum. Indah menatapi Claire yang terengah-engah dengan ledakan endorfin di otaknya.
Gadis itu malah tampak makin bercahaya, meski di situasi yang temaram. Raylie sangat menyukai gadis ini. Dengan semua sikap beraninya, lalu sikap malunya saat ini.
Claire bahkan memalingkan wajah dari Raylie. Bersembunyi tersipu dengan pipi dan telinga yang memerah.
Jantung Claire berdegup kencang. Berdebar-debar di dada. Napasnya pun jadi begitu tak karuan.
Semua itu pun terlihat jelas di perut telanjang dan mulus Claire yang kembang kempis.
Raylie kembali tersenyum, ia maju dan mendekati wajah cantik Claire yang masih berpaling. Kemudian mengecup pipinya.
Cup! Cup!
“Jangan palingkan wajahmu dariku. Bukankah kita susah payah mencari lampu demi aku bisa melihatmu?”
“Raylie ....”
Lelaki itu pun mengejar wajah kekasihnya, menciumi leher, lalu menggapai bibir Claire.
Claire bahkan bisa merasakan ‘dirinya’ dari mulut Raylie. Perlahan tangannya pun naik ke bahu kekar itu, dan mereka pun saling membilas dengan saliva.
Ditangkup Claire wajah Raylie kemudian. Tatapannya sayu menatapi lelaki itu.
Raylie menyentuhkan pula puncak hidungnya ke puncak hidung Claire.
Siapa sangka, napas sang lelaki juga terengah? Ia menikmati aksi memesrai kekasihnya. Mencumbu dengan segala cinta yang ia punya. Bernafsu dan bergairah padanya.
“Lakukanlah sekarang, Raylie ....” Claire tiba-tiba berbisik dengan suara parau.
Pemuda itu pun sudah menahannya sejak tadi. Demi tidak menyakiti Claire.
Tak pernah, bukan berarti tak tahu.
Ia pun mencium dahi gadisnya itu dengan kecupan penuh kasih sayang dan lembut. Sementara pinggulnya maju dan memosisikan diri di antara kedua tungkai Claire.
Gadis itu bersikap sangat koperatif. Ia turut menaikkan kakinya ke atas paha Raylie. Hingga dengan jelas pula, inti tubuhnya dapat menyentuh bukti gairah Raylie yang memuncak.
Kelelakian itu menegang dan mengeras di sana. Menandakan betapa tertariknya Raylie pada Claire. Hal itu menambah rasa yakin dalam diri Claire, bahwa Raylie pun menginginkannya. Sangat menginginkannya.
Perasaan diinginkan ini membuat Claire semakin terbawa pada malam terindahnya.
“Kau ....”
“Hmm. Ya!” Belum sempat Raylie melengkapkan kalimatnya, Claire sudah mengangguk-angguk dan merestui Raylie bersatu tubuh dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BEAUTIFUL MAFIA (EROTICA ROMANCE)
RomanceBLURB: Darren menginginkan Renata sejak awal kekuasaannya. Ia mendapatkan semua yang diinginkannya, kecuali Renata. Mafia cantik dari klan Louise yang memiliki satu per tiga wilayah San Fransco. Sesuatu tiba-tiba terjadi, Renata terjebak. Darren men...