21. Another Side of Renata Louise

4.6K 129 0
                                    

Udah baca sejauh ini, Follow dulu dong, Kakak sayang~ 🥺🥰

***

Claire melepas napas panjang. Ia menatap lelaki yang berdiri di depannya itu. Seseorang yang bahkan siap melakukan apa saja untuknya.

“Aku tidak mau kau mati, Raylie,” tambah Claire, lalu membalas genggaman lelaki di depannya itu. “Lagi pula, aku tak akan mati dengan tenang, bahkan dengan penuh penyesalan, jika kau harus pergi juga gara-gara aku.”

“Sudah kubilang cukup mengatakan itu, Claire!” marah Raylie, membalik badanya dan menatap sang kekasih dengan tatapan bergoyang.

“Heeeeeh,” desahan di sisi lain pun terdengar. Suara bernada rendah mengikuti. “Anak muda memang sulit dilawan. Apalagi dinasihati. Kalian berdua bicaralah baik-baik. Hanya itu saran dariku.” Sam mengusap pahanya sambil mengembuskan napas singkat. Ia berdiri dari sofa, lalu memandang mereka lagi. “Dan jalan lupa habiskan teh dan biskuitnya. Berdebat, berdiskusi dan membuat keputusan juga butuh tenaga. Aku akan membuatkan kalian makan siang setelahnya.”

Lelaki tua yang sudah banyak makan asam garam kehidupan itu pun segera beranjak dari sana.

Percuma untuk meyakinkan orang yang lagi bucin-bucinnya. Nyatanya, di dunia ini, sesuatu yang paling sulit dinasihati adalah orang yang sedang jatuh cinta. Mereka cenderung lebih egois dan tak memikirkan apa pun. Mati pun rela. Mengira nyawa hanya sebungkus kacang goreng yang bisa ditukar semurah itu.

***

“Raylie ....” Claire memeluk lelaki itu dari belakang. Setelah bayangan Sam menghilang di balik pintu ke arah dapur.

Raylie benar-benar bersih keras dalam ke-putus-asaannya. Ia pun tahu semua ini sangat berisiko. Ia emosi pula karena sisinya yang lain benar-benar mengakui bahwa rencana itu adalah yang terbaik.

Cepat atau lambat mereka akan ditemukan.

Claire semakin mengeratkan pelukan, memiringkan kepalanya dan menyandarkan pipi ke punggung Raylie. Memeluk lelaki itu erat dengan segala sayang yang ia punya, dan cinta yang ia putuskan.

Raylie pun membelai pelan tangan yang melingkari perutnya. Ia mendesah panjang.

“Biarkan aku pergi. Aku janji akan kembali,” gumam Claire pelan sambil memejamkan mata. Merasakan hangatnya punggung itu membalasnya.

Raylie kembali mendesah kasar. “Jangan berjanji untuk sesuatu yang tak bisa kau tepati, Claire.” Ia terdiam sesaat. “Ayahku juga mengatakan hal yang sama.” Mata Raylie tampak berkaca-kaca. Sebelah tangannya mengepal. Rahang pun ikut mengetat. Wajah dan tubuhnya berubah tegang. “Dulu ..., dia juga berjanji hal yang sama, dan yang terjadi adalah ..., dia kembali dalam keadaan tidak hidup. Lalu bagaimana aku bisa percaya lagi?”

Kenangan itu memang membawa luka di hati Raylie dan juga Renata. Kepergian Enrico benar-benar berat bagi keduanya. Mengorbankan nyawa demi sebuah perjanjian dan keamanan.

Dan ..., meski lelaki itu terjebak menjadi pemimpin kelompok dunia hitam. Namun, kasih sayangnya pada Renata dan Raylie, juga pada istrinya tak bisa diragukan. Mereka begitu melekat erat dalam cinta.

“Maafkan aku ....” Lagi Claire berucap demikian. Ia tak sadar, ucapan itu membuat Raylie kembali mengingat masa terpuruknya.

Raylie pun kembali menghela napas. Ia merenggangkan tangan Claire di perutnya hingga melonggar, lalu berbalik badan. Didapati Raylie lagi, wajah cantik itu memandangnya dengan rasa bersalah yang bahkan masih begitu melekat. Tergambar jelas di alis Claire yang bertaut.

Dan ..., tak peduli berapa kali pun Raylie mengatakan, untuk berhenti mempersalahkan diri. Nyatanya, Claire tetap merasa semua ini salahnya. Penyesalan enggan beranjak dari batinnya. Ia benar-benar tak bisa membuat Raylie terluka lagi.

THE BEAUTIFUL MAFIA (EROTICA ROMANCE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang