THE BEAUTIFUL MAFIA (EROTICA ROMANCE)

Crazy Morning Bastard

Jangan lupa Vote dulu sebelum membaca~ 🥰 Makasih, Kak.

Novel ini ongoing dan FREE 100% di aplikasi Fizzo

Silakan search LIEMEY_IVI atau THE BEAUTIFUL MAFIA

***

Napas Renata sudah teratur. Isakannya berhenti. Renata terdengar tenang seperti wanita pingsan.

Sementara Darren hanya memejamkan mata di samping wanita itu, ia tidak tidur dan bergelut dengan diri serta pemikirannya sendiri.

Kelopak yang menutup mata abu-abu itu terbuka kemudian.

Di suasana temaram yang tenang ini, dengan berposisi telentang dan berbantal tangan ke belakang kepala, Darren menatap langit-langit kamarnya dengan napas-napas panjang.

Kelopaknya berkedip pelan. Rambutnya terangkat ke atas.

Renata Louise ..., wanita yang telah menjadi obsesi dan ambisinya selama bertahun-tahun itu, benar-benar berada di kamar ini. Berbaring di ranjang sucinya yang tak pernah tersentuh wanita.

Ia memang menginginkan wanita itu dihancurkan di sini. Tempat di mana Renata terus menguasai dan menyiksa pikirannya dengan tidak tenang.

Semua rasa bagai bercampur aduk: dengki, dendam, emosi, amarah, bahkan gairah dan hasrat yang menggebu, hingga menimbulkan kegelisahan yang berlarut-larut.

Sebab itu, Darren ingin meninggalkan kenangan untuknya nanti, agar setiap kali ia memejamkan mata, ia merasakan semua sudah tuntas.

Dan setelah malam ini. Ia malah tak kunjung merasa lega. Semua rasa itu masih menyisa. Menyiksa. Bahkan setelah mafia cantik yang menjadi biang masalahnya itu berbaring lemah di sampingnya.

Darren berpaling kemudian. Menatapi punggung telanjang Renata yang mulus dan mengintip di balik selimut.

Kegagahannya yang bahkan baru selesai menyemburkan bukti gairah, kini bangkit dan menegak lagi. Mengeras tanpa restu dari otaknya.

Renata benar-benar wanita yang membuatnya gila.

Sebelumnya, ia berjanji akan meremukkan mafia cantik ini, tapi bodohnya, ia malah menyelimutinya tidur.

Ada apa dengannya ini?

Sungguh, selama bermain ranjang di tempat yang lain, Darren tak akan pernah mengizinkan wanita-wanitanya untuk tertidur.

Jika mata mereka sayu, ia akan menempeleng, kemudian menggagahi mereka lagi semalaman tanpa ampun.

Raungan mereka akan menjadi musik penghiburnya. Hingga wanita-wanita itu kehilangan suara.

Ia akan meninggalkan mereka keesokan paginya, dengan keadaan seperti pingsan dan bahkan lumpuh.

Mereka akan sulit berjalan dengan benar berhari-hari.

Lalu, dengan semua itu, ia malah mengizinkan wanita yang seharusnya dihancurkannya lebih dari itu untuk tertidur?

Tertidur?

Benar-benar tertidur lelap?!

Ch!

Kenapa ia merasa iba? Seharusnya tidak demikian!

Seharusnya, wanita itu masih ada di bawahnya, berteriak meracau di atas ranjang, lantai, di sisi dinding, di sofa, dan bahkan spot-spot lain yang sudah ia khayalkan dan rencanakan selama ini.

Menuntaskan hasrat membara yang ia pendam-pendam khusus untuk Renata.

Membuat wanita itu benar-benar pingsan dan bukan hanya tidur.