Bab VII : Meminta Izin

93.2K 9.6K 11
                                    

Tak terasa sudah 3 bulan semenjak kebangkitannya. Semua berlalu sesuai dengan alur hidupnya yang dulu. Seperti saat ini, musim kemarau yang tiba lebih cepat dari perkiraan. Sang Surya memancarkan terik yang sangat menyengat. Duchess Felicia bersama pelayan Marrie sedang berada di taman Betsle, taman yang dipenuhi bunga anyelir. Duchess sangat suka dengan bunga anyelir berwarna putih dan merah. Bunga anyelir berwarna putih menyimpan arti sweet and lovely, lalu makna bunga yang berwarna merah adalah "aku tidak akan pernah melupakanmu".

"Marrie katakan pada sir James untuk menanam bunga Daffodil." Titah Duchess Felicia

"Kenapa bunga Daffodil Duchess? Sebelumnya anda tidak pernah menanamnya." Tanya pelayan Marrie heran

"Bunga daffodil mengartikan semangat baru, terlahir kembali, penghargaan, atau kehormatan. Sama sepertiku yang memliki semangat baru untuk merubah sifatku yang naif." Ucap Duchess Felicia

"Baik Duchess akan segera saya sampaikan pada sir James. Saya permisi Duchess." Ucap pelayan Marrie meninggalkan Duchess Felicia yang masih tetap berada di taman

Saat pelayan Marrie meninggalkan Duchess Felicia sendirian di taman Betsle, Duchss Felicia tampak meminum teh yang disediakan dan kelihatannya seperti sedang memikirkan sesuatu

"Alurnya masih sama seperti dulu, hanya sikap ku yang berubah demi kelangsungan hidupku dan pembalasan dendamku. Saat iniharusnya memasuki musim hujan tapi karena perubahan iklim yang drastis maka musim kemarau yang tiba lebih cepat dari perkiraan. Hal ini berdampak pada desa Yerk, desa ini akan mengalami gagal panen. Desa Yerk adalah desa yang terkenal dengan hasil tanaman hujannya terutama selada namun saat mengalami musim kemarau masyarakat disana mengalami kelumpuhan total. Kebutuhan hidup masyarakat juga mengalami penurunan. Karena hal tersebut Duke Denzel memutuskan melakukan pertemuan untuk membahas hal tersebut. Dengan ditemani selir Issabel, Duke memulai pertemuan. Selama ini selir Issabel lah yang membantu Duke Denzel dalam menjalankan tugas kerajaan. Saat itu Selir Issabel memberikan ide untuk memberikan bantuan uang tiap bulannya ke desa tersebut dan wajib diikuti oleh pemimpin lainnya. Semula semua kelihatan baik-baik saja namun itu tak berlangsung lama karena dampak yang ditimbulkan adalah masalah stabilitas keuangan dan menimbulkan banyak kejahatan perampokan maupun perpecahan antardesa yang merasa tidak diperdulikan." Batin Duchess Feicia sambil menyesap tehnya

"Duchess mengapa anda melamun? apakah ada yang mengganggu pikiran anda?" Tanya pelayan Marrie membuyarkan lamunan Duchess Felicia
"Tidak ada Marrie. Aku hanya menikmati pemandangan ini saja. Aku merindukannya, sudah beberapa bulan ini aku sibuk dengan tugasku dan tak ada waktu untuk hanya sekedar menikmati pemandangan ini. Dan setiap kali berada di taman ini, aku selalu merindukan kediaman asalku." Ucap Duchess Felicia

"Maafkan saya Duchess jika saya lancang. Sebaiknya anda mengunjungi tuan dan nyonya Helge. Saya yakin mereka juga merindukan anda." Ucap pelayan Marrie

"Kau benar Marrie. Aku harus mengunjungi mereka, tapi aku takkut ditolak mereka karena selamaini aku tak memperdulikan mereka." Ucap Duchess Felicia

"Saya yakin mereka tidak seperti itu Duchess. Mereka akan sangat senang melihat anda. Percayalah." Ucap pelayan Marrie meyakinkan Duchess

Baiklah aku akan menjumpai mereka. Tapi sebelumnya aku harus meminta izin dari Duke." Ucap Duchess Felicia

Duchess Felicia dan Pelayan Marrie segera berjalan meninggalkan taman Betsle menuju ruang kerja Duke. Seperti hari-hari sebelumnya Duke Denzel akan berada disana mengerjakan tugasnya. Sesampainya di ruang kerja, Duchess Felicia melihat Duke Denzel dan Viscount Edco tangan kanan sang Duke sedang berbicara. Viscount Edco adalah sahabat dan orang kepercayaannya

"Selamat siang Duke Denzel dan Viscount Edco." Ucap Duchess dan pelayan Marrie sambil

"Selamat siang Duchess Felicia." Jawab mereka bersamaan

"Saya ingin berbicara berdua dengan Duke." Ucap Duchess Felicia

"Silahkan tinggalkan kami." Titah Duke
"Kami permisi Duke dan Duchess." Ucap Viscount Edco dan pelayan Marrie bersamaan

Cold DuchessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang