Bab VI : Suara pengganggu

95.2K 10.1K 178
                                    

Setelah makan malam yang lumayan menyenangkan, Duchess kembali ke kamarnya.Duchess melihat pelayan Marrie yang selalu membantunya. Bahkan gaun tidurnya sudah disediakan. Tak menunggu waktu lama, Duchess segera membersihkan dirinya dan bersiap untuk tidur. Tak perlu waktu lama untuk membuatnya tertidur.

"owhhh... ahhh..... Denzel! Tepat disitu sayang! Ahhhh.... ah...." Issabel melenguh atas kenikmatan yang diciptakan Denzel. Denzel terus memompa tubuh Issabel tiap erangan meluncur dari mulut keduanya

owhhh... ahhhh. Denzel aku mecintaimu!

owhhh... ahhh aku juga mencintaimu Issabel!
emhhh...ahhhh....

ahhhh...ahhhh.....

Erangan dua manusia yang menciptakan suasana mereka sendiri membangunkan Duchess dari tidurnya.

"Sialan! Bisakah suara mereka tidak seberisik ini?" Ucap Duchess Felicia

Duchess Felicia memutuskan untuk turun kebawah melewati ruangan laknat yang tepatnya berada disamping kamarnya, ruang kamar selir Issabel.

Beberapa jam berlalu suasana kembali hening, erangan dua sejoli tersebut tidak terdengar lagi. Duchess Felicia memutuskan untuk kembali ke kamar tidurnya. Namun di tengah perjalanan Ia bertemu dengan Duke Denzel.

Duke Denzel berjalan menggunakan jubah tidurnya disertai keringat bercucuran yang menambah tingkat ketampanannya. Duchess Felicia akui memang suami monsternya itu sangat rupawan mata biru, rambut hitam, hidung mancung, alis tebal, bibir merah dan jangan lupakan tubuh six packnya yang menggoda. Wanita mana yang tidak tertarik dengannya.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Duke Denzel

"Kau bisa melihatnya." Jawab Duchess sembari menunjukkan gelas yang di genggamnya.

"Ah apa kau mendengan suara kami? Apa kau mau mencobanya? Aku juga belum menyentuh tubuh mu itu." Goda Duke Denzel

"Kau ingin menyentuhku? Bahkan di mimpi pun akan sulit." Ucap Duchess Felicia

"Tunggulah. Aku pasti mendapatkan apa yang ku mau. Apalagi kita pasangan yang sah. Hahaha" Ucap Duke Denzel disertai tawanya

Duchesss pun berlalu pergi dan meninggalkan Duke yang masih tertawa. Sesampainya di kamar, Duchess mengutuk kelakuan Duke Denzel.

"Sialan perkataaannya mengingatkan ku pada kelakuan bodohku yang memasukkan cairan birahi di minumannya, saat perayaan ulang tahun raja Luke. Kami memang melakukannya tetapi keesokan harinya tidak ada yang berubah, sikapnya kepadaku tetap sama." Batin Duchess Felicia

Cold DuchessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang