Bab XVI : Marchioness Olivia

71.9K 7K 5
                                    

Saat ini Duchess ingin menemui ibunya dan mulai menyusuri lorong. Duchess Felicia melihat pelayan Liana.

"Liana apa kau melihat ibu?" Tanya Duchess

"Marchioness sedang ada di taman bunga Butchart Duchess." Jawab pelayan Liana

Duchess segera pergi ke taman Butchart. Sesampainya disana, Duchess menghampiri Marchioness Olivia yang sedang merawat bunga mawar merah kesukaannya

"Bertanam di saat cuaca terik begini, Ibu akan sakit." Ucap Duchess membuat Marchioness segera membalikkan badannya

"Felicia, ibu sedang menyiram bunga mawar ini agar tidak layu." Jelas Marchioness

"Taman Butchart memang yang terbaik disaat cuaca yang terik. Disini udara sejuk juga masih terasa." Jelas Duchess

Duchess dan Marchioness kemudian duduk dan menikmati cemilan dan teh yang disediakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Duchess dan Marchioness kemudian duduk dan menikmati cemilan dan teh yang disediakan.

"Putriku apakah kau bahagia?" Tanya Marchioness

"Aku bahagia ibu. Kenapa ibu menanyakan itu?" Tanya Duchess

"Aku mendengar semenjak Duke dan selir Issabel menikah, semua orang dikediaman Duke membencimu. Apakah kau ingin kami melakukakn sesuatu? Atau aku ingin kembali kesini? Kami akan menerima mu dengan senang hati, ibu tidak suka kau bersedih sayang." Jelas Marchioness Olivia

"Yang ibu dengar tidak salah, memang selama ini aku telah mengabaikan tugas ku dan menyerahkan semua tanggung jawab kepada Selir Issabel. Namun sekarang aku sadar dan sedang memperbaikinya. Ibu tak perlu khawatir, aku mampu menghadapi semuanya persis seperti yang kalian ajarkan. Aku harap ibu dan ayah selalu sehat dan tak perlu mencemaskan ku. Aku sayang pada kalian." Jelas Duchess

Marchioness tersentuh mendengar penuturan putrinya. Beberapa tahun lalu putri kecilnya mengacuhkannya namun saat ini ia kembali menjadi putri kecilnya yang sangat pengertian.

"Jangan menangis ibu. Aku tidak selemah itu, aku tak akan kalah oleh siapapun. Kalian tak perlu mencemaskan ku. Kalian hanya perlu menjaga kesehatan agar kalian dapat melihatku memimpin kerajaan dengan baik." Ucap Duchess lagi

"Aku percaya padamu putriku." Jawab Duchess

~Duke Denzel Ochto~

Setelah Duchess keluar ruangan beberapa saat kemudian Duke menuju ke ruang kerja Marquess Frans Helge. Saat akan ke ruangan ia melihat Duchess dan Marchioness sedang berbincang

"Apa yang mereka bicarakan?" Batin Duke

"Sudahlah itu bukan urusanku." Batin Duke dan melanjutkan perjalanannya

"Selamat siang Marquess." Ucap Duke

"Selamat siang Duke." Ucap Marquess

"Aku ingin mengetahui bagaimana keadaan desa Ogy dan Yerk? Karena kedua desa ini merupakan desa penghasil kekayaan terbesar dalam hal pertanian." Tanya Duke Denzel

"Untuk desa Ogy keadaannya sangat baik Duke. Bulan ini mereka mendapatkan keuntungan yang sangat besar dari bulan lalu. Karena sekarang sedang musim kemarau, tumbuhan di desa Ogy sangat subur. Namun berbeda dengan desa Yerk, tahun ini desa Yerk mengalami gagal panen karena keadaan cuaca berubah berbeda dari perkiraan. Cuaca ini diperkirakan akan mencapai 6 bulan. Dari hasil pengamatan dapat dipastikan desa tersebut akan mengalami kemiskinan dan menyebabkan masyarakat akan memberontak." Jelas Marquess Frans

"Apa saja upaya yang sudah dilakukan?" Tanya Duke

"Untuk saat ini belum ada Duke. Untuk saat ini mereka masih memiliki cadangan makanan namun diperkirakan hanya mencapai 1 bulan saja." Jawab Marquess

"Baiklah Marquess kita akan membahas hal ini lebih lanjut di pertemuan nanti." Jawab Duke


Cold DuchessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang